STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA Ahli Teknik Bangunan Gedung

PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI  KERJA NASIONAL INDONESIA KATEGORI  KONSTRUKSI GOLONGAN POKOK KONSTRUKSI GEDUNG PADA JABATAN  KERJA AHLI TEKNIK BANGUNAN GEDUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTER!   KETENAGAKERJAAN   REPUBLIK  INDONESIA,

Menimbang               

a.   bahwa   untuk   melaksanakan   ketentuan     Pasal   26

Peraturan   Menteri   Tenaga   Kerja   dan   Transmigrasi Nomor   8  Tahun  2012  tentang  Tata  Cara  Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, perlu menetapkan  Standar  Kompetensi  Kerja  Nasional Indonesia  Kategori  Konstruksi  Golongan Pokok Konstruksi Gedung pada Jabatan Kerja Ahli Teknik Bangunan  Gedung;

b.  bahwa Rancangan  Standar  Kompetensi  Kerja  Nasional Indonesia  Kategori  Konstruksi  Golongan  Pokok Konstruksi   Gedung pada  Jabatan   Kerja  Ahli  Teknik Bangunan Gedung telah disepakati melalui Konvensi Nasional pada 5-6 Oktober 2015 di Jakarta;

c.   bahwa sesuai  dengan Surat Direktur Bina Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor  PD.02.06-KT/ 59 tanggal     18     Februari     2016     telah     disampaikan permohonan   penetapan    Rancangan    Standar Kompetensi      Kerja      Nasional      Indonesia      Kategori

Konstruksi   Golongan  Pokok  Konstruksi  Gedung  pada Jabatan Kerja Ahli Teknik Bangunan  Gedung;

d.  bahwa     berdasarkan      pertimbangan     sebagaimana dimaksud dalam huruf a,  huruf b  dan huruf  c,  perlu

ditetapkan dengan Keputusan Menteri;

Mengingat

Menetapkan

KESATU

1. Undang-Undang  Nomor   13  Tahun  2003  tentang Ketenagakerjaan  (Lembaran  Negara Republik Indonesia Tahun  2003   Nomor  39,   Tambahan  Lembaran Negara Republik  Indonesia Nomor 4279);

2.  Peraturan  Pemerintah  Nomor  31  Tahun  2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor  67,  Tambahan Lembaran  Negara  Republik Indonesia Nomor 4637);

3.  Peraturan   Presiden   Nomor    8   Tahun   2012   tentang

Kerangka    Kualifikasi   Nasional    Indonesia    (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 24);

4. Peraturan  Presiden Nomor 18 Tahun 2015 tentang Kementerian  Ketenagakerjaan  (Lembaran  Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor  19);

5.  Peraturan   Menteri   Tenaga   Kerja   dan   Transmigrasi Nomor  8  Tahun  2012  tentang  Tata  Cara  Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun  2012 Nomor 364);

6.  Peraturan  Menteri   Ketenagakerjaan   Nomor   21   Tahun

2014 tentang  Penerapan  Kerangka  Kualifikasi Nasional

Indonesia   (Berita   Negara   Republik  Indonesia   Tahun

2014 Nomor  1792);

MEMUTUSKAN:

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Konstruksi   Golongan   Pokok    Konstruksi   Gedung   pada Jabatan     Kerja      Ahli      Teknik     Bangunan      Gedung,

KEDUA

KETIGA

KEEMPAT

KELIMA

sebagaimana tercantum  dalam Lampiran  dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Diktum  KESATU secara nasional menjadi acuan  dalam  penyusunan  jenjang   kualifikasi   nasional, penyelenggaraan  pendidikan  dan  pelatihan   profesi,    uji kompetensi  dan sertifikasi profesi.

Pemberlakuan     Standar     Kompetensi     Kerja     Nasional Indonesia  sebagaimana dimaksud dalam Diktum  KESATU dan penyusunan jenjang kualifikasi nasional sebagaimana dimaksud  Diktum  KEDUA  ditetapkan  oleh  Menteri Pekerjaan  Umum dan Perumahan  Rakyat.

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia sebagaimana dimaksud  dalam  Diktum  KETIGA  dikaji  ulang  setiap  5 (lima)  tahun atau sesuai  dengan kebutuhan.

Keputusan  Menteri  ini  mulai  berlaku  pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal  24   Juni   2016

INDONESIA,

M. HANIF DHAKIRI

LAMPIRAN

KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN

REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2016

TENTANG

PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA KATEGORI KONSTRUKSI GOLONGAN POKOK KONSTRUKSI GEDUNG PADA JABATAN KERJA AHLI TEKNIK BANGUNAN GEDUNG

BAB I PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi   beserta   peraturan   pelaksanaannya   menyatakan   bahwa tenaga kerja yang melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan konstruksi harus memiliki sertifikat keahlian dan/atau keterampilan.

Keharusan memiliki sertifikat keahlian dan/atau keterampilan: mencerminkan adanya tuntutan kualitas tenaga kerja yang kompeten. Kondisi tersebut memerlukan langkah nyata dalam mempersiapkan perangkat  (standar  baku)  yang  diperlukan  untuk  mengukur  kualitas kerja jasa konstruksi.

Dalam   Undang-Undang   Republik   Indonesia   Nomor   13   Tahun   2003 tentang Ketenagakerjaan, pada pasal 10 ayat (2), menetapkan bahwa pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja. Hal itu diperjelas lagi dengan peraturan  pelaksanaannya  yang  tertuang  dalam  Peraturan  Pemerintah (PP) Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional:

1.    Pasal  3  huruf  (b) menyatakan  bahwa  prinsip  dasar  pelatihan  kerja adalah berbasis pada kompetensi kerja.

2.    Pasal 4 ayat (1) menyatakan bahwa program pelatihan kerja disusun berdasarkan        SKKNI,    standar    internasional,     dan/atau     standar khusus.

Persyaratan  unjuk  kerja,  jenis  jabatan  dan/atau  pekerjaan  seseorang perlu ditetapkan dalam suatu pengaturan standar yakni Standar Kompetensi   Kerja   Nasional   Indonesia   (SKKNI).   Standar   ini   harus memiliki ekivalensi atau kesetaraan dengan Standar yang berlaku di negara lain, bahkan berlaku secara internasional. Ketentuan mengenai pengaturan  Standar  kompetensi  di  Indonesia  tertuang  di  dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.

Undang-Undang Republik Indonesia dan Peraturan Pemerintah tersebut menyebutkan                     tentang   kompetensi   yaitu   suatu   ungkapan   kualitas sumber daya manusia yang terbentuk dengan menyatunya 3 aspek kompetensi yang terdiri atas: aspek pengetahuan (domain kognitif atau knowledge), aspek kemampuan (domain psychomotorik atau skill), dan aspek sikap kerja (domain affektif atau attitude/ability), atau secara definitif pengertian kompetensi ialah penguasaan disiplin keilmuan dan pengetahuan       serta    keterampilan    menerapkan    metode    dan    teknik tertentu yang didukung sikap perilaku kerja yang tepat, untuk mencapai dan/atau                        mewujudkan    hasil    tertentu    secara    mandiri    dan/atau berkelompok dalam penyelenggaraan tugas pekerjaan.

Jadi, apabila telah mempunyai kompetensi kemudian dikaitkan dengan tugas pekerjaan tertentu sesuai dengan kompetensinya, seseorang atau sekelompok orang akan dapat menghasilkan atau mewujudkan sasaran dan tujuan tugas pekerjaan tertentu yang seharusnya dapat terukur dengan  indikator  sebagai  berikut:  dalam  kondisi  tertentu,  mampu  dan mau melakukan suatu pekerjaan, sesuai volume dan dimensi yang ditentukan,   dengan   kualitas   sesuai   standar   dan   mutu/spesifikasi, selesai dalam tempo yang ditentukan.

Indikator  ini  penting  untuk  memastikan  kualitas  SDM  secara  jelas, lugas,   terukur,   dan   untuk   mengukur   produktivitas   tenaga   kerja dikaitkan dengan perhitungan biaya pekerjaan yang dapat menentukan daya saing.

Untuk membangun gedung yang memenuhi syarat keandalan, kenyamanan,  ekonomis,  dan  sesuai  umur  rencana  diperlukan  seorang ahli bangunan gedung yang mempunyai kompetensi dalam merancang, melaksanakan,  dan  mengawasi  struktur  bangunan  gedung  yang dibangun.   Kegagalan   suatu   gedung   yang   menyebabkan   runtuhnya gedung dan menimbulkan korban jiwa seringkali disebabkan karena perancangan struktur yang tidak tepat, atau pelaksanaan pembangunan yang tidak sesuai standar, atau kelalaian dalam pengawasan pekerjaan struktur bangunan gedung. Hal ini sangat berhubungan dengan kompetensi seorang ahli bangunan gedung yang bertanggung jawab terhadap   struktur   tersebut.   Untuk   mengukur   kompetensi   seseorang dalam   bidang   struktur   bangunan   gedung,   diperlukan   standar   yang diakui secara nasional oleh berbagai pihak yang berkepentingan. Oleh karena   itu,   perlu   disusun   SKKNI   pada   jabatan   kerja   ahli   teknik bangunan gedung.

B.  Pengertian

1. Ahli  teknik  bangunan  gedung,  menurut  Peraturan  Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nomor 8 tahun 2014, definisi Ahli Teknik Bangunan Gedung adalah ahli yang memiliki kompetensi merancang, melaksanakan dan  mengawasi   pekerjaan  struktur bangunan gedung yang menguasai bangunan gedung.

2.   Bangunan gedung mencakup bangunan yang terletak di onshore dan

offshore (di darat dan di laut, danau, dan lain-lain)

3.   Struktur bangunan gedung merupakan bagian dari bangunan yang tersusun dari komponen–komponen yang dapat bekerja sama secara satu kesatuan, sehingga berfungsi menjamin kekakuan, stabilitas, keselamatan dan kenyamanan bangunan gedung terhadap segala macam  beban,  baik  beban  terencana  maupun  tak  terduga,  dan

terhadap bahaya lain dari kondisi sekitarnya seperti tanah longsor, intrusi air laut, gempa, angin kencang, tsunami, dan sebagainya.

4.   Bangunan bertingkat adalah bangunan yang mempunyai  lebih dari satu  lantai  secara  vertikal.  Bangunan  bertingkat  pada  umumnya dibagi menjadi dua, bangunan bertingkat rendah dan bangunan bertingkat tinggi. Pembagian ini dibedakan berdasarkan persyaratan teknis struktur bangunan. Bangunan dengan ketinggian di atas 40 meter digolongkan ke dalam bangunan tinggi karena perhitungan strukturnya lebih kompleks. Berdasarkan jumlah lantai, bangunan bertingkat digolongkan menjadi bangunan bertingkat rendah (2  – 4 lantai) dan bangunan berlantai banyak (5 – 10 lantai) dan bangunan pencakar langit. Pembagian ini disamping didasarkan pada sistem struktur juga persyaratan sistem lain yang harus dipenuhi dalam bangunan.

5.  Perancangan struktur dan konstruksi bangunan bertingkat adalah proses merancang bangunan yang tidak hanya berhubungan dengan permasalahan struktur saja namun juga aspek bangunan yang lain yang harus dilakukan secara menyeluruh dan terpadu. Di dalam perancangan struktur, aspek yang dibahas adalah kekuatan dan stabilitas bangunan. Pada proses perancangan struktur bangunan gedung, beberapa hal yang perlu dilakukan adalah pemilihan jenis sistem   struktur   dan   konfigurasinya,   serta   bagaimana   sistem   ini dapat membentuk   ruang,   karena   di   dalam   bangunan   gedung struktur   bertugas   mewadahi   fungsi   ruang.   Sistem   struktur   dari suatu bangunan, merupakan kumpulan dan kombinasi berbagai elemen struktur yang dihubungkan dan disusun secara teratur, baik secara discrete maupun menerus yang membentuk suatu totalitas kesatuan struktur. Sistem struktur dalam pembahasan ini dibagi menjadi bagian-bagian lebih kecil yang disebut dengan elemen struktur,  seperti:  elemen  rangka  atap, rangka  utama,  dan pondasi. Seluruh bagian atau elemen dari berbagai sistem struktur akan mempunyai               tanggung    jawab    utama    sebagai    pemikul    beban bangunan.  Karena  fungsinya  tersebut,  sistem  struktur  tidak  dapat

dihilangkan  namun  dapat  digantikan  satu  jenis  struktur  dengan struktur yang lain.

6.   Syarat–syarat umum perancangan struktur gedung meliputi:

a.   Syarat stabilitas b.   Syarat kekuatan

c.   Syarat  daktilitas,  terdiri  atas:  elastik   (fully  elastic),  daktilitas terbatas (limited ductility), daktilitas penuh (full ductility)

d.   Syarat  layak  pakai  dalam  keadaan  layan  (serviceability),  terdiri atas:  lendutan  pelat  dan  balok,  simpangan  bangunan  (lateral drift), simpangan antar tingkat (interstory drift), percepatan (acceleration)  khususnya  perancangan  struktur  terhadap pengaruh angin, retakan (cracking), vibrasi/getaran (vibration).

e.   Syarat  durabilitas  (durability),  terdiri  atas  kuat  tekan  minimum beton, tebal selimut beton, jenis dan kandungan semen, tinjauan korosi, mutu baja.

f.    Syarat   ketahanan   terhadap   kebakaran,   terdiri   atas   dimensi minimum dari elemen/komponen strukur, tebal selimut beton, tebal lapisan pelindung terhadap ketahanan kebakaran, jangka waktu ketahanan terhadap api/kebakaran (struktur atas dan basemen).

g.   Syarat intergritas, terdiri atas pencegahan terhadap keruntuhan progresif (biasanya diberi penambahan tulangan pemegang antar komponen beton precast).

h.   Syarat yang berhubungan dengan pelaksanaan konstruksi, terdiri atas    penyesuaian    dengan    metode    konstruksi    yang    umum dilakukan pada daerah setempat, bahan bangunan serta mutu bahan yang    tersedia,    kondisi    cuaca    selama    pelaksanaan, kesediaan berbagai sumber daya setempat.

i.    Peraturan dan standar yang berlaku.

C.  Penggunaan SKKNI

Standar kompetensi diperlukan dibidang pelatihan kerja oleh beberapa lembaga/institusi yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia, sesuai dengan kebutuhan masing-masing:

1.   Untuk institusi pendidikan dan pelatihan

a.  Memberikan informasi untuk pengembangan program pelatihan yang meliputi pengembangan kurikulum silabus dan modul, dan evaluasi hasil pelatihan

b.   Menjadi acuan pengajuan akreditasi lembaga pelatihan kerja

2.   Untuk dunia usaha/industri dan penggunaan tenaga kerja a. Membantu dalam rekrutmen

b.   Membantu penilaian unjuk kerja

c.   Membantu dalam menyusun uraian jabatan

d. Mengembangkan program pelatihan yang spesifik berdasar kebutuhan dunia usaha/industri

3.   Untuk institusi penyelenggara sertifikasi kompetensi

a.   Sebagai acuan pengembangan skema sertifikasi kompetensi dan akreditasi  lembaga  sertifikasi  profesi  sesuai  dengan  kualifikasi dan levelnya

b.   Sebagai acuan penilaian dan sertifikasi

D.  Komite Standar Kompetensi

1. Komite Standar Kompetensi Sektor Jasa Konstruksi Kementerian Pekerjaan   Umum   dan   Perumahan   Rakyat   dibentuk   berdasarkan Surat      Keputusan   Sekretaris   Jenderal   Nomor   39/KPTS/Sj/2014, tanggal 18 Agustus 2014. Susunan Komite Standar, sebagai berikut:

  NO  NAMAJABATAN DALAM TIM
1.Kepala Badan Pembinaan KonstruksiPengarah
2.Sekretaris Badan Pembinaan KonstruksiPengarah
3.Kepala Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan KonstruksiKetua merangkap Anggota
4.Kepala Pusat Pembinaan Usaha dan KelembaganWakil Ketua merangkap Anggota
5.Ketua Komite Standardisasi Kompetensi Tenaga Kerja dan Kemampuan Badan Usaha, Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN)Wakil Ketua merangkap Anggota
6.Kepala Bidang Kompetensi KonstruksiSekretaris merangkap Anggota
7.Sekretaris Direktorat Jenderal Bina MargaAnggota
8.Sekretaris Direktorat Jenderal Cipta KaryaAnggota
  NO  NAMAJABATAN DALAM TIM
9.Sekretaris Direktorat Jenderal Sumber Daya AirAnggota
10.Sekretaris Direktorat Jenderal Penataan RuangAnggota
11.Sekretaris Badan Penelitian dan PengembanganAnggota
12.Kepala Pusat Pendidikan dan PelatihanAnggota
13.Direktur Standardisasi Kompetensi dan Program Pelatihan, Kementerian Tenaga Kerja dan TransmigrasiAnggota
14.Direktur Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan, Kementerian Pendidikan dan KebudayaanAnggota
15.Ketua Komite Sertifikasi dan Lisensi, Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)Anggota
16.Ir. Liliek Sumarliadi, perwakilan praktisiAnggota
17.Prof. Dr. Ir. Rizal Z. Tamin, perwakilan perguruan tinggiAnggota
18.Rektor Universitas TerbukaAnggota
19.Ketua Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO)Anggota
20.Ketua Umum Gabunngan Pelaksana Konstruksi Indonesia (GAPENSI)Anggota
21.Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII)Anggota
22.Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI)Anggota
23.Ketua Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI)Anggota
24.Ketua Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI)Anggota
25.Direktur Utama PT. Pembangunan Perumahan (PP)Anggota
26.Direktur Utama PT. Jasa MargaAnggota

2.   Tim Perumus RSKKNI

Susunan   tim   perumus   dibentuk   berdasarkan   Surat   Keputusan

Pejabat Pembuat Komitmen sesuai dengan Kontrak Perjanjian Nomor

06/KONTRAK/PPK3/Kt/2015 tanggal 13 Mei 2015,

7.   Tim Teknis RSKKNI

Susunan   tim   verifikasi   dibentuk   berdasarkan   Surat   Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen Standar dan Materi Kompetensi, Satuan Kerja   Direktorat   Bina   Kompetensi   dan   Produktivitas   Konstruksi Nomor 01/KPTS/PPK.3/Kt/2015.

BAB II

TUJUAN UTAMA   FUNGSI KUNCI   FUNGSI UTAMA   FUNGSI DASAR                           Membangun gedung yang memenuhi syarat keandalan, kenyamanan, ekonomis, dan sesuai umur rencana               Mengembangka n diri dan mengembangka n fungsi umum pekerjaan           Mengembangkan fungsi umum pekerjaan Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan terkait K3 *) Konstruksi Menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan (Environmental Management) *)     Mengembangkan diri Menerapkan komunikasi di tempat kerja Membuat laporan akhir             Membuat perancangan struktur bangunan gedung             Mempersiapkan dan membuat perancangan struktur atas bangunan gedung Mengendalikan pengumpulan data perancangan struktur bangunan gedung Membuat perancangan struktur atas bangunan gedung bertingkat rendah Membuat perancangan struktur atas bangunan gedung bertingkat tinggi    

STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA A.   Peta Kompetensi

TUJUAN UTAMA  FUNGSI KUNCI  FUNGSI UTAMA  FUNGSI DASAR
        Membuat perancangan struktur bawah bangunan gedungMembuat perancangan pondasi dangkal
Membuat perancangan pondasi dalam
Membuat perancangan basement
    Membuat dokumen teknis untuk pengadaanMembuat perancangan gambar struktur
Menyusun spesifikasi teknis bangunan gedung
                                      Melaksanakan pekerjaan konstruksi bangunan gedung              Melaksanakan pekerjaan persiapan pelaksanaanMengendalikan pengumpulan data dan informasi mengenai pekerjaan struktur bangunan gedung
Melakukan pekerjaan persiapan pelaksanaan struktur bangunan gedung
Melakukan review design struktur bangunan gedung
                Melaksanakan pekerjaan struktur bangunan gedung sesuai dengan gambar rencanaMengendalikan pelaksanaan pekerjaan struktur bawah bangunan gedung sesuai dengan gambar rencana
Mengendalikan pelaksanaan pekerjaan struktur atas baja sesuai dengan gambar rencana
Mengendalikan pelaksanaan pekerjaan struktur atas beton bertulang sesuai dengan gambar rencana
TUJUAN   FUNGSI KUNCI   FUNGSI UTAMA   FUNGSI DASAR UTAMA     Mengendalikan     pelaksanaan     pekerjaan struktur     atas beton komposit sesuai dengan gambar rencana     Mengendalikan     pelaksanaan     pekerjaan struktur     atas beton pracetak sesuai dengan gambar rencana     Melaksanakan uji     kelaikan fungsi     struktur bangunan     gedung     Menyiapkan serah     terima hasil     pekerjaan struktur   bangunan gedung   Memeriksa administrasi pelaksanaan konstruksi gedung     Melakukan pekerjaan             pengawasan              Mengawasi pembangunan          pelaksanaan gedung                        pekerjaan persiapan struktur bangunan gedung               Melaksanakan   Mengawasi pelaksanaan pekerjaan struktur bawah bangunan gedung pengawasan         Melaksanakan pekerjaan konstruksi bangunan gedung pengawasan              Mengawasi pelaksanaan             pelaksanaan pekerjaan                   pekerjaan struktur struktur                     atas baja bangunan bangunan                  gedung           gedung                        Mengawasi pelaksanaan pekerjaan struktur atas beton bertulang bangunan gedung          

persiapan

19

TUJUAN  FUNGSI KUNCI  FUNGSI UTAMA  FUNGSI DASAR
UTAMA
   Mengawasi
   pelaksanaan
   pekerjaan struktur
   atas beton komposit bangunan gedung
   Mengawasi
   pelaksanaan
   pekerjaan struktur
   atas beton pracetak bangunan gedung
 Melaksanakan Mengintegrasikan
 kegiatan perancangan,
 terintegrasi pelaksanaan, dan
 pada pengawasan pada
 perancangan, pekerjaan bangunan
 pelaksanaan, gedung
 dan  
 pengawasan  

*)  Unit  kompetensi  ini  diadopsi  dari  SKKNI  K3  dan  Lingkungan  dengan

nomor unit INA.5220.213.06.01.05 dan INA.56303.13.09.02.07

B.  Daftar Unit Kompetensi

  NO.  KODE UNIT  JUDUL UNIT KOMPETENSI
1.F.410140.001.01Menerapkan Komunikasi di Tempat Kerja
2.F.410140.002.01Mengendalikan Pengumpulan Data Perancangan Struktur Bangunan Gedung
3.F.410140.003.01Membuat Perancangan Struktur Atas Bangunan Gedung Bertingkat Rendah
4.F.410140.004.01Membuat      Perancangan      Struktur      Atas Bangunan Gedung Bertingkat Tinggi
5.F.410140.005.01Membuat Perancangan Pondasi Dangkal
6.F.410140.006.01Membuat Perancangan Pondasi Dalam
7.F.410140.007.01Membuat Perancangan Basement
8.F.410140.008.01Membuat Perancangan Gambar Struktur
9.F.410140.009.01Menyusun    Spesifikasi    Teknis    Bangunan Gedung

20

  NO.  KODE UNIT  JUDUL UNIT KOMPETENSI
10.F.410140.010.01Mengendalikan    PengumpulanData    dan
Informasi    MengenaiPekerjaan Struktur
Bangunan Gedung   
11F.410140.011.01Melakukan             Pekerjaan             Persiapan Pelaksanaan Struktur Bangunan Gedung
12.F.410140.012.01Melakukan       ReviewDesign Struktur
Bangunan Gedung   
13.F.410140.013.01Mengendalikan Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Bawah Bangunan Gedung sesuai dengan Gambar Rencana
14.F.410140.014.01Mengendalikan       Pelaksanaan Pekerjaan
Struktur    Atas    BajaBangunanGedung
sesuai dengan Gambar Rencana  
15.F.410140.015.01Mengendalikan Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Atas Beton Bertulang Bangunan Gedung sesuai dengan Gambar Rencana
16.F.410140.016.01Mengendalikan Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Atas Beton Komposit Bangunan Gedung sesuai dengan Gambar Rencana
17.F.410140.017.01Mengendalikan Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Atas Beton Pracetak Bangunan Gedung sesuai dengan Gambar Rencana
18.F.410140.018.01Melaksanakan Uji Kelaikan Fungsi Struktur Bangunan Gedung
19.F.410140.019.01Menyiapkan  Serah  Terima  Hasil  Pekerjaan Struktur Bangunan Gedung
20.F.410140.020.01Memeriksa            Administrasi            Rencana Pelaksanaan Struktur Bangunan Gedung
21.F.410140.021.01Mengawasi           Pelaksanaan           Pekerjaan Persiapan Struktur  Bangunan Gedung
22.F.410140.022.01Mengawasi Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Bawah Bangunan Gedung
23.F.410140.023.01Mengawasi Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Atas Baja Bangunan Gedung
24.F.410140.024.01Mengawasi Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Atas Beton Bertulang Bangunan Gedung
25.F.410140.025.01Mengawasi Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Atas Beton Komposit Bangunan Gedung
26.F.410140.026.01Mengawasi Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Atas Beton Pracetak Bangunan Gedung

21

  NO.  KODE UNIT  JUDUL UNIT KOMPETENSI
27.F.410140.027.01Mengintegrasikan  Perancangan, Pelaksanaan, dan Pengawasan pada Pekerjaan Bangunan Gedung
28.F.410140.028.01Membuat Laporan Akhir

22

C. Uraian Unit Kompetensi

KODE UNIT                  :   F.410140.001.01

JUDUL UNIT                :   Menerapkan Komunikasi di Tempat Kerja

DESKRIPSI UNIT       :   Unit     ini     berhubungan     dengan     pengetahuan, keterampilan,   dan   sikap   kerja   yang   diperlukan untuk menerapkan dan melakukan komunikasi di tempat kerja.

  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
1.Menginterpretasikan1.1Informasi   yang   terkait   dengan   tugas
 informasi di tempat baik         verbal         maupun         tulisan
 kerja diidentifikasi        untuk        memastikan
   berasal dari sumber yang benar.
  1.2Pertanyaan         disampaikan         untuk
   memperoleh  informasi  tambahan  dan pemahaman   terhadap   instruksi   yang
      1.3diberikan sesuai prosedur. Media   penyampaian   informasi   dipilih sesuai dengan prosedur.
2.  Melakukan koordinasi2.1Jadwal     koordinasi     disusun     sesuai
dengan unit-unit terkait dengan        pekerjaan        yang        akan
  dilaksanakan.
 2.2Materi koordinasi dibuat sesuai dengan kebutuhan.
 2.3Materi   disampaikan   pada   unit-unit
  terkait.
 2.4Koordinasi      dengan      pihak      terkait
  dilakukan sesuai dengan jadwal.
3.  Melakukan kerjasama3.1Tujuan   kelompok   kerja   diidentifikasi
dalam kelompok kerja berdasarkan sumber yang benar.
 3.2Tugas   dan   tanggung   jawab   individu
  dalam   kelompok   kerja   diidentifikasi
  untuk   mencapai   kinerja   yang   efektif
  dan efisien.
 3.3Tugas    dan    tanggung    jawab    dalam
  kelompok     kerja     dilakukan     sesuai
  dengan tujuan kelompok kerja.

BATASAN VARIABEL

1.   Konteks variabel

Unit kompetensi ini berlaku untuk menginterpretasikan informasi dan melakukan koordinasi dengan unit-unit terkait dan pihak luar yang digunakan untuk  melakukan komunikasi di tempat kerja.

1.1   Kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja berkelompok.

1.2   Unit ini berlaku dalam menginterpretasikan informasi dan instruksi kerja        yang    diterima    terkait    dengan    pelaksanaan    pekerjaan, mengomunikasikan    instruksi    kerja,    melaksanakan    koordinasi dengan unit-unit terkait.

1.3   Materi  rapat  dapat  disampaikan  melalui  presentasi,  email,  surat, atau telepon.

1.4 Kompetensi ini diterapkan sebagai landasan dalam melakukan koordinasi, dan hubungan dalam kelompok kerja.

2.   Peralatan dan perlengkapan

2.1   Peralatan

2.1.1    Alat pengolah data

2.1.2    Alat komunikasi

2.2   Perlengkapan

2.2.1    Alat Tulis Kantor (ATK)

3.   Peraturan yang diperlukan

(Tidak ada.)

4.   Norma dan standar

4.1   Norma

(Tidak ada.)

4.2   Standar

4.2.1    Prosedur    Operasi    Standar    (POS)    tentang    Tata    Cara

Komunikasi

PANDUAN PENILAIAN

1.   Konteks penilaian

Unit   kompetensi   ini   harus   diujikan   secara   konsisten   pada   seluruh elemen kompetensi dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau di luar tempat kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan menggunakan kombinasi  metode  uji  untuk  mengungkapkan  pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan Standar.

1.1    Kondisi  penilaian  merupakan  aspek  dalam  penilaian  yang  sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan melakukan komunikasi di tempat kerja.

1.2    Penilaian     dapat     dilakukan     dengan     cara:     lisan,     tertulis, demonstrasi/praktik, dan simulasi di workshop dan/atau di tempat kerja dan atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

2.   Persyaratan kompetensi

(Tidak ada.)

3.   Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

3.1    Pengetahuan

3.1.1    Ruang lingkup pekerjaan

3.1.2    Media informasi

3.1.3    Metode komunikasi

3.2    Keterampilan

3.2.1Mengoperasikan komputer 
3.2.2Menginterpretasikan   informasi   dan   instruksikerja   yang
 terkait dengan pelaksanaan pekerjaan 

4.   Sikap kerja yang diperlukan

4.1   Teliti dalam mengomunikasikan pekerjaan sesuai dengan prosedur

4.2   Cermat    dalam    berkomunikasi    dengan    pihak    terkait    dalam pelaksanaan pekerjaan

4.3   Disiplin dalam melakukan koordinasi pelaksanaan pekerjaan

5.   Aspek kritis

5.1   Kecermatan  dalam  mengidentifikasi  informasi  yang  terkait  dengan tugas baik verbal maupun tulisan untuk memastikan berasal dari sumber yang benar

5.2   Kedisiplinan  dalam  melaksanakan  koordinasi  antar  unit  terkait sesuai dengan jadwal

KODE UNIT                  :   F.410140.002.01

JUDUL UNIT                :   Mengendalikan  Pengumpulan  Data  Perancangan

Struktur Bangunan Gedung

DESKRIPSI UNIT       :   Unit     ini     berhubungan     dengan     pengetahuan, keterampilan,   dan   sikap   kerja   yang   diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan pengumpulan data perancangan struktur bangunan gedung.

  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
1. Melaksanakan1.1Jadwal      koordinasi      dengan      pihak
koordinasi dengan pihak terkait       disusun       sesuai       dengan
terkait kebutuhan.
 1.2Bahan  rapat  koordinasi    dengan  pihak
  terkait disiapkan sesuai dengan materi koordinasi.
 1.3Koordinasi      dengan      pihak      terkait
  dilaksanakan             sesuai             dengan
  kebutuhan.
2. Membuat jadwal rencana2.1Tahapan pekerjaan diidentifikasi sesuai
kerja survei    2.2dengan jenis pekerjaan. Jumlah  tenaga  kerja  yang  diperlukan
  dihitung          berdasarkan          tahapan
     2.3       2.4pekerjaan yang direncanakan. Waktu pelaksanaan setiap pekerjaan direncanakan sesuai dengan tahapan pekerjaan. Jadwal rencana kerja disusun sesuai dengan tahapan pekerjaan.
3. Mengoordinir3.1Jenis      survei      diidentifikasi      sesuai
pelaksanaan survei di dengan        kebutuhan        perancangan
lokasi yang akan struktur bangunan gedung.
dibangun gedung3.2Peralatan   survei   diidentifikasi   sesuai
  dengan kebutuhan.
 3.3Tenaga survei disiapkan sesuai dengan kebutuhan.
 3.4Survei    lapangan    dikoordinir    untuk
     3.5       3.6mengambil data awal perancangan. Posisi/letak pondasi  bangunan gedung ditentukan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi sekitar lokasi. Tipe   dan   sistem   struktur   ditentukan
  dengan     mempertimbangkan     kondisi
  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
lapangan. 3.7 Material dan tipe struktur atas, serta pondasi bangunan gedung ditentukan berdasarkan kondisi lapangan.
4. Mengoordinir4.1Data     untuk     perancangan     struktur
pengumpulan data diidentifikasi sesuai dengan kebutuhan
perancangan struktur perancangan.
bangunan gedung4.2Koordinasi pengambilan data dilakukan dengan ahli lain dan instansi terkait sesuai dengan kebutuhan perancangan.
 4.3Pengambilan         data         perancangan
  bangunan   gedung   dikoordinir   sesuai
     4.4dengan prosedur yang ada. Data hasil survei diperiksa keakuratan dan validasinya sesuai dengan standar.
5. Melakukan analisis data5.1Data     diidentifikasi     sesuai     dengan
 kebutuhan perancangan.
5.2Data  dievaluasi  kesesuaiannya  dengan kebutuhan perancangan.
5.3Data    dianalisis    untuk    menentukan
 jenis dan tipe pondasi.
5.4Data    dianalisis    untuk    menentukan
 jenis  dan  tipe  struktur  atas  bangunan gedung.
6. Membuat laporan hasil6.1Data       untuk       membuat       laporan
survei disiapkan sesuai dengan kebutuhan.
 6.2Metode  survei  yang  digunakan  dalam
  pengambilan    data    dijelaskan    dalam
  laporan hasil.
 6.3Hasil     analisis     data     tanah,     angin,
  gempa,   pembebanan,   dan   situasi   di
  sekitar  lokasi  gedung  disusun  sesuai
     6.4dengan kondisi lapangan. Kesimpulan  hasil  survei  pengumpulan
  data    dibuat    sesuai    dengan    kondisi
  lapangan.
 6.5Laporan   hasil   survei   disusun   sesuai dengan format yang telah ditentukan.

BATASAN VARIABEL

1.   Konteks variabel

1.1   Unit kompetensi ini berlaku untuk membuat jadwal rencana kerja, melaksanakan       survei,    mengoordinir    pengumpulan    data,    dan

melakukan  analisis  data  yang  digunakan  untuk  melakukan pekerjaan  persiapan  pada  pekerjaan  perancangan  struktur bangunan gedung.

1.2   Pihak  terkait  yang  terlibat  pada  pelaksanaan  pengumpulan  data terdiri dari Arsitek, Ahli Geoteknik, Ahli Geodesi, Ahli K3, Ahli Lingkungan, PEMDA, Dinas Tata Kota, dan Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

2.   Peralatan dan perlengkapan

2.1   Peralatan

2.1.1    Alat transportasi

2.1.2    Alat komunikasi

2.1.3    Alat pengolah data

2.1.4    Alat perekam gambar

2.1.5    Alat viewer

2.1.6    Media tulis

2.1.7    Peralatan      soil      investigation      di      lapangan      maupun laboratorium

2.1.8    Peralatan survei pengukuran profil tanah

2.2   Perlengkapan

2.2.1     Alat Tulis Kantor (ATK)

2.2.2    Peta lokasi bangunan gedung yang akan dibangun

2.2.3    Dokumen  yang berkaitan dengan metode survei lapangan

3.   Peraturan yang diperlukan

(Tidak ada.)

4.   Norma dan Standar

4.1   Norma

(Tidak ada.)

4.2   Standar

4.2.1    American Standard Testing Material (ASTM) D, 2001 tentang

Pengujian tanah

4.2.2    Standar Nasional Indonesia (SNI) 3422 tahun 2008 tentang

Cara Penentuan Batas Susut Tanah

4.2.3    Standar Nasional Indonesia (SNI) 2827 tahun 2008 tentang

Cara uji penetrasi lapangan dengan alat sondir

4.2.4    Standar   Nasional   Indonesia   (SNI)   03-4813-1998   Tentang

Pengujian Triaksial Tanah

4.2.5    Manual of Soil Laboratory Testing

4.2.6    Manual  Soil Investigation Lapangan dan Laboratorium

4.2.7    Manual  survei pengukuran profil permukaan tanah

PANDUAN PENILAIAN

1.   Konteks penilaian

1.1   Kondisi  penilaian  merupakan  aspek  dalam  penilaian  yang  sangat berpengaruh      atas   tercapainya   kompetensi   ini   terkait   dengan mengendalikan pelaksanaan pengumpulan data.

1.2   Penilaian/asesmen  kompetensi  pada  unit  ini  dapat  dilakukan  di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat diterapkan secara individu.

1.3   Penilaian  dapat  dilakukan  antara  lain  dengan  cara  lisan,  tertulis, demonstrasi/praktik, simulasi, dan portofolio di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

2.   Persyaratan kompetensi

2.1   INA.5220.213.06.01.05   :   Menerapkan        Ketentuan        Peraturan

Perundang-undangan         terkait         K3

Konstruksi

2.2   INA.56303.13.09.02.07   :   Menerapkan          Sistem          Manajemen Lingkungan                      (Environmental Management)

2.3   F.410140.001.01               :   Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja

3.   Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

3.1   Pengetahuan

3.1.1    Prosedur koordinasi pembuatan rencana jadwal kerja teknik bangunan gedung

3.1.2    Jenis-jenis   data   pendukung   untuk   merancang   struktur bangunan gedung

3.1.3    Jenis-jenis   survei   untuk   pengambilan   data   perancangan bangunan gedung

3.1.4    Prosedur  mengoordinir  pengumpulan  data  primer  dan  data sekunder untuk teknik bangunan gedung

3.1.5    Metode   survei   lapangan   yang   diperlukan   untuk   teknik bangunan gedung meliputi soil and conditional investigation dan pengukuran profil tanah

3.2   Keterampilan

3.2.1    Mengoperasikan program komputer

3.2.2    Menerapkan metode survei lapangan yang diperlukan untuk pengambilan data perancangan bangunan gedung

4.   Sikap kerja yang diperlukan

4.1   Teliti dalam menghitung jumlah tenaga kerja yang diperlukan serta waktu pelaksanaan setiap pekerjaan

4.2   Cermat dalam menyusun jadwal rencana kerja

4.3   Disiplin  dalam  pengendalian  pekerjaan  untuk  memperkecil  risiko pekerjaan

4.4   Teliti dalam melaksanakan pengukuran dan pencatatan data hasil survei lapangan

4.5   Cermat dalam mengidentifikasi dan memilih metode analisis data

4.6   Teliti dalam melakukan analisis dan evaluasi data

5.   Aspek kritis

5.1   Kecermatan dan ketelitian dalam pengumpulan data

5.2   Kecermatan dan ketelitian dalam melaksanakan analisis data

5.3   Kecermatan dan ketelitian dalam menyajikan hasil analisis data

KODE UNIT                  :   F.410140.003.01

JUDUL UNIT                :   Membuat  Perancangan  Struktur  Atas  Bangunan

Gedung Bertingkat Rendah

DESKRIPSI UNIT       :   Unit     ini     berhubungan     dengan     pengetahuan, keterampilan,   dan   sikap   kerja   yang   diperlukan dalam      membuat     perancangan     struktur     atas bangunan gedung bertingkat rendah.

  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
1.Melaksanakan                      1.1 Jadwal koordinasi dengan pihak terkait
 koordinasi dengan                      disusun sesuai dengan kebutuhan.
 pihak terkait                          1.2 Bahan  rapat  koordinasi    dengan  pihak
 terkait  disiapkan  sesuai  dengan  materi koordinasi.
 1.3 Koordinasi       dengan       pihak       terkait
 dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan.
2.Melakukan pemilihan2.1Jenis,   sistem   struktur,   dan   material
 jenis dan sistem struktur       atas       bangunan       gedung
 struktur serta material struktur atas bertingkat   rendah   diidentifikasi   sesuai dengan data lapangan.
 bangunan gedung2.2Jenis,   sistem   struktur,   dan   material
 bertingkat rendah struktur       atas       bangunan       gedung
   bertingkat     rendah     dianalisis     sesuai
   dengan kondisi lapangan.
  2.3Jenis,   sistem   struktur,   dan   material
   struktur       atas       bangunan       gedung
   bertingkat            rendah            ditentukan
   berdasarkan kondisi lapangan.
3.Menghitung  beban-3.1Data     pendukung     disiapkan     untuk
 beban yang bekerja pada struktur atas gedung bertingkat menghitung  beban-beban  yang  bekerja pada   struktur   atas   gedung   bertingkat rendah.
 rendah3.2Jenis-jenis   beban   yang   bekerja   pada
   struktur      atas      diidentifikasi      sesuai
   dengan    kondisi    gedung    yang    akan
   dibangun.
  3.3Beban yang bekerja pada bangunan atas
   dihitung       sesuai       dengan       standar
   pembebanan bangunan gedung.
4.Melakukan analisis             4.1 Data pendukung disiapkan berdasarkan
 struktur gedung                           kebutuhan dan kondisi lapangan.
 bertingkat rendah                4.2 Model  struktur  atas  bangunan  gedung
 dibuat      berdasarkan      jenis,      sistem
  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
 struktur,     dan     bahan     yang     sudah
 ditentukan.
 4.3 Gaya      dalam      pada      struktur      atas
 bangunan     gedung     dihitung     dengan
 metode yang tepat. 4.4 Gaya dalam hasil perhitungan diperiksa sesuai dengan model struktur.
5.Membuat perancangan5.1Data  pendukung  dan  gaya  dalam  hasil
 detail struktur atap analisis     struktur     disiapkan     sesuai
   dengan kebutuhan perancangan.
  5.2Struktur     rangka     atap     diidentifikasi
   sesuai     dengan     bahan     dan     sistem
   strukturnya.
  5.3Struktur       rangka       atap       dirancang
          5.4     5.5berdasarkan bahan yang digunakan dan hasil   analisis   struktur   sesuai   dengan standar. Kekuatan dan stabilitas struktur rangka atap diperiksa sesuai dengan standar. Sketsa  hasil  perancangan  atap  dibuat sesuai dengan hasil perhitungan.
6.Membuat perancangan6.1Data      pendukung      untuk      membuat
 detail pelat lantai perancangan     pelat     lantai     disiapkan
   sesuai dengan kebutuhan perancangan.
  6.2Mutu   bahan   pelat   lantai   ditentukan
      6.3     6.4sesuai dengan standar. Tebal pelat lantai didesain sesuai dengan standar. Penulangan  pelat  lantai  dihitung  sesuai dengan beban-beban yang bekerja.
  6.5Kekuatan   dan    stabilitas    pelat    lantai
      6.6diperiksa sesuai dengan standar. Sketsa   hasil   perancangan   pelat   lantai dibuat sesuai dengan hasil perhitungan.
7.Membuat perancangan7.1Data      pendukung      untuk      membuat
 detail balok perancangan    balok    disiapkan    sesuai
   dengan kebutuhan perancangan.
  7.2Struktur     balok     diidentifikasi     sesuai
   dengan bahan dan sistem strukturnya.
  7.3Mutu   bahan   balok   ditentukan   sesuai
   dengan material yang digunakan.
  7.4Balok    dirancang    berdasarkan    bahan
   yang    digunakan    dan    hasil    analisis
   struktur sesuai dengan standar.

33

  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
7.5 Kekuatan  dan  stabilitas  balok  diperiksa sesuai dengan standar. 7.6 Sketsa  hasil  perancangan  balok  dibuat sesuai dengan hasil perhitungan.
8.   Membuat perancangan8.1Data      pendukung      untuk      membuat
detail kolom perancangan    kolom    disiapkan    sesuai
  dengan kebutuhan perancangan.
 8.2Struktur    kolom    diidentifikasi    sesuai
     8.3dengan bahan dan sistem strukturnya. Mutu   bahan   kolom   ditentukan   sesuai dengan material yang digunakan.
 8.4Kolom    dirancang    berdasarkan    bahan
  yang    digunakan    dan    hasil    analisis
     8.5     8.6struktur sesuai dengan standar. Kekuatan dan stabilitas kolom diperiksa sesuai dengan standar. Sketsa  hasil  perancangan  kolom  dibuat sesuai dengan hasil perhitungan.
9.   Merancang metode9.1Metode     pelaksanaan     struktur     atas
pelaksanaan struktur bangunan             bertingkat             rendah
atas bangunan gedung diidentifikasi      sesuai      dengan      hasil
bertingkat rendah perancangan.
 9.2Metode     pelaksanaan     struktur     atas
  bangunan bertingkat rendah dipilih yang paling efektif dan efisien.
 9.3Metode     pelaksanaan     struktur     atas
  bangunan bertingkat rendah ditentukan berdasarkan kondisi lapangan.
10. Membuat laporan hasil perancangan struktur atas bangunan gedung bertingkat rendah10.1 Data       untuk       membuat       laporan disiapkan sesuai dengan kebutuhan. 10.2 Kriteria      dan      dasar      perancangan struktur                          atas      bangunan      gedung disusun dalam laporan akhir sebagai dasar                     melakukan          perancangan struktur. 10.3 Perhitungan  beban  yang  bekerja  dan hasil analisis struktur atas bangunan gedung dibuat sesuai dengan kondisi gedung. 10.4 Hasil         perhitungan         perancangan struktur atas bangunan gedung dibuat sesuai dengan kondisi gedung. 10.5 Gambar     detail     hasil     perancangan struktur atas disusun dalam laporan perancangan.

34

  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
 10.6 Laporan   hasil   perancanganstruktur
 atas   disusun   sesuai   denganformat
 yang telah ditentukan. 

BATASAN VARIABEL

1.   Konteks variabel

1.1 Bangunan gedung bertingkat rendah merupakan bangunan yang mempunyai lebih dari satu lantai secara vertikal dengan ketinggian kurang dari 40 meter, baik onshore maupun offshore.

1.2 Perancangan struktur atas bangunan gedung bertingkat rendah meliputi membuat pemodelan struktur atas bangunan gedung, melakukan  identifikasi  beban-beban  yang  bekerja  pada  struktur atas gedung, menghitung beban-beban dan gaya-gaya dalam pada struktur atas gedung, serta membuat perancangan detail struktur rangka atap, pelat lantai, balok, dan kolom.

1.3 Data pendukung yang disiapkan untuk membuat perancangan struktur atas, yaitu data tata letak dan fungsi ruangan dari gambar arsitektur, data material yang digunakan, data beban yang akan bekerja pada struktur.

1.4   Pihak terkait yang terlibat pada pelaksanaan perancangan struktur atas terdiri   dari   Arsitek,   Ahli   Geoteknik,   Ahli   Geodesi,   Ahli Mechanical Electrical Plumbing (MEP), Ahli K3, dan Ahli Lingkungan.

2.   Peralatan dan perlengkapan

2.1   Peralatan

2.1.1    Alat pengolah data

2.2   Perlengkapan

2.2.1    Alat Tulis Kantor (ATK)

2.2.2    Gambar   rencana   bangunan   gedung,   terdiri   atas   gambar denah bangunan gedung, gambar tampak, gambar potongan

2.2.3    Dokumen   yang   berisi   data   pendukung   untuk   membuat pemodelan struktur

2.2.4    Dokumen  yang  berisi  data  pendukung  untuk  melakukan perhitungan beban-beban yang bekerja pada struktur

2.2.5    Dokumen  yang  berisi  data  pendukung  untuk  perancangan struktur atas bangunan gedung

3.   Peraturan yang diperlukan

(Tidak ada.)

4.   Norma dan standar

4.1   Norma

(Tidak ada.)

4.2   Standar

4.2.1    Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-2847-2002 tentang Tata

Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung

4.2.2    Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-1729-2002 tentang Tata

Cara Perhitungan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung

4.2.3    Standar  Nasional  Indonesia  (SNI)  1726-2012  tentang  Tata Cara  Perencanaan    Ketahanan    Gempa    untuk    Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung

4.2.4    Standar    Nasional    Indonesia    (SNI)    2847-2013    tentang

Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung

4.2.5    Standar Nasional Indonesia (SNI) 1727-2013 tentang Beban Minimum  Untuk    Perancangan    Bangunan    Gedung    dan Struktur Lain

PANDUAN PENILAIAN

1.   Konteks penilaian

1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat diterapkan secara individu.

1.2  Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh    atas    tercapainya    kompetensi    ini    terkait    dengan membuat perancangan struktur atas bangunan gedung bertingkat rendah.

1.3  Penilaian dapat dilakukan antara lain dengan cara lisan, tertulis, demonstrasi/praktik, simulasi, dan portofolio di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

2.   Persyaratan kompetensi

2.1   INA.5220.213.06.01.05  :   Menerapkan         Ketentuan         Peraturan

Perundang-undangan          terkait          K3

Konstruksi

2.2INA.56303.13.09.02.07  :Menerapkan           Sistem           Manajemen
  Lingkungan (Environmental Management)
2.3F.410140.001.01              :Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja

3.   Pengetahuan dan keterampilan

3.1   Pengetahuan

3.1.1    Pembuatan     model     struktur     atas     bangunan     gedung menggunakan program bantu struktur

3.1.2    Menginterpretasikan    peraturan    pembebanan    gedung    di dalam perancangan struktur

3.1.3    Jenis-jenis  beban   yang  bekerja  pada   struktur  bangunan gedung

3.1.4    Formulasi   dalam   perancangan   struktur   atas   bangunan gedung dari beton bertulang, struktur baja, struktur beton komposit, dan struktur beton prategang

3.2   Keterampilan

3.2.1    Mengoperasikan program bantu struktur

3.2.2    Menerapkan peraturan pembebanan gedung

3.2.3    Menerapkan    Standar    dalam    merancang    struktur    atas bangunan gedung

3.2.4    Menghitung   beban   dan   gaya-gaya   dalam   pada   struktur bangunan gedung

3.2.5    Merancang dan menghitung struktur baja

3.2.6    Merancang dan menghitung struktur beton

3.2.7    Merancang dan menghitung struktur komposit

3.2.8    Merancang dan menghitung struktur beton prategang

4.   Sikap kerja yang diperlukan

4.1   Teliti dalam melaksanakan perancangan struktur atap, pelat, balok, dan kolom bangunan gedung

4.2   Disiplin  dalam  pengendalian  pekerjaan  untuk  memperkecil  risiko pekerjaan

5.   Aspek kritis

5.1   Kecermatan  dan  ketelitian  dalam  menghitung  beban  yang  bekerja pada struktur bangunan gedung bertingkat rendah

5.2   Kecermatan  dan  ketelitian  dalam  merancang  detail  struktur  atap, pelat lantai, balok, dan kolom bangunan gedung

5.3   Kecermatan  dan  ketelitian  dalam  penyajian  laporan  perancangan struktur atas bangunan gedung bertingkat rendah

KODE UNIT                  :    F.410140.004.01

JUDUL UNIT                :   Membuat  Perancangan  Struktur  Atas  Bangunan

Gedung Bertingkat Tinggi

DESKRIPSI UNIT       :   Unit     ini     berhubungan     dengan     pengetahuan, keterampilan,   dan   sikap   kerja   yang   diperlukan dalam      membuat     perancangan     struktur     atas bangunan gedung bertingkat tinggi.

  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
1.Melaksanakan1.1Jadwal      koordinasi      dengan      pihak
 koordinasi dengan terkait       disusun       sesuai       dengan
 pihak terkait kebutuhan.
  1.2Bahan rapat koordinasi   dengan pihak
   terkait disiapkan sesuai dengan materi koordinasi.
  1.3Koordinasi      dengan      pihak      terkait
   dilaksanakan            sesuai            dengan
   kebutuhan.
2.Melakukan pemilihan2.1Jenis,   sistem   struktur,   dan   material
 jenis dan sistem struktur      atas      bangunan      gedung
 struktur serta material struktur atas bertingkat   tinggi   diidentifikasi   sesuai dengan data lapangan.
 bangunan gedung2.2Jenis,   sistem   struktur,   dan   material
 bertingkat tinggi struktur      atas      bangunan      gedung
   bertingkat     tinggi     dianalisis     sesuai
      2.3dengan kondisi lapangan. Jenis,   sistem   struktur,   dan   material
   struktur      atas      bangunan      gedung
   bertingkat             tinggi             ditentukan
   berdasarkan kondisi lapangan.
3.Menghitung  beban-3.1Data     pendukung    disiapkan    untuk
 beban yang bekerja pada struktur atas gedung bertingkat tinggi        3.2menghitung  beban-beban  yang  bekerja pada  struktur  atas  gedung  bertingkat tinggi. Jenis-jenis   beban   yang   bekerja   pada
   struktur     atas     diidentifikasi     sesuai
   dengan    kondisi    gedung    yang    akan
   dibangun.
  3.3Beban-beban      yang      bekerja      pada
   bangunan atas dihitung sesuai dengan
   standar         pembebanan         bangunan
   gedung.
  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
4.Melakukan analisis4.1Data             pendukung             disiapkan
 struktur gedung berdasarkan   kebutuhan   dan   kondisi
 bertingkat tinggi lapangan.
  4.2Model  struktur  atas  bangunan  gedung
   bertingkat   tinggi   dibuat   berdasarkan
   jenis, sistem struktur, dan bahan yang sudah ditentukan.
  4.3Gaya     dalam     pada     struktur     atas
   bangunan    gedung    bertingkat    tinggi
      4.4dihitung dengan metode yang tepat. Gaya dalam hasil perhitungan diperiksa keakuratannya.
5.Membuat perancangan5.1Wilayah     gempa     bangunan     gedung
 struktur tahan gempa ditentukan sesuai dengan standar.
  5.2Sistem      struktur      penahan      gempa
   diidentifikasi sesuai dengan standar.
  5.3Sistem      struktur      penahan      gempa
   ditentukan      sesuai      dengan      lokasi
   gedung yang akan dibangun.
  5.4Gaya  gempa  pada  struktur  bangunan
   gedung       dihitung       sesuai       dengan
   standar.
  5.5Sistem      struktur      penahan      gempa
   dirancang sesuai dengan standar.
  5.6Kekuatan     dan     stabilitas     struktur
   penahan      gempa      diperiksa      sesuai
   dengan standar.
  5.7Simpangan        antar        tingkat        dan
   simpangan  bangunan  diperiksa  sesuai dengan standar.
  5.8Sketsa    hasil    perancangan    struktur
   tahan   gempa   dibuat   sesuai   dengan
   hasil perhitungan.
6.Membuat perancangan6.1Data pendukung dan gaya-gaya dalam
 detail struktur atap hasil analisis struktur disiapkan sesuai dengan kebutuhan perancangan.
  6.2Struktur    rangka    atap    diidentifikasi
   sesuai    dengan    bahan    dan    sistem
   strukturnya.
  6.3Struktur      rangka      atap      dirancang
   berdasarkan   bahan   yang   digunakan
   dan    hasil    analisis    struktur    sesuai
   dengan standar.
  6.4Kekuatan     dan     stabilitas     struktur
   rangka  atap  diperiksa  sesuai  dengan

40

  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
   standar.
  6.5Sketsa  hasil  perancangan  atap  dibuat sesuai dengan hasil perhitungan.
7.Membuat perancangan7.1Data     pendukung     untuk     membuat
 detail pelat lantai perancangan    pelat    lantai    disiapkan
   sesuai dengan kebutuhan perancangan.
  7.2Mutu   bahan   pelat   lantai   ditentukan
   sesuai dengan standar.
  7.3Tebal    pelat    lantai    didesain    sesuai
   dengan standar.
  7.4Penulangan pelat lantai dihitung sesuai dengan beban-beban yang bekerja.
  7.5Kekuatan   dan   stabilitas   pelat   lantai
      7.6diperiksa sesuai dengan standar. Sketsa  hasil  perancangan  pelat  lantai
   dibuat          sesuai          dengan          hasil
   perhitungan.
8.Membuat perancangan8.1Data     pendukung     untuk     membuat
 detail balok perancangan   balok   disiapkan   sesuai
   dengan kebutuhan perancangan.
  8.2Struktur    balok    diidentifikasi    sesuai
      8.3dengan bahan dan sistem strukturnya. Mutu  bahan  balok  ditentukan  sesuai dengan material yang digunakan.
  8.4Balok   dirancang   berdasarkan   bahan
   yang    digunakan    dan    hasil    analisis
      8.5     8.6struktur sesuai dengan standar. Kekuatan dan stabilitas balok diperiksa sesuai dengan standar. Sketsa hasil perancangan balok dibuat sesuai dengan hasil perhitungan.
9.Membuat perancangan9.1Data     pendukung     untuk     membuat
 detail kolom perancangan   kolom   disiapkan   sesuai
   dengan kebutuhan perancangan.
  9.2Struktur    kolom    diidentifikasi    sesuai
      9.3dengan bahan dan sistem strukturnya. Mutu  bahan  kolom  ditentukan  sesuai dengan material yang digunakan.
  9.4Kolom   dirancang   berdasarkan   bahan
   yang    digunakan    dan    hasil    analisis
   struktur sesuai dengan standar.
  9.5Kekuatan       dan       stabilitas       kolom
      9.6diperiksa sesuai dengan standar. Sketsa hasil perancangan kolom dibuat

41

  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
sesuai dengan hasil perhitungan.
10. Membuat perancangan10.1 Data gaya dalam pada struktur dinding geser                  disiapkan       sesuai       dengan kebutuhan perancangan. 10.2 Mutu beton dan tulangan dinding geser ditentukan sesuai dengan standar. 10.3 Tebal   dinding   geser   didesain   sesuai dengan standar. 10.4 Penulangan    dinding    geser    dihitung sesuai       dengan     beban-beban     yang bekerja. 10.5 Kekuatan  dan  stabilitas  dinding  geser diperiksa sesuai dengan standar. 10.6 Sketsa hasil perancangan dinding geser dibuat                       sesuai          dengan          hasil perhitungan.
detail dinding geser
11. Menentukan metode pelaksanaan struktur atas bangunan gedung bertingkat tinggi11.1 Metode     pelaksanaan     struktur     atas bangunan                       tinggi   diidentifikasi   sesuai dengan hasil perancangan. 11.2 Metode     pelaksanaan     struktur     atas bangunan                       tinggi   dipilih   yang   paling efektif dan efisien. 11.3 Metode     pelaksanaan     struktur     atas bangunan                                 tinggi             ditentukan berdasarkan kondisi lapangan.
12. Melakukan pengujian beban tekanan angin untuk bangunan tinggi12.1 Peralatan    pengujian    beban    tekanan angin disiapkan sesuai dengan standar. 12.2 Pengujian      beban      tekanan      angin dilaksanakan sesuai dengan prosedur standar pengujian. 12.3 Data   hasil   pengujian   beban   tekanan angin                dikumpulkan     sesuai     dengan kebutuhan perancangan. 12.4 Data   hasil   pengujian   beban   tekanan angin dianalisis dengan metode yang tepat. 12.5 Rekomendasi struktur bangunan tinggi dibuat                    berdasarkan       data       hasil pengujian.
13. Membuat laporan hasil perancangan struktur atas bangunan gedung bertingkat tinggi13.1 Data       untuk       membuat       laporan disiapkan sesuai dengan kebutuhan. 13.2 Kriteria      dan      dasar      perancangan struktur     atas      bangunan      gedung bertingkat      tinggi      disusun      dalam

42

  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
 laporan akhir sebagai dasar melakukan perancangan struktur. 13.3 Perhitungan  beban  yang  bekerja  dan hasil analisis struktur atas bangunan gedung bertingkat tinggi dibuat sesuai dengan kondisi gedung. 13.4 Hasil         perhitungan         perancangan struktur     atas      bangunan      gedung bertingkat tinggi dibuat sesuai dengan kondisi gedung. 13.5 Gambar     detail     hasil     perancangan struktur     atas      bangunan      gedung bertingkat      tinggi      disusun      dalam laporan perancangan. 13.6 Laporan   hasil   perancangan   struktur atas          disusun   sesuai   dengan   format yang telah ditentukan.

BATASAN VARIABEL

1.   Konteks variabel

1.1 Bangunan gedung bertingkat tinggi merupakan bangunan yang mempunyai lebih dari satu lantai secara vertikal dengan ketinggian lebih dari 40 meter, baik offshore maupun onshore.

1.2   Perancangan   struktur   atas   bangunan   gedung   bertingkat   tinggi meliputi membuat pemodelan struktur atas bangunan gedung, melakukan  identifikasi  beban-beban  yang  bekerja  pada  struktur atas gedung, menghitung beban-beban dan gaya-gaya dalam pada struktur atas gedung, serta membuat perancangan detail struktur penahan   gempa,   rangka   atap,   pelat   lantai,   balok,   kolom,   dan dinding geser.

1.3 Data pendukung yang disiapkan untuk membuat perancangan struktur atas, yaitu data tata letak dan fungsi ruangan dari gambar arsitektur, data material yang digunakan, data beban yang akan bekerja pada struktur.

1.4   Pihak terkait yang terlibat pada pelaksanaan perancangan struktur atas terdiri dari Arsitek, Ahli Geoteknik, Ahli Geodesi, Ahli K3, Ahli MEP, Ahli Material, dan Ahli Lingkungan.

2.   Peralatan dan perlengkapan

2.1  Peralatan

2.1.1    Alat pengolah data

2.2   Perlengkapan

2.2.1    Alat Tulis Kantor (ATK)

2.2.2    Gambar   rencana   bangunan   gedung,   terdiri   atas   gambar denah bangunan gedung, gambar tampak, gambar potongan, gambar detail

2.2.3    Dokumen   yang   berisi   data   pendukung   untuk   membuat pemodelan struktur

2.2.4    Dokumen  yang  berisi  data  pendukung  untuk  melakukan perhitungan beban-beban yang bekerja pada struktur

2.2.5    Dokumen  yang  berisi  data  pendukung  untuk  perancangan struktur atas bangunan gedung

3.   Peraturan yang diperlukan

(Tidak ada.)

4.   Norma dan standar

4.1   Norma

(Tidak ada.)

4.2   Standar

4.2.1    Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-2847-2002 tentang Tata

Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung

4.2.2    Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-1729-2002 tentang Tata

Cara Perhitungan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung

4.2.3    Standar  Nasional  Indonesia  (SNI)  1726-2012  tentang  Tata Cara  Perencanaan    Ketahanan    Gempa    untuk    Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung

4.2.4    Standar    Nasional    Indonesia    (SNI)    2847-2013    tentang

Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung

4.2.5    Standar Nasional Indonesia (SNI) 1727-2013 tentang Beban Minimum  Untuk    Perancangan    Bangunan    Gedung    dan Struktur Lain

PANDUAN PENILAIAN

1.   Konteks penilaian

1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat diterapkan secara individu.

1.2  Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh    atas    tercapainya    kompetensi    ini    terkait    dengan membuat perancangan struktur atas bangunan gedung bertingkat tinggi.

1.3  Penilaian dapat dilakukan antara lain dengan cara lisan, tertulis, demonstrasi/praktik, simulasi, dan portofolio di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

2.   Persyaratan kompetensi

2.1   INA.5220.213.06.01.05   :   Menerapkan        Ketentuan        Peraturan

Perundang-undangan         terkait         K3

Konstruksi

2.2INA.56303.13.09.02.07   :Menerapkan          Sistem          Manajemen
  Lingkungan(Environmental Management)
2.3F.410140.001.01               :Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja

3.   Pengetahuan dan keterampilan

3.1   Pengetahuan

3.1.1    Pembuatan     model     struktur     atas     bangunan     gedung menggunakan program bantu struktur

3.1.2    Menginterpretasikan    peraturan    pembebanan    gedung    di dalam perancangan struktur

3.1.3    Jenis-jenis  beban   yang  bekerja  pada   struktur  bangunan gedung

3.1.4    Formulasi   dalam   perancangan   struktur   atas   bangunan gedung tahan gempa dari beton bertulang, struktur baja, struktur beton komposit, dan struktur beton prategang

3.2   Keterampilan

3.2.1    Mengoperasikan program bantu struktur

3.2.2    Menerapkan peraturan pembebanan gedung

3.2.3    Menerapkan    standar    dalam    merancang    struktur    atas bangunan gedung

3.2.4    Menghitung   beban   dan   gaya-gaya   dalam   pada   struktur bangunan gedung

3.2.5    Merancang struktur bangunan gedung tahan gempa

3.2.6    Merancang/menghitung struktur baja

3.2.7    Merancang/menghitung struktur beton

3.2.8    Merancang/menghitung struktur komposit

3.2.9    Merancang/menghitung struktur beton prategang

4.   Sikap kerja yang diperlukan

4.1  Teliti  dalam  melaksanakan  perancangan  struktur  gedung  tahan gempa, detail balok, kolom, basement, dan dinding geser

4.2  Disiplin  dalam  pengendalian  pekerjaan  untuk  memperkecil  risiko pekerjaan

5.   Aspek kritis

5.1   Kecermatan  dan  ketelitian  dalam  menghitung  beban  yang  bekerja pada struktur bangunan gedung

5.2   Kecermatan  dan  ketelitian  dalam  merancang  struktur  bangunan gedung tahan gempa

5.3   Kecermatan dan ketelitian dalam menyajikan laporan perancangan bangunan gedung bertingkat tinggi

KODE UNIT                  :   F.410140.005.01

JUDUL UNIT                :   Membuat Perancangan Pondasi Dangkal

DESKRIPSI UNIT       :   Unit     ini     berhubungan     dengan     pengetahuan, keterampilan,   dan   sikap   kerja   yang   diperlukan dalam membuat perancangan pondasi dangkal pada bangunan gedung.

  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
1.  Melaksanakan1.1Jadwal      koordinasi     dengan      pihak
koordinasi dengan terkait       disusun       sesuai       dengan
pihak terkait kebutuhan.
 1.2Bahan   rapat   koordinasi   dengan   dan
  pihak  terkait  disiapkan  sesuai  dengan materi koordinasi.
 1.3Koordinasi      dengan      pihak      terkait
  dilaksanakan            sesuai            dengan
  kebutuhan.
2.  Melakukan analisis2.1Data    hasil    uji    laboratorium    tanah
data geoteknik diidentifikasi         sesuai         kebutuhan
     2.2     2.3perancangan pondasi dangkal. Data   tanah   dianalisis   sesuai   dengan kondisi lapangan. Daya   dukung   tanah   dihitung   sesuai dengan standar.
 2.4Data   tanah   hasil   analisis   diperiksa
  keakuratannya sesuai dengan standar.
3.  Menghitung  beban-3.1Data    pendukung    disiapkan    untuk
beban yang bekerja menghitung beban-beban yang bekerja
pada pondasi dangkal    3.2pada pondasi dangkal. Jenis-jenis   beban   yang   bekerja   pada
  pondasi   dangkal   diidentifikasi   sesuai
  dengan    fungsi    gedung    yang    akan
  dibangun.
 3.3Beban-beban      yang      bekerja      pada
  pondasi      dangkal      dihitung      sesuai
  dengan standar pembebanan bangunan gedung.
4.  Melakukan analisis4.1Data             pendukung             disiapkan
struktur pada pondasi berdasarkan   kebutuhan   dan   kondisi
dangkal lapangan.
 4.2Model struktur pondasi dangkal dibuat
  sesuai   dengan   kondisi   gedung   yang
  akan dibangun.
  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
4.3   Gaya    dalam    pada    pondasi    dangkal dihitung dengan metode yang tepat. 4.4   Gaya dalam hasil perhitungan diperiksa sesuai pemodelan struktur.
5.  Melakukan5.1Data  tanah  dan  gaya  dalam  disiapkan
perhitungan detail sesuai               dengan               kebutuhan
pondasi dangkal perancangan.
 5.2     5.3     5.4Mutu  beton  dan  tulangan  ditentukan sesuai dengan standar. Tebal  pondasi  dangkal  didesain  sesuai dengan standar. Penulangan  pondasi  dangkal  dihitung
  sesuai     dengan     beban-beban     yang
  bekerja.
 5.5Kekuatan   pondasi   dangkal   diperiksa
  sesuai dengan standar.
 5.6Sketsa     hasil     perancangan     pondasi
  dangkal   dibuat   sesuai   dengan   hasil
  perhitungan.
6.  Membuat laporan hasil perancangan pondasi dangkal6.1Data       untuk       membuat       laporan
 disiapkan sesuai dengan kebutuhan.
6.2Kriteria      dan      dasar      perancangan
 pondasi      dangkal      disusun      dalam
      6.3laporan akhir sebagai dasar melakukan perancangan struktur. Perhitungan beban yang bekerja dan hasil analisis struktur pondasi dangkal dibuat sesuai dengan kondisi gedung.
6.4Hasil         perhitungan         perancangan
 pondasi  dangkal  dibuat  sesuai  dengan kondisi gedung.
6.5Gambar     detail     hasil     perancangan
 pondasi      dangkal      disusun      dalam
 laporan perancangan.
6.6Laporan    hasil    perancangan    pondasi
 dangkal disusun sesuai dengan format yang telah ditentukan.

BATASAN VARIABEL

1.   Konteks variabel

1.1     Pondasi dangkal, yaitu pondasi yang kedalamannya terletak dekat dari permukaan tanah, dimana rasio antara kedalaman dan lebar

pondasi kurang dari 1. Yang termasuk pondasi dangkal adalah pondasi telapak (spread footing). Pondasi ini berfungsi mendukung bangunan  dengan  beban  tidak  terlalu  besar  pada  tanah  dengan daya dukung yang cukup baik.

1.2     Pada  perancangan  pondasi  telapak  ditinjau  beberapa  hal,  yaitu desain terhadap geser, terhadap lentur, pemindahan gaya dan momen pada dasar kolom serta panjang penyaluran tulangan.

1.3     Pihak terkait yang terlibat pada pelaksanaan perancangan pondasi dangkal adalah arsitek dan ahli geoteknik.

2.   Peralatan dan perlengkapan

2.1   Peralatan

2.1.1    Alat pengolah data

2.2   Perlengkapan

2.2.1    Alat Tulis Kantor (ATK)

2.2.2    Gambar   rencana   bangunan   gedung,   terdiri   atas   gambar denah bangunan gedung, gambar tampak, gambar potongan

2.2.3    Dokumen   yang   berisi   data   pendukung   untuk   membuat perancangan pondasi dangkal

3.   Peraturan yang diperlukan

(Tidak ada.)

4.   Norma dan standar

4.1   Norma

(Tidak ada.)

4.2   Standar

4.2.1    Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-2847-2002 tentang Tata

Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung

4.2.2    Standar    Nasional    Indonesia    (SNI)    2847-2013    tentang

Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung

4.2.3    Standar Nasional Indonesia (SNI) 1727-2013 tentang Beban Minimum  Untuk    Perancangan    Bangunan    Gedung    dan Struktur Lain

PANDUAN PENILAIAN

1.   Konteks penilaian

1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat diterapkan secara individu.

1.2  Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh    atas    tercapainya    kompetensi    ini    terkait    dengan membuat perancangan pondasi dangkal.

1.3  Penilaian dapat dilakukan antara lain dengan cara lisan, tertulis, demonstrasi/praktik, simulasi, dan portofolio di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

2.   Persyaratan kompetensi

2.1   INA.5220.213.06.01.05   :   Menerapkan        Ketentuan        Peraturan

Perundang-undangan         terkait         K3

Konstruksi

2.2   INA.56303.13.09.02.07   :   Menerapkan          Sistem          Manajemen Lingkungan                      (Environmental Management)

2.3   F.410140.001.01               :   Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja

3.   Pengetahuan dan keterampilan

3.1  Pengetahuan

3.1.1    Data   tanah   yang   digunakan   untuk   merancang   pondasi dangkal

3.1.2    Pembuatan    model    pondasi    dangkal    bangunan    gedung menggunakan program bantu struktur

3.1.3    Menginterpretasikan    peraturan    pembebanan    gedung    di dalam perancangan struktur

3.1.4    Jenis-jenis  beban   yang  bekerja  pada   struktur  bangunan gedung

3.2   Keterampilan

3.2.1    Mengoperasikan program bantu struktur

3.2.2    Menerapkan peraturan pembebanan gedung

3.2.3    Menerapkan   standar   dalam   merancang   pondasi   dangkal bangunan gedung

3.2.4    Menghitung   beban   dan   gaya-gaya   dalam   pada   struktur bangunan gedung

3.2.5    Merancang/menghitung struktur beton

4.   Sikap kerja yang diperlukan

4.1  Teliti dalam menganalisis data geoteknik

4.2  Teliti  dan  cermat  dalam  menghitung  beban-beban  yang  bekerja pada pondasi dangkal

4.3  Teliti dan cermat dalam melakukan analisa struktur

4.4  Teliti dan cermat dalam melaksanakan perhitungan detail pondasi dangkal bangunan gedung

4.5  Disiplin  dalam  pengendalian  pekerjaan  untuk  memperkecil  risiko pekerjaan

5.   Aspek kritis

5.1   Kecermatan  dan  ketelitian  dalam  menghitung  beban  yang  bekerja pada pondasi dangkal bangunan gedung

5.2   Kecermatan dan ketelitian dalam melaksanakan perhitungan detail pondasi dangkal bangunan gedung

5.3   Kecermatan dan ketelitian dalam menyajikan laporan perancangan pondasi dangkal

KODE UNIT                  :   F.410140.006.01

JUDUL UNIT                :   Membuat Perancangan Pondasi Dalam

DESKRIPSI UNIT       :   Unit     ini     berhubungan     dengan     pengetahuan, keterampilan,   dan   sikap   kerja   yang   diperlukan dalam membuat perancangan pondasi dalam pada bangunan gedung.

  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
1.  Melaksanakan1.1Jadwal      koordinasi      dengan      pihak
koordinasi dengan terkait       disusun       sesuai       dengan
pihak terkait kebutuhan.
 1.2Bahan rapat koordinasi   dengan pihak
  terkait disiapkan sesuai dengan materi koordinasi.
 1.3Koordinasi      dengan      pihak      terkait
  dilaksanakan            sesuai            dengan
  kebutuhan.
2.  Melakukan analisis2.1Data  hasil  uji  tanah  dan  dewatering
data geoteknik diidentifikasi         sesuai         kebutuhan
     2.2perancangan pondasi dalam. Data   tanah   dianalisis   sesuai   dengan kondisi lapangan.
 2.3Data   tanah   hasil   analisis   diperiksa
     2.4keakuratannya sesuai dengan standar. Jenis pondasi dalam ditentukan sesuai dengan hasil analisis data geoteknik.
3.  Menghitung  beban-3.1Data     pendukung     disiapkan     untuk
beban yang bekerja menghitung  beban-beban  yang  bekerja
pada pondasi dalam    3.2pada pondasi dalam. Jenis-jenis   beban   yang   bekerja   pada
  pondasi    dalam    diidentifikasi    sesuai
  dengan    fungsi    gedung    yang    akan
  dibangun.
 3.3Beban-beban      yang      bekerja      pada
  pondasi  dalam  dihitung  sesuai  dengan
  standar         pembebanan         bangunan
  gedung.
4.  Melakukan analisis struktur pada pondasi dalam4.1     4.2Data disiapkan berdasarkan kebutuhan dan kondisi lapangan. Model  struktur  pondasi  dalam  dibuat
 sesuai   dengan   kondisi   gedung   yang
 akan dibangun.
4.3Gaya     dalam     pada     pondasi     dalam
  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
dihitung dengan metode yang tepat. 4.4   Gaya dalam hasil perhitungan diperiksa keakuratannya.
5.  Melakukan5.1Data  tanah  dan  gaya  dalam  disiapkan
perhitungan detail sesuai               dengan               kebutuhan
pondasi dalam perancangan.
 5.2Jenis       dan       kedalaman       pondasi
  ditentukan berdasarkan kondisi lapisan struktur   tanah   dan   kebutuhan   daya
  dukung     serta     batasan     penurunan
  pondasi.
 5.3Pondasi dalam dirancang berdasarkan bahan, jenis, dan kedalaman pondasi serta kondisi lapangan.
 5.4Kekuatan      dan      stabilitas      pondasi
  diperiksa berdasarkan standar.
 5.5Deformasi/penurunan   pondasi   dalam
     5.6dihitung sesuai dengan standar. Pengujian daya dukung dan settlement
  pondasi     dalam     ditentukan     sesuai
  dengan standar.
 5.7Sketsa     hasil     perancangan     pondasi
  dalam    dibuat    sesuai    dengan    hasil
  perhitungan.
6.  Melakukan6.1Data  tanah  dan  gaya  dalam  disiapkan
perhitungan pile cap    6.2     6.3sesuai kebutuhan perancangan. Mutu  beton  dan  tulangan  ditentukan sesuai dengan standar. Tebal  pile  cap  didesain  sesuai  dengan standar.
 6.4Penulangan   pile   cap   dihitung   sesuai
  dengan beban-beban yang bekerja.
 6.5Kekuatan    pile   cap    diperiksa    sesuai
  dengan standar.
 6.6Detail   penulangan   pile   cap   digambar sesuai dengan hasil perhitungan.
7.  Membuat laporan hasil perancangan pondasi dalam7.1Data       untuk       membuat       laporan
 disiapkan sesuai kebutuhan.
7.2Kriteria      dan      dasar      perancangan
 pondasi  dalam  disusun  dalam  laporan
 akhir      sebagai      dasar      melakukan
 perancangan struktur.
7.3Perhitungan  beban  yang  bekerja  dan hasil  analisis  struktur  pondasi  dalam

53

  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
  dibuat sesuai dengan kondisi gedung.
 7.4Hasil         perhitungan         perancangan
  pondasi  dalam     dan  pile  cap  dibuat
  sesuai dengan kondisi gedung.
 7.5Gambar     detail     hasil     perancangan
  pondasi  dalam  dan  pile  cap  disusun dalam laporan perancangan.
 7.6Laporan    hasil    perancangan    pondasi
  dalam  disusun  sesuai  dengan  format yang telah ditentukan.

BATASAN VARIABEL

1.  Konteks variabel

1.1   Pondasi  dalam  merupakan  pondasi  yang  kedalamannya  terletak jauh dari permukaan tanah, dimana rasio antara kedalaman dan lebar pondasi lebih besar dari 4. Pondasi dalam terdiri atas bored pile dan tiang pancang.

1.2   Pihak terkait yang terlibat pada pelaksanaan perancangan pondasi dalam adalah arsitek dan ahli geoteknik.

2.   Peralatan dan perlengkapan

2.1   Peralatan

2.1.1    Alat pengolah data

2.2   Perlengkapan

2.2.1    Alat Tulis Kantor (ATK)

2.2.2    Gambar   rencana   bangunan   gedung   terdiri   atas   gambar denah bangunan gedung, gambar tampak, gambar potongan

2.2.3    Dokumen   yang   berisi   data   pendukung   untuk   membuat perancangan pondasi dalam

3.   Peraturan yang diperlukan

(Tidak ada.)

4.   Norma dan standar

4.1   Norma

(Tidak ada.)

4.2   Standar

4.2.1    Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-2847-2002 tentang Tata

Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung

4.2.2    Standar    Nasional    Indonesia    (SNI)    2847-2013    tentang

Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung

4.2.3    Standar Nasional Indonesia (SNI) 1727-2013 tentang Beban Minimum  Untuk    Perancangan    Bangunan    Gedung    dan Struktur Lain

4.2.4    Ketentuan   peraturan   daerah   setempat   yang   menyangkut geologi dan dewatering

PANDUAN PENILAIAN

1.   Konteks penilaian

1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat diterapkan secara individu.

1.2  Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh    atas    tercapainya    kompetensi    ini    terkait    dengan membuat perancangan pondasi dalam.

1.3  Penilaian dapat dilakukan antara lain dengan cara lisan, tertulis, demonstrasi/praktik, simulasi, dan portofolio di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

2.   Persyaratan kompetensi

2.1   INA.5220.213.06.01.05  :   Menerapkan         Ketentuan         Peraturan

Perundang-undangan          terkait          K3

Konstruksi

2.2INA.56303.13.09.02.07  :Menerapkan           Sistem           Manajemen
  Lingkungan (Environmental Management)
2.3F.410140.001.01              :Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja

3.   Pengetahuan dan keterampilan

3.1   Pengetahuan

3.1.1    Data   tanah   yang   digunakan   untuk   merancang   pondasi dalam

3.1.2    Pembuatan     model     pondasi     dalam     bangunan     gedung menggunakan program bantu struktur

3.1.3    Menginterpretasikan    peraturan    pembebanan    gedung    di dalam perancangan struktur

3.1.4    Jenis-jenis  beban   yang  bekerja  pada   struktur  bangunan gedung

3.2   Keterampilan

3.2.1    Mengoperasikan program bantu struktur

3.2.2    Menerapkan peraturan pembebanan gedung

3.2.3    Menerapkan   standar   dalam   merancang   pondasi   dalam bangunan gedung

3.2.4    Menghitung   beban   dan   gaya-gaya   dalam   pada   struktur bangunan gedung

3.2.5    Merancang dan menghitung struktur pondasi dalam

3.2.6    Merancang dan menghitung struktur beton bertulang

4.   Sikap kerja yang diperlukan

4.1   Teliti  dan  cermat  dalam  menghitung  beban-beban  yang  bekerja pada pondasi dalam

4.2   Teliti   dan   cermat   dalam   melakukan   analisa   struktur   pondasi dalam

4.3   Teliti dan cermat dalam melaksanakan perhitungan detail pondasi dalam bangunan gedung

4.4   Teliti dan cermat dalam melaksanakan perhitungan detail pile cap

4.5   Disiplin dalam pengendalian pekerjaan untuk memperkecil risiko pekerjaan

5.   Aspek kritis

5.1   Ketelitian    dan    kecermatan    dalam    menganalisis    data/kondisi geologis dan lingkungan sekitarnya

5.2   Kecermatan  dan  ketelitian  dalam  menghitung  beban  yang  bekerja pada pondasi dalam bangunan gedung

5.3   Kecermatan  dan  ketelitian  dalam  melakukan  perhitungan  detail pondasi dalam bangunan gedung

5.4   Kecermatan dan ketelitian dalam menyajikan laporan perancangan pondasi dalam

KODE UNIT                  :F.410140.007.01 
JUDUL UNIT                :Membuat Perancangan Basement
DESKRIPSI UNIT       :Unit     ini     berhubungan     denganpengetahuan,

keterampilan,   dan   sikap   kerja   yang   diperlukan dalam membuat perancangan basement dalam pada bangunan gedung.

  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
1. Melaksanakan1.1 Jadwal  koordinasi  dengan  pihak  terkait disusun sesuai dengan kebutuhan. 1.2 Bahan   rapat   koordinasi      dengan   pihak terkait                disiapkan   sesuai   dengan   materi koordinasi. 1.3 Koordinasi        dengan        pihak        terkait dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan.
koordinasi pihak terkait yang menguasai bidangnya
2. Melakukan analisis2.1 Data    hasil    uji    tanah    dan    dewatering diidentifikasi   sesuai             kebutuhan perancangan basement. 2.2 Data    tanah    dianalisis    sesuai    dengan kondisi lapangan. 2.3 Data     tanah     hasil     analisis     diperiksa keakuratannya sesuai dengan standar.
data geoteknik
3. Menghitung  beban-3.1 Data       pendukung       disiapkan       untuk menghitung  beban-beban    yang    bekerja pada basement. 3.2 Jenis-jenis    beban    yang    bekerja    pada basement  diidentifikasi  sesuai  dengan fungsi gedung yang akan dibangun. 3.3 Tekanan   tanah   dan   beban-beban   yang bekerja          pada   basement   dihitung   sesuai dengan standar.
beban yang bekerja pada basement
4. Melakukan analisis struktur pada basement4.1 Data   disiapkan   berdasarkan   kebutuhan dan kondisi lapangan. 4.2 Model   struktur   basement   dibuat   sesuai dengan       kondisi     gedung     yang     akan dibangun. 4.3 Gaya    dalam    pada    basement    dihitung dengan metode yang tepat. 4.4 Gaya  dalam  hasil  perhitungan  diperiksa keakuratannya.
  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
5. Melakukan5.1Data  tanah,  dewatering,  dan  gaya  dalam
perhitungan detail disiapkan sesuai kebutuhan perancangan.
dinding basement5.2Mutu   bahan   ditentukan   sesuai   dengan
  standar.
 5.3Dinding      basement      dirancang      sesuai
       5.4dengan kondisi lapangan dan hasil analisa struktur. Kekuatan dan stabilitas dinding basement diperiksa berdasarkan standar.
 5.5Sketsa       hasil       perancangan       dinding
  basement    dibuat    sesuai    dengan    hasil
  perhitungan.
6. Melakukan6.1Data       pendukung       untuk       membuat
perhitungan detail perancangan      pelat      lantai      basement
lantai basement disiapkan     sesuai      dengan      kebutuhan
  perancangan.
 6.2Mutu     beton     pelat     ditentukan     sesuai
  dengan standar.
 6.3     6.4Tebal  pelat  lantai  didesain  sesuai  dengan standar. Penulangan   pelat   lantai   dihitung   sesuai dengan beban-beban yang bekerja.
 6.5Kekuatan     dan     stabilitas     pelat     lantai
     6.6diperiksa sesuai dengan standar. Sketsa hasil perancangan lantai basement dibuat sesuai dengan hasil perhitungan.
7. Membuat laporan hasil perancangan basement7.1     7.2       7.3       7.4     7.5Data untuk membuat laporan disiapkan sesuai kebutuhan. Kriteria dan dasar perancangan basement disusun dalam laporan akhir sebagai dasar melakukan perancangan struktur. Perhitungan beban yang bekerja dan hasil analisis struktur basement dibuat sesuai dengan kondisi gedung. Hasil  perhitungan  perancangan  basement dibuat sesuai dengan kondisi gedung. Gambar detail hasil perancangan basement disusun dalam laporan perancangan.
7.6Laporan     hasil     perancangan     basement
 disusun  sesuai  dengan  format  yang  telah ditentukan.

59

BATASAN VARIABEL

1.   Konteks variabel

1.1   Unit kompetensi ini berlaku untuk membuat perancangan struktur

basement, terdiri atas dinding dan lantai basement.

1.2   Pihak   terkait       yang   terlibat   pada   pelaksanaan   perancangan basement adalah Arsitek, Ahli Geoteknik, Ahli MEP (Mechanical Electrical Plumbing), dan Ahli Lingkungan.

2.   Peralatan dan perlengkapan

2.1   Peralatan

2.1.1    Alat pengolah data

2.2   Perlengkapan

2.2.1    Alat Tulis Kantor (ATK)

2.2.2    Gambar   rencana   bangunan   gedung   terdiri   atas   gambar denah bangunan gedung, gambar tampak, gambar potongan, dan gambar detail

2.2.3    Dokumen   yang   berisi   data   pendukung   untuk   membuat perancangan basement

3.   Peraturan yang diperlukan

(Tidak ada.)

4.   Norma dan standar

4.1   Norma

(Tidak ada.)

4.2   Standar

4.2.1    Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-2847-2002 tentang Tata

Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung

4.2.2    Standar    Nasional    Indonesia    (SNI)    2847-2013    tentang

Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung

4.2.3    Standar Nasional Indonesia (SNI) 1727-2013 tentang Beban Minimum  Untuk    Perancangan    Bangunan    Gedung    dan Struktur Lain

4.2.4  Ketentuan   peraturan   daerah   setempat   yang   menyangkut geologi dan dewatering

PANDUAN PENILAIAN

1.   Konteks penilaian

1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat diterapkan secara individu.

1.2  Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh    atas    tercapainya    kompetensi    ini    terkait    dengan membuat perancangan basement.

1.3  Penilaian dapat dilakukan antara lain dengan cara lisan, tertulis, demonstrasi/praktik, simulasi, dan portofolio di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

2.   Persyaratan kompetensi

2.1   INA.5220.213.06.01.05  :   Menerapkan         Ketentuan         Peraturan

Perundang-undangan          terkait          K3

Konstruksi

2.2INA.56303.13.09.02.07  :Menerapkan           Sistem           Manajemen
  Lingkungan (Environmental Management)
2.3F.410140.001.01              :Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja

3.   Pengetahuan dan keterampilan

3.1   Pengetahuan

3.1.1    Data tanah yang digunakan untuk merancang basement

3.1.2    Pembuatan  model  basement  menggunakan  program  bantu struktur

3.1.3    Menginterpretasikan    peraturan    pembebanan    gedung    di dalam perancangan struktur

3.1.4    Jenis-jenis  beban   yang  bekerja  pada   struktur  bangunan gedung

3.2   Keterampilan

3.2.1    Mengoperasikan program bantu struktur

3.2.2    Menerapkan peraturan pembebanan gedung

3.2.3    Menerapkan Standar dalam merancang basement

3.2.4    Menghitung   beban   dan   gaya-gaya   dalam   pada   struktur bangunan gedung

3.2.5    Merancang dan menghitung struktur basement

3.2.6    Merancang dan menghitung struktur beton bertulang

4.   Sikap kerja yang diperlukan

4.1   Teliti  dan  cermat  dalam  menghitung  beban-beban  yang  bekerja pada basement

4.2   Teliti dan cermat dalam melakukan analisa struktur

4.3   Teliti  dan  cermat  dalam  melaksanakan  perhitungan  detail  dinding

basement

4.4   Teliti  dan  cermat  dalam  melaksanakan  perhitungan  detail  lantai

basement

4.5   Disiplin  dalam  pengendalian  pekerjaan  untuk  memperkecil  risiko pekerjaan

5.   Aspek kritis

5.1   Kecermatan  dan  ketelitian  dalam  menganalisis  data  geologis  dan lingkungan sekitar

5.2   Kecermatan  dan  ketelitian  dalam  menghitung  beban  yang  bekerja pada basement dalam bangunan gedung

5.3   Kecermatan  dan  ketelitian  dalam  melakukan  perhitungan  detail

basement

5.4   Kecermatan dan ketelitian dalam menyajikan laporan perancangan

basement

KODE UNIT                  :    F.410140.008.01

JUDUL UNIT                :   Membuat Perancangan Gambar Struktur

DESKRIPSI UNIT       :   Unit     ini     berhubungan     dengan     pengetahuan, keterampilan,   dan   sikap   kerja   yang   diperlukan dalam membuat perancangan gambar struktur pada bangunan gedung.

  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
1.  Melakukan koordinasi1.1Jadwal      koordinasi      dengan      pihak
dengan pihak terkait terkait       disusun       sesuai       dengan
untuk menentukan kebutuhan  untuk  menentukan  sistem
sistem pada gedung pada gedung.
 1.2Bahan rapat koordinasi   dengan pihak
  terkait disiapkan sesuai dengan materi koordinasi.
 1.3Koordinasi      dengan      pihak      terkait
  dilaksanakan            sesuai            dengan
  kebutuhan.
2.  Mengoordinir2.1Data  yang  diperlukan  untuk  membuat
pembuatan gambar gambar   rencana   struktur   dikoordinir
rencana struktur persiapannya   sesuai   dengan   gambar
bangunan gedung Standar dan hasil perancangan.
 2.2Gambar   rencana   struktur   bangunan
  gedung   dikendalikan   pelaksanaannya
  sesuai   dengan   tata   cara   pembuatan
  gambar desain.
 2.3Gambar               rencana               struktur
  didokumentasikan    sesuai    kebutuhan
  dokumen tender.
3.  Mengoordinir3.1Data  yang  diperlukan  untuk  membuat
pembuatan gambar gambar detail dikoordinir persiapannya
detail struktur sesuai   dengan   gambar   standar   dan
bangunan gedung hasil perancangan.
(Detail Engineering3.2Gambar     detail     struktur     bangunan
Design) gedung     dikoordinir     pelaksanaannya
  sesuai   dengan   tata   cara   pembuatan
  gambar desain.
 3.3Gambar       detail       didokumentasikan
  sesuai kebutuhan dokumen tender

BATASAN VARIABEL

1.   Konteks variabel

1.1     Gambar  rencana  struktur  bangunan  gedung  terdiri  atas  gambar denah rencana balok dan pelat, gambar denah rencana pondasi, gambar denah rencana kolom, dan gambar denah rencana atap.

1.2     Gambar  detail  struktur  bangunan  gedung  terdiri  atas  gambar detail  penulangan  pelat,  balok,  kolom,  dinding  geser,  basement, dan pondasi serta detail sambungan. Gambar detail struktur baja terdiri atas gambar detail balok dan kolom baja serta detail sambungan.

1.3      Unitkompetensi   ini   berlaku   untuk   mengendalikan   pembuatan gambar perancangan struktur.

1.4      Pihak  terkait  yang  terlibat  pada  pelaksanaan  pembuatan  gambar perancangan struktur bangunan gedung adalah Arsitek, dan Ahli Mechanical Elektrical Plumbing (MEP).

2.   Peralatan dan perlengkapan

2.1   Peralatan

2.1.1    Alat Pengolah Data

2.2   Perlengkapan

2.2.1    Alat Tulis Kantor (ATK)

2.2.2    Gambar  rencana  bangunan  gedung,  terdiri  atas:  gambar denah bangunan gedung, gambar tampak, gambar potongan, dan gambar detail bangunan gedung

2.2.3    Dokumen   yang   berisi   data   pendukung   untuk   membuat gambar perancangan struktur

3.   Peraturan yang diperlukan

(Tidak ada.)

4.   Norma dan standar

4.1   Norma

(Tidak ada.)

4.2   Standar:

4.2.1    Pedoman menggambar teknik bangunan gedung

PANDUAN PENILAIAN

1.   Konteks penilaian

1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat diterapkan secara individu.

1.2  Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh    atas    tercapainya    kompetensi    ini    terkait    dengan membuat gambar perancangan struktur.

1.3  Penilaian dapat dilakukan antara lain dengan cara lisan, tertulis, demonstrasi/praktik, simulasi, dan portofolio di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

2.   Persyaratan kompetensi

2.1   INA.5220.213.06.01.05  :   Menerapkan         Ketentuan         Peraturan

Perundang-undangan          terkait          K3

Konstruksi

2.2INA.56303.13.09.02.07  :Menerapkan           Sistem           Manajemen
  Lingkungan (Environmental Management)
2.3F.410140.001.01              :Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja

3.   Pengetahuan dan keterampilan

3.1   Pengetahuan

3.1.1    Tata cara membuat gambar perancangan struktur

3.1.2    Gambar detail struktur bangunan gedung

3.2   Keterampilan

3.2.1    Mengoperasikan program bantu untuk menggambar

3.2.2    Menggambar    detail    struktur    bangunan    gedung    (Detail

Engineering Design)

4.   Sikap kerja yang Diperlukan

4.1     Teliti dan cermat dalam membuat gambardetail struktur bangunan gedung

4.2     Teliti   dan   cermat   dalam   membuat   gambar   rencana   struktur bangunan gedung

4.3     Disiplin  dalam  pengendalian  pekerjaan  untuk  memperkecil  risiko pekerjaan

5.   Aspek Kritis

5.1   Kecermatan dan ketelitian dalam membuat gambar detail struktur bangunan gedung

5.5   Kecermatan  dan  ketelitian  dalam  menyajikan  laporan  pembuatan gambar perancangan struktur

KODE UNIT                  :    F.410140.009.01

JUDUL UNIT                :   Menyusun Spesifikasi Teknis Bangunan Gedung

DESKRIPSI UNIT       :   Unit     ini     berhubungan     dengan     pengetahuan, keterampilan,   dan   sikap   kerja   yang   diperlukan dalam menyusun spesifikasi teknis pada bangunan gedung.

  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
1.  Melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk menyusun spesifikasi teknis pada bangunan gedung1.1Jadwal      koordinasi      dengan      pihak
 terkait       disusun       sesuai       dengan
 kebutuhan  untuk  menentukan  sistem pada gedung.
1.2Bahan rapat koordinasi   dengan pihak
 terkait disiapkan sesuai dengan materi koordinasi.
1.3Koordinasi      dengan      pihak      terkait
 dilaksanakan            sesuai            dengan
 kebutuhan.
2.  Menyusun spesifikasi2.1Data     untuk     menyusun     spesifikasi
teknis struktur bawah teknis      disiapkan      sesuai      dengan
bangunan gedung rancangan  struktur  bawah  bangunan
  gedung.
 2.2Spesifikasi     umum     struktur     bawah
  disusun    berdasarkan    gambar    detail
  yang telah dibuat.
 2.3Spesifikasi    khusus    struktur    bawah
  disiapkan   berdasarkan   gambar   detail yang telah dibuat.
 2.4Spesifikasi     umum     dan     spesifikasi
  khusus         yang         telah         disusun
  dikoordinasikan  dengan  pihak  terkait dalam tim.
3.  Menyusun spesifikasi3.1Data     untuk     menyusun     spesifikasi
teknis struktur atas teknis      disiapkan      sesuai      dengan
bangunan gedung rancangan    struktur    atas    bangunan
  gedung.
 3.2Spesifikasi      umum      struktur      atas
  disusun    berdasarkan    gambar    detail
  yang telah dibuat.
 3.3Spesifikasi     khusus     struktur     atas
  disiapkan   berdasarkan   gambar   detail yang telah dibuat.
 3.4Spesifikasi     umum     dan     spesifikasi
  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
  khusus         yangtelahdisusun
  dikoordinasikandengantenaga    ahli
  lain dalam tim.  
4.  Mengevaluasi4.1Spesifikasi   teknis   struktur   atas   dan
spesifikasi teknis struktur    bawahbangunan    gedung
struktur atas dan bawah bangunan gedung      4.2diperiksa   kesesu perancangan. Spesifikasi  teknis  yang  telah  disusun dikoordinasikan dengan pihak terkait.
 4.3Spesifikasi    teknis    dievaluasi    sesuai
  dengan       hasilperancangan       dan
  kebutuhan.  
5.  Membuat laporan hasil penyusunan spesifikasi teknis bangunan gedung5.1Data       untukmembuat       laporan
    5.2     5.3disiapkan sesuai kebutuhan. Dasar   penyusunan   spesifikasi   teknis dijelaskan dalam laporan. Laporan  hasil  penyusunan  spesifikasi
 teknis     strukturbangunan     gedung
 dibuat sesuai dengan format yang telah ditentukan.

BATASAN VARIABEL

1.   Konteks variabel

1.1     Struktur   bawah   bangunan   gedung   terdiri   atas   basement   dan pondasi.

1.2     Struktur  atas  bangunan  gedung  terdiri  atas  pelat,  balok,  kolom, dinding geser, dan rangka atap.

1.3     Spesifikasi     umum     merupakan     aturan-aturan     umum     yang mengikat di dalam pekerjaan struktur bangunan gedung.

1.4     Spesifikasi    khusus    merupakan    aturan-aturan    spesifik    yang mengikat di dalam pekerjaan struktur bangunan gedung.

1.5     Pihak    terkait    yang    terlibat    pada    pelaksanaan    penyusunan spesifikasi teknis struktur bangunan gedung adalah Arsitek, Ahli Material,   Ahli   Geoteknik,   Ahli   Mechanical   Elektrikal   Plumbing (MEP), PEMDA dan pemerintah setempat.

2.   Peralatan dan perlengkapan

2.1   Peralatan

2.1.1    Alat pengolah data

2.2   Perlengkapan

2.2.1    Alat Tulis Kantor (ATK)

2.2.2    Gambar  rencana  bangunan  gedung,  terdiri  atas:  gambar denah bangunan gedung, gambar tampak, gambar potongan

2.2.3    Gambar detail struktur bangunan gedung

2.2.4    Dokumen  yang  berisi  data  pendukung  untuk  menyusun spesifikasi teknis struktur bangunan gedung

3.   Peraturan yang diperlukan

(Tidak ada.)

4.   Norma dan standar

4.1   Norma

(Tidak ada.)

4.2   Standar:

4.2.1    Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-2847-2002 tentang Tata

Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung

4.2.2    Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-1729-2002 tentang Tata

Cara Perhitungan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung

4.2.3    American    Standard    Testing    Material    (ASTM)    tentang pengujian beton dan baja

4.2.4    Standar  Nasional  Indonesia  (SNI)  tentang  pengujian  beton dan baja

PANDUAN PENILAIAN

1   Konteks penilaian

1.1    Penilaian/asesmen  kompetensi  pada  unit  ini  dapat  dilakukan  di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat diterapkan secara individu.

1.2  Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh    atas    tercapainya    kompetensi    ini    terkait    dengan menyusun spesifikasi teknis bangunan gedung.

1.3  Penilaian dapat dilakukan antara lain dengan cara lisan, tertulis, demonstrasi/praktik,       simulasi,    dan    portofolio    di    Tempat    Uji Kompetensi (TUK).

2    Persyaratan kompetensi

2.1   INA.5220.213.06.01.05  :   Menerapkan         Ketentuan         Peraturan

Perundang-undangan          terkait          K3

Konstruksi

2.2INA.56303.13.09.02.07  :Menerapkan           Sistem           Manajemen
  Lingkungan (Environmental Management)
2.3F.410140.001.01              :Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja

3    Pengetahuan dan Keterampilan

3.1   Pengetahuan

3.1.1    Kualitas  material  dan  spesifikasinya  yang  digunakan  pada struktur bangunan gedung

3.1.2    Tata   cara   penyusunan   spesifikasi   teknis   pada   struktur bangunan gedung

3.2   Keterampilan

3.2.1    Mengoperasikan program komputer

4    Sikap kerja yang Diperlukan

4.1   Teliti   dan   cermat   dalam   menyusun   spesifikasi   teknis   struktur bawah bangunan gedung

4.2   Teliti dan cermat dalam menyusun spesifikasi teknis struktur atas bangunan gedung

4.3   Teliti dan cermat dalam pembuatan laporan penyusunan spesifikasi teknis struktur bangunan gedung

4.4   Disiplin  dalam  pengendalian  pekerjaan  untuk  memperkecil  risiko pekerjaan

5    Aspek Kritis

5.1   Kecermatan   dan   ketelitian   dalam   menyusun   spesifikasi   teknis struktur atas dan struktur bawah bangunan gedung

5.2   Kecermatan dan ketelitian dalam pengumpulan data

5.3   Kecermatan dan ketelitian dalam menyajikan laporan penyusunan spesifikasi teknis

KODE UNIT                  :    F.410140.010.01

JUDUL UNIT                :   Mengendalikan Pengumpulan Data dan Informasi

Mengenai Pekerjaan Struktur Bangunan Gedung

DESKRIPSI UNIT       :   Unit     ini     berhubungan     dengan     pengetahuan, keterampilan,   dan   sikap   kerja   yang   diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan pengumpulan data dan  informasi     mengenai     pekerjaan     struktur bangunan gedung.

  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
1.  Melaksanakan1.1Jadwal koordinasi dengan pihak terkait
Koordinasi dengan disusun sesuai dengan kebutuhan.
pihak terkait1.2Bahan  rapat  koordinasi    dengan  pihak
  terkait  disiapkan  sesuai  dengan  materi koordinasi.
 1.3Koordinasi       dengan       pihak       terkait
  dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan.
2.Membuat jadwal2.1Tahapan  pekerjaan  diidentifikasi  sesuai
 rencana kerja survei    2.2dengan jenis pekerjaan. Jumlah tenaga kerja yang diperlukan dihitung berdasarkan tahapan pekerjaan yang direncanakan.
  2.3Waktu    pelaksanaan    setiap    pekerjaan
   direncanakan   sesuai   dengan   tahapan
   pekerjaan.
  2.4Jadwal   rencana   kerja   disusun   sesuai dengan tahapan pekerjaan.
3.Melaksanakan joint3.1Jenis survei diidentifikasi sesuai dengan
 survey di lokasi yang kebutuhan        perancangan        struktur
 akan dibangun bangunan gedung.
 gedung3.2Tenaga  survei  disiapkan  sesuai  dengan kebutuhan.
  3.3Peralatan    survei    diidentifikasi    sesuai
   dengan kebutuhan.
  3.4Joint      survey      dilaksanakan      untuk
   mengetahui kondisi lapangan.
4.Melaksanakan4.1Data       untuk       pekerjaan       struktur
 pengumpulan data diidentifikasi  sesuai  dengan  kebutuhan
 pekerjaan struktur pelaksanaan.
 bangunan gedung4.2Koordinasi  pengambilan  data  dilakukan
   dengan   pihak   terkait   sesuai   dengan
   kebutuhan pelaksanaan.
  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
  4.3Pengambilan  data  pekerjaan  bangunan
   gedung    dilaksanakan    sesuai    dengan
   prosedur yang ada.
  4.4Data   hasil   survei   pekerjaan   struktur
   bangunan  gedung  diperiksa  keakuratan dan validasinya sesuai dengan Standar.
5.Membuat laporan5.1Data untuk membuat laporan disiapkan
 hasil survei sesuai kebutuhan.
 pengumpulan data5.2Metode   survei   yang   digunakan   dalam
 pekerjaan struktur pengambilan    data    dijelaskan    dalam
 bangunan gedung laporan hasil.
  5.3Hasil analisis data tanah, angin, gempa,
   kontur   tanah,   dan   situasi   di   sekitar
        5.4lokasi   gedung   disusun   sesuai   kondisi lapangan. Kesimpulan   hasil   survei   pengumpulan
   data    dibuat    sesuai    dengan    kondisi
   lapangan.
  5.5Laporan   hasil   survei   disusun   sesuai
   dengan format yang telah ditentukan.

BATASAN VARIABEL

1.   Konteks variabel

1.1   Unit kompetensi ini berlaku untuk membuat jadwal rencana kerja, melaksanakan join survey, dan melaksanakan pengumpulan data untuk                melakukan    pelaksanaan    pekerjaan    struktur    bangunan gedung.

1.2   Pihak  terkait  yang  terlibat  pada  pelaksanaan  pengumpulan  data terdiri dari Arsitek, Ahli Geoteknik, Ahli Geodesi, Ahli K3, Ahli Lingkungan, PEMDA, Dinas Tata Kota, dan Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

2.   Peralatan dan perlengkapan

2.1   Peralatan

2.1.1    Alat transportasi

2.1.2    Alat komunikasi

2.1.3    Alat pengolah data

2.1.4    Alat perekam gambar

2.1.5    Alat viewer

2.2   Perlengkapan

2.2.1    Alat Tulis Kantor (ATK)

2.2.2    Peta yang menunjukkan lokasi bangunan gedung yang akan dibangun.

2.2.3    Dokumen  yang berkaitan dengan metode survei lapangan

3.   Peraturan yang diperlukan

(Tidak ada.)

4.   Norma dan standar

4.1   Norma

(Tidak ada.)

4.2   Standar

4.2.1   American  Standard  Testing  Material  (ASTM)  D  tentang

Pengujian tanah

4.2.2   Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang pengujian tanah

4.2.3   Standar  Nasional  Indonesia  (SNI)  tentang  metode  survei pengukuran profil permukaan tanah

4.2.4    Manual of Soil Laboratory Testing

4.2.5    Manual  Soil Investigation Lapangan dan Laboratorium

4.2.6    Manual  survei pengukuran profil permukaan tanah

PANDUAN PENILAIAN

1.   Konteks penilaian

1.1  Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh    atas    tercapainya    kompetensi    ini    terkait    dengan mengendalikan pelaksanaan pengambilan data.

1.2    Penilaian/asesmen  kompetensi  pada  unit  ini  dapat  dilakukan  di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat diterapkan secara individu.

1.3    Penilaian  dapat  dilakukan  antara  lain  dengan  cara  lisan,  tertulis, demonstrasi/praktik,                                              simulasi,    dan    portofolio    di    Tempat    Uji Kompetensi (TUK).

2.   Persyaratan kompetensi

2.1   INA.5220.213.06.01.05  :   Menerapkan         Ketentuan         Peraturan

Perundang-undangan          terkait          K3

Konstruksi

2.2INA.56303.13.09.02.07  :Menerapkan           Sistem           Manajemen
  Lingkungan (Environmental Management)
2.3F.410140.001.01              :Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja

3.   Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

3.1   Pengetahuan

3.1.1    Prosedur koordinasi pembuatan rencana jadwal kerja teknik bangunan gedung

3.1.2    Jenis-jenis  data  pendukung  untuk  melaksanakan  proyek struktur bangunan gedung

3.1.3    Prosedur  mengoordinir  pengumpulan  data  primer  dan  data sekunder untuk teknik bangunan gedung

3.1.4    Tata cara analisis data survei lapangan

3.2   Keterampilan

3.2.1    Mengoperasikan program komputer

3.2.2    Menerapkan metode survei lapangan yang diperlukan untuk pengambilan data perancangan bangunan gedung

4.   Sikap kerja yang diperlukan

4.1   Teliti dalam menghitung jumlah tenaga kerja yang diperlukan serta waktu pelaksanaan setiap pekerjaan

4.2   Teliti dan cermat dalam menyusun jadwal rencana kerja

4.3   Teliti dan cermat dalam melaksanakan pengumpulan data

4.4   Teliti dan cermat dalam menyusun laporan hasil survei

4.5   Disiplin  dalam  pengendalian  pekerjaan  untuk  memperkecil  risiko pekerjaan

4.6   Teliti dalam melaksanakan pengukuran dan pencatatan data hasil survei lapangan

5.   Aspek kritis

5.1   Kecermatan dan ketelitian dalam pengambilan data

5.2   Kecermatan dan ketelitian dalam melaksanakan analisis data

5.3   Kecermatan dan ketelitian dalam menyusun laporan survei

KODE UNIT                  :    F.410140.011.01

JUDUL UNIT                :   Melakukan     Pekerjaan     Persiapan     Pelaksanaan

Struktur Bangunan Gedung

DESKRIPSI UNIT       :   Unit     ini     berhubungan     dengan     pengetahuan, keterampilan,   dan   sikap   kerja   yang   diperlukan dalam melakukan pekerjaan persiapan pelaksanaan struktur bangunan gedung.

  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
1.Melaksanakan1.1Jadwal      koordinasi      dengan      pihak
 koordinasi dengan terkait       disusun       sesuai       dengan
 pihak terkait kebutuhan.
  1.2Bahan rapat koordinasi   dengan pihak
   terkait disiapkan sesuai dengan materi koordinasi.
  1.3Koordinasi      dengan      pihak      terkait
   dilaksanakan            sesuai            dengan
   kebutuhan.
2.Mengendalikan2.1Gambar          rencana          diidentifikasi
 pembuatan gambar kesesuaiannya          dengan          kondisi
 pelaksanaan (shop lapangan.
 drawing)2.2Gambar      pelaksanaan      dikendalikan
   pembuatannya  sesuai  dengan  gambar rencana dan kondisi lapangan.
  2.3Gambar          pelaksanaan          diperiksa
   kesesuaiannya        dengan        dokumen
   kontrak.
3.Melaksanakan3.1Gambar              rencana              diperiksa
 pekerjaan rekayasa kesesuaiannya          dengan          kondisi
 lapangan (field lapangan.
 engineering)3.2Review   design   dibuat   sesuai   dengan kondisi lapangan.
  3.3Gambar    review   design    dikendalikan
   pembuatannya  sesuai  dengan  kondisi lapangan.
  3.4Perubahan       kuantitas       dan       jenis
   pekerjaan    diusulkan    sesuai    dengan
   kebutuhan.
4.Mengoordinasikan4.1Jadwal    rencana    kerja    pelaksanaan
 pekerjaan penentuan dikoordinasikan dengan ahli lain sesuai
 tata letak (stake out) dengan kondisi lapangan.
 dan jadwal rencana pelaksanaan bangunan4.2Tenaga         kerja         dan         peralatan
  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
gedung      4.3dikoordinasikan persiapannya di lokasi pekerjaan. Gambar pelaksanaan titik referensi dan
 garis     sempadan     bangunan     gedung
 disiapkan   sesuai   dengan   kebutuhan
 pengukuran.
4.4Posisi dan level setiap bagian bangunan gedung dikoordinasikan penentuannya sesuai dengan gambar pelaksanaan.
4.5Pemasangan  patok  referensi     dengan
 acuan    titik    bench    mark    dan    garis
 sempadan            bangunan            gedung
 dikoordinasikan pelaksanaannya sesuai dengan gambar kerja.
5.Membuat laporan5.1Data       untuk       membuat       laporan
 pekerjaan persiapan disiapkan sesuai kebutuhan.
 konstruksi bangunan5.2Hasil    pekerjaan    rekayasa    lapangan
 gedung (field     engineering)     disusun     sesuai
      5.3dengan kondisi lapangan. Hasil  pekerjaan  penentuan  tata  letak
   bangunan     disusun     sesuai     dengan
   pelaksanaan di lapangan.
  5.4Gambar   pelaksanaan   (shop   drawing)
        5.5yang  sudah  dibuat  disusun  di  dalam laporan. Laporan  pekerjaan  persiapan  disusun
   sesuai     dengan     format     yang     telah
   ditentukan.

BATASAN VARIABEL

1.   Konteks variabel

1.1   Gambar rencana merupakan gambar hasil perancangan yang dibuat oleh      konsultan   perencana   yang   digunakan   untuk   pelelangan pekerjaan.

1.2   Gambar   pelaksanaan   (shop   drawing)   merupakan   gambar   yang dibuat sebagai   dasar   dalam   pelaksanaan   pekerjaan   bangunan gedung.

1.3   Pihak  terkait  yang  terlibat  pada  pekerjaan  persiapan  pelaksanaan proyek    adalah   Arsitek,   Ahli   Manajemen   Konstruksi,   Ahli   K3

Konstruksi,  Ahli  Surveyor,  dan  Ahli  Geoteknik.  Sedangkan  pihak

lain yang terlibat dalam proyek konstruksi adalah owner, PEMDA, dan Pengawas Lapangan.

1.4   Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan pekerjaan persiapan pada pelaksanaan konstruksi bangunan gedung.

2.   Peralatan dan perlengkapan

2.1   Peralatan

2.1.1    Alat transportasi

2.1.2    Alat komunikasi

2.1.3    Alat pengolah data

2.1.4    Alat perekam gambar

2.1.5    Alat viewer

2.1.6    Peralatan      soil      investigation      di      lapangan      maupun laboratorium

2.1.7    Peralatan survei pengukuran profil tanah

2.2   Perlengkapan

2.2.1    Alat Tulis Kantor (ATK)

2.2.2    Gambar pelaksanaan bangunan gedung, terdiri atas: gambar denah bangunan gedung, gambar tampak, gambar potongan

2.2.3    Gambar detail pelaksanaan struktur bangunan gedung

2.2.4    Manual  Soil Investigation lapangan dan laboratorium

2.2.5    Manual  survei pengukuran profil permukaan tanah

3.   Peraturan yang diperlukan

(Tidak ada.)

4.   Norma dan standar

4.1   Norma

(Tidak ada.)

4.2   Standar

4.2.1    Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-2847-2002 tentang Tata

Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung

4.2.2    Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-1729-2002 tentang Tata

Cara Perhitungan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung

4.2.3    American     Standard     Testing     Material     (ASTM)tentang pengujian beton dan baja

PANDUAN PENILAIAN

1.   Konteks penilaian

1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat diterapkan secara individu.

1.2  Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh    atas    tercapainya    kompetensi    ini    terkait    dengan membuat perancangan pondasi dalam.

1.3  Penilaian dapat dilakukan antara lain dengan cara lisan, tertulis, demonstrasi/praktik, simulasi, dan portofolio di tempat Uji Kompetensi (TUK).

2.   Persyaratan kompetensi

2.1   INA.5220.213.06.01.05  :   Menerapkan         Ketentuan         Peraturan

Perundang-undangan          terkait          K3

Konstruksi

2.2INA.56303.13.09.02.07  :Menerapkan           Sistem           Manajemen
  Lingkungan (Environmental Management)
2.3F.410140.001.0                :Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja

3.   Pengetahuan dan keterampilan

3.1   Pengetahuan

3.1.1    Prosedur      pekerjaan      persiapan      pelaksanaan      proyek konstruksi bangunan gedung

3.1.2    Kualitas  material  dan  spesifikasinya  yang  digunakan  pada struktur bangunan gedung

3.1.3    Prosedur  koordinasi  pembuatan  rencana  jadwal  pekerjaan persiapan konstruksi bangunan gedung

3.1.4    Pelaksanaan rekayasa lapangan

3.1.5    Standar dan teknis kriteria pelaksanaan pekerjaan persiapan konstruksi bangunan gedung

3.2   Keterampilan

3.2.1    Koordinasi jadwal pekerjaan persiapan konstruksi bangunan gedung

3.2.2    Teknis     pelaksanaan     pekerjaan     persiapan     konstruksi bangunan gedung

4.   Sikap kerja yang diperlukan

4.1   Cermat dalam melaksanakan mobilisasi tenaga kerja dan peralatan

4.2   Teliti dalam menyusun jadwal pelaksanaan

4.3   Cermat dalam menyusun jadwal pelaksanaan rencana kerja

4.4   Disiplin dalam melaksanakan  pembuatan gambar pelaksanaan

4.5   Teliti  dalam  melaksanakan  perhitungan  kebutuhan  bahan,  tenaga kerja dan peralatan

4.6   Tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan rekayasa lapangan

4.7   Cermat dalam melaksanakan pekerjaan penentuan tata letak

5.   Aspek kritis

5.1   Kecermatan  dan  ketelitian  dalam  menetapkan  jadwal  pelaksanaan pekerjaan persiapan konstruksi bangunan gedung

5.2   Kepatuhan  dan  disiplin  dalam  menerapkan  standar  dan  teknis pelaksanaan           pekerjaan      persiapan      pelaksanaan      konstruksi bangunan gedung

5.3   Kecermatan   dan   ketelitian   dalam   menyusun   laporan   pekerjaan persiapan

KODE UNIT                  :    F.410140.012.01

JUDUL UNIT                :   Melakukan   Review   Design   Struktur   Bangunan

Gedung

DESKRIPSI UNIT       :   Unit     ini     berhubungan     dengan     pengetahuan, keterampilan,   dan   sikap   kerja   yang   diperlukan dalam    melakukan   review   design   pada   struktur bangunan gedung.

  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
1.Melakukan koordinasi1.1Jadwal      koordinasi      dengan      pihak
 dengan pihak terkait terkait       disusun       sesuai       dengan
 dalam review design kebutuhan   untuk   melakukan   review
   design.
  1.2Bahan rapat koordinasi   dengan pihak
   terkait disiapkan sesuai dengan materi koordinasi.
  1.3Koordinasi      dengan      pihak      terkait
   dilaksanakan            sesuai            dengan
   kebutuhan.
2.Mengumpulkan data2.1Data      perubahan     pada     bangunan
 struktur bangunan gedung    diidentifikasi    sesuai    dengan
 gedung yang akan di kondisi lapangan.
 review2.2Data      perubahan      pada      bangunan
   gedung  dikumpulkan     sesuai  dengan
   kebutuhan untuk review design.
  2.3Data      perubahan      pada      bangunan
   gedung  dianalisis  dengan  metode  yang tepat.
3.Melakukan analisis3.1Model     struktur     bangunan     gedung
 struktur dibuat sesuai dengan kondisi lapangan.
  3.2Beban-beban      yang      bekerja      pada
   struktur   bangunan   gedung   dihitung
      3.3       3.4sesuai dengan standar. Gaya dalam pada struktur bangunan gedung dihitung dengan metode yang tepat. Gaya  dalam  diperiksa  keakuratannya
   sesuai     dengan  model  struktur  yang
   sudah dibuat.
4.Melakukan4.1Data dan gaya dalam disiapkan sesuai
 perhitungan ulang kebutuhan perhitungan ulang struktur.
 struktur bangunan4.2Struktur   yang   mengalami   perubahan
  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
gedung      4.3dihitung  ulang  sesuai  dengan  kondisi lapangan. Kekuatan dan stabilitas struktur yang mengalami perubahan diperiksa sesuai dengan standar.
4.4Sketsa    gambar    hasil    review   design
 dibuat         sesuai         dengan         hasil
 perhitungan.
5.Membuat laporan hasil5.1Data       untuk       membuat       laporan
 review design disiapkan sesuai kebutuhan.
  5.2Perubahan-perubahan      yang      terjadi
   pada struktur bangunan gedung dibuat
   laporannnya    sesuai    dengan    kondisi
   lapangan.
  5.3Dasar      dan      kriteria      perancangan
   disusun        sebagai        dasar        dalam
   melakukan review design.
  5.4Hasil   analisis   struktur   pada   review
   design  disusun  sesuai  dengan  kondisi bangunan gedung.
  5.5Hasil perhitungan dalam review design
   disusun       sesuai       dengan       kondisi
   bangunan gedung.
  5.6Gambar    detail    hasil    review    design
   dibuat sesuai dengan kondisi lapangan.
  5.7Laporan   hasil   review   design   dibuat
   sesuai dengan kondisi lapangan.

BATASAN VARIABEL

1.   Konteks variabel

1.1     Data  perubahan  bangunan  gedung  terdiri  dari  dimensi   setiap elemen struktur dan gambar detail dari bangunan gedung.

1.2     Gaya-gaya dalam terdiri dari momen, aksial, dan geser yang terjadi pada setiap elemen struktur.

1.3     Unit  kompetensi  ini  berlaku  untuk  mengendalikan  pembuatan gambar perancangan struktur.

1.4     Pihak   terkait   yang   terlibat   pada   pelaksanaan   review   design struktur     bangunan    gedung    adalah    Arsitek,    Ahli    Surveying, Engineering  Estimate,  Ahli  Geoteknik,  dan  Ahli  Mechanical Elektrikal Plumbing (MEP).

2.   Peralatan dan perlengkapan

2.1   Peralatan

2.1.1    Alat pengolah data

2.2   Perlengkapan

2.2.1    Alat Tulis Kantor (ATK)

2.2.2    Gambar   rencana   bangunan   gedung,   terdiri   atas   gambar denah bangunan gedung, gambar tampak, gambar potongan, gambar detail bangunan gedung, dan gambar kerja (shop drawing)

2.2.3    Gambar detail struktur bangunan gedung

2.2.4    Dokumen yang berisi data pendukung untuk melaksanakan

review design struktur bangunan gedung

3.   Peraturan yang diperlukan

(Tidak ada.)

4.   Norma dan standar

4.1   Norma

(Tidak ada.)

4.2   Standar

4.2.1    Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-2847-2002 tentang Tata

Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung

4.2.2    Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-1729-2002 tentang Tata

Cara Perhitungan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung

4.2.3    Standar  Nasional  Indonesia  (SNI)  1726-2012  tentang  Tata Cara  Perencanaan    Ketahanan    Gempa    untuk    Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung

4.2.4    Standar    Nasional    Indonesia    (SNI)    2847-2013    tentang

Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung

4.2.5    Standar Nasional Indonesia (SNI) 1727-2013 tentang Beban Minimum  Untuk    Perancangan    Bangunan    Gedung    dan Struktur Lain

PANDUAN PENILAIAN

1   Konteks penilaian

1.1    Penilaian/asesmen  kompetensi  pada  unit  ini  dapat  dilakukan  di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat diterapkan secara individu.

1.2  Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh    atas    tercapainya    kompetensi    ini    terkait    dengan membuat perancangan pondasi dalam.

1.3  Penilaian dapat dilakukan antara lain dengan cara lisan, tertulis, demonstrasi/praktik,       simulasi,    dan    portofolio    di    Tempat    Uji Kompetensi (TUK).

2    Persyaratan kompetensi

2.1   INA.5220.213.06.01.05  :   Menerapkan         Ketentuan         Peraturan

Perundang-undangan          terkait          K3

Konstruksi

2.2INA.56303.13.09.02.07  :Menerapkan           Sistem           Manajemen
  Lingkungan (Environmental Management)
2.3F.410140.001.01              :Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja

3    Pengetahuan dan keterampilan

3.1   Pengetahuan

3.1.1    Pembuatan     model     struktur     atas     bangunan     gedung menggunakan program bantu struktur

3.1.2    Menginterpretasikan    peraturan    pembebanan    gedung    di dalam perancangan struktur

3.1.3    Jenis-jenis  beban   yang  bekerja  pada   struktur  bangunan gedung

3.1.4    Tata cara perhitungan beban dan gaya dalam pada struktur bangunan gedung

3.1.5    Tata cara merancang/menghitung struktur baja

3.1.6    Tata cara merancang/menghitung struktur beton

3.1.7    Tata cara merancang/menghitung struktur komposit

3.1.8    Tata cara merancang/menghitung struktur beton prategang

3.2   Keterampilan

3.2.1    Mengoperasikan program bantu struktur

3.2.2    Menerapkan peraturan pembebanan gedung

3.2.3    Menerapkan    Standar    dalam    merancang    struktur    atas bangunan gedung

4    Sikap kerja yang diperlukan

4.1   Teliti dan cermat dalam mengumpulkan data

4.2   Teliti dan cermat dalam melakukan analisa struktur

4.3   Teliti dan cermat dalam melaksanakan perhitungan ulang struktur bangunan gedung

4.4   Teliti dan cermat dalam menyusun laporan review  desain

4.5   Disiplin  dalam  pengendalian  pekerjaan  untuk  memperkecil  risiko pekerjaan

5    Aspek kritis

5.1   Kecermatan dan ketelitian dalam melaksanakan pengumpulan data struktur bangunan gedung

5.2   Kecermatan dan ketelitian dalam melaksanakan perhitungan ulang struktur bangunan gedung

5.4   Kecermatan dan ketelitian dalam menyusun laporan review design

KODE UNIT                  :    F.410140.013.01

JUDUL UNIT                :   Mengendalikan  Pelaksanaan  Pekerjaan  Struktur Bawah Bangunan Gedung sesuai dengan Gambar Rencana

DESKRIPSI UNIT       :   Unit     ini     berhubungan     dengan     pengetahuan, keterampilan,   dan   sikap   kerja   yang   diperlukan dalam    melaksanakan   pekerjaan   struktur   bawah pada pelaksanaan struktur bangunan gedung.

  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
1.Melakukan koordinasi1.1Jadwal      koordinasi      dengan      pihak
 dengan pihak terkait       disusun       sesuai       dengan
 terkaitdalam kebutuhan           untuk           melakukan
 pelaksanaan pekerjaan pekerjaan struktur bawah.
 struktur bawah1.2Bahan rapat koordinasi   dengan pihak
 bangunan gedung terkait disiapkan sesuai dengan materi koordinasi.
  1.3Koordinasi      dengan      pihak      terkait
   dilaksanakan            sesuai            dengan
   kebutuhan.
2.Mengendalikan2.1Gambar kerja disiapkan sesuai dengan
 pelaksanaan pekerjaan dokumen kontrak.
 pondasi2.2Tenaga         kerja         dan         peralatan
   dikoordinasikan    kesiapannya    sesuai
   dengan kebutuhan.
  2.3Material      yang      digunakan      untuk
   pondasi        diperiksa        kesesuaiannya
      2.4dengan spesifikasi teknis. Pengukuran penetapan posisi dan level
   pondasi              bangunan              gedung
   dikoordinasikan  pelaksanaanya  sesuai dengan gambar kerja.
  2.5Pekerjaan         pondasi         dikendalikan
        2.6pelaksanaannya sesuai dengan gambar kerja. Pengujian  material  dan  daya  dukung
   pondasi  (loading  test)  dikoordinasikan
   pelaksanaannya          sesuai          dengan
   standar.
  2.7Hasil    pekerjaan    pondasi    dievaluasi
   kesesuainnya  dengan  gambar  rencana dan spesifikasi teknis.
  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
3.Mengendalikan3.1Gambar kerja disiapkan sesuai dengan
 pelaksanaan pekerjaan dokumen kontrak.
 pile cap3.2Tenaga         kerja         dan         peralatan
   dikoordinasikan    kesiapannya    sesuai
   dengan kebutuhan.
  3.3Material yang digunakan untuk pile cap
   disiapkan        kesesuaiannya        dengan
   spesifikasi teknis.
  3.4Pengujian         material         pile         cap
   dilaksanakan sesuai standar.
  3.5Pekerjaan         bekisting         pile         cap
   dikendalikan    pelaksanaannya    sesuai
   dengan gambar kerja.
  3.6Penulangan     pile     cap     dikendalikan
   pelaksanaannya sesuai dengan gambar kerja.
  3.7Pekerjaan       pengecoran       pile       cap
   dikendalikan    pelaksanaannya    sesuai
   dengan gambar kerja.
  3.8Hasil    pekerjaan    pile    cap    dievaluasi
   kesesuainnya  dengan  gambar  rencana dan spesifikasi teknis.
4.Mengendalikan4.1Gambar kerja disiapkan sesuai dengan
 pelaksanaan pekerjaan dokumen kontrak.
 lantai basement4.2     4.3Peralatan dan personel dikoordinasikan kesiapannya sesuai dengan kebutuhan. Material  yang  digunakan  untuk  lantai
   basement     disiapkan     kesesuaiannya
   dengan spesifikasi teknis.
  4.4Pengujian            material            basement
   dilaksanakan sesuai dengan standar.
  4.5Pekerjaan   bekisting   lantai   basement
   dikendalikan    pelaksanaannya    sesuai
   dengan gambar kerja.
  4.6Penulangan            lantai            basement
   dikendalikan    pelaksanaannya    sesuai
      4.7dengan gambar kerja. Pekerjaan  pengecoran  lantai  basement
   dikendalikan    pelaksanaannya    sesuai
   dengan gambar kerja.
  4.8Hasil      pekerjaan      lantai      basement
   dievaluasi         kesesuainnya         dengan
   gambar rencana dan spesifikasi teknis.
5.Mengendalikan5.1Gambar kerja disiapkan sesuai dengan
 pelaksanaan pekerjaan  

88

  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
dinding basement dokumen kontrak.
5.2     5.3Peralatan dan personel dikoordinasikan kesiapannya sesuai dengan kebutuhan. Material yang digunakan untuk dinding
 basement     disiapkan     kesesuaiannya
    5.4dengan spesifikasi teknis. Pekerjaan  bekisting  dinding  basement
 dikendalikan    pelaksanaannya    sesuai
 dengan gambar kerja.
5.5Penulangan           dinding           basement
 dikendalikan    pelaksanaannya    sesuai
 dengan gambar kerja.
5.6Pekerjaan           pengecoran           dinding
 basement dikendalikan pelaksanaannya
 sesuai    dengan    Rencana    Kerja    dan
 Syarat-syarat (RKS)dan gambar kerja.
5.7Hasil     pekerjaan     dinding     basement
 dievaluasi         kesesuainnya         dengan
 gambar rencana dan spesifikasi teknis.
6.Membuat laporan6.1Data       untuk       membuat       laporan
 pelaksanaan pekerjaan disiapkan sesuai dengan kebutuhan.
 struktur bawah6.2Kualitas material yang digunakan pada
 bangunan gedung struktur     bawah     bangunan     gedung
        6.3dilaporkan  sesuai  dengan  pelaksanaan di lapangan. Proses pelaksanaan pekerjaan struktur
   bawah        didokumentasikan        sesuai
   dengan   kondisi   lapangan   pada   saat
   proses konstruksi.
  6.4Dokumen        rekaman        pelaksanaan
   pekerjaan     struktur     bawah     dibuat
   sesuai       dengan       pelaksanaan       di
   lapangan.
  6.5Laporan         pelaksanaan         pekerjaan
   struktur     bawah     bangunan     gedung
   dibuat  sesuai  dengan  pelaksanaan  di lapangan.

BATASAN VARIABEL

1.   Konteks variabel

1.1   Struktur bawah bangunan gedung terdiri atas basement, pile cap, dan pondasi.

1.2   Pihak  terkait  yang  terlibat  pada  pekerjaan  pelaksanaan  struktur bawah       bangunan    gedung    adalah    Arsitek,    Ahli    Manajemen Konstruksi,                  Ahli   K3   Konstruksi,   Ahli   Surveyor,   Ahli   Material Electrical  Plumbing  (MEP),  Ahli  Material,  Ahli  Geoteknik,  PEMDA, dan Pengawas Lapangan.

1.3   Unit   kompetensi   ini   berlaku   untuk    melaksanakan   pekerjaan struktur bawah bangunan gedung.

2.   Peralatan dan perlengkapan

2.1   Peralatan

2.1.1    Alat transportasi

2.1.2    Alat komunikasi

2.1.3    Alat pengolah data

2.1.4    Alat perekam gambar

2.1.5    Alat viewer

2.1.6    Peralatan      soil      investigation      di      lapangan      maupun laboratorium

2.1.7    Peralatan survei pengukuran tanah

2.1.8    Peralatan uji material

2.1.9    Peralatan K3

2.1.10 Peralatan loading test pondasi

2.1.11 Alat berat terdiri dari crane, excavator, alat pengeboran, alat pemancangan pondasi

2.2   Perlengkapan

2.2.1    Alat Tulis Kantor (ATK)

2.2.2    Gambar pelaksanaan bangunan gedung, terdiri atas gambar denah bangunan gedung, gambar tampak, gambar potongan

2.2.3    Gambar detail pelaksanaan struktur bangunan gedung

2.2.4    Manual  Soil Investigation lapangan dan laboratorium

2.2.5    Manual  pengujian material

3.   Peraturan yang diperlukan

(Tidak ada.)

4.   Norma dan standar

4.1   Norma

(Tidak ada.)

4.2   Standar

4.2.1    Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-2847-2002 tentang Tata

Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung

4.2.2    Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-1729-2002 tentang Tata

Cara Perhitungan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung

4.2.3    American    Standard    Testing    Material    (ASTM)    tentang

Pengujian Beton dan Baja

PANDUAN PENILAIAN

1.  Konteks penilaian

1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat diterapkan secara individu.

1.2  Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh    atas    tercapainya    kompetensi    ini    terkait    dengan membuat perancangan pondasi dalam.

1.3  Penilaian dapat dilakukan antara lain dengan cara lisan, tertulis, demonstrasi/praktik,       simulasi,    dan    portofolio    di    Tempat    Uji Kompetensi (TUK).

2.   Persyaratan kompetensi

2.1   INA.5220.213.06.01.05  :   Menerapkan         Ketentuan         Peraturan

Perundang-undangan          terkait          K3

Konstruksi

2.2INA.56303.13.09.02.07  :Menerapkan           Sistem           Manajemen
  Lingkungan (Environmental Management)
2.3F.410140.001.01              :Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja

3.   Pengetahuan dan keterampilan

3.1   Pengetahuan

3.1.1    Prosedur pelaksanaan pekerjaan pondasi dan basement

3.1.2    Prosedur pengujian kualitas material

3.1.3    Prosedur pengujian daya dukung pondasi

3.1.4    Standar   pengujian   kualitas   material   dan   daya   dukung pondasi

3.1.5    Kualitas  material  dan  spesifikasinya  yang  digunakan  pada struktur bangunan gedung

3.1.6    Standar   dan   teknis   pelaksanaan   pekerjaan   pondasi   dan basement

3.2   Keterampilan

3.2.1    Berkoordinasi  dengan  ahli  dan  pihak  lain  terkait  dengan pelaksanaan pekerjaan struktur bawah bangunan gedung

3.2.2    Berkomunikasi dengan bawahan terkait dengan pelaksanaan pekerjaan struktur bawah bangunan gedung

3.2.3    Teknis pelaksanaan pekerjaan struktur bawah bangunan

4.   Sikap kerja yang diperlukan

4.1   Cermat dalam melaksanakan mobilisasi tenaga kerja dan peralatan

4.2   Disiplin dalam melaksanakan  pekerjaan pondasi dan basement

4.3   Teliti  dalam  melaksanakan  perhitungan  kebutuhan  bahan,  tenaga kerja dan peralatan

4.4   Tanggung   jawab   dalam   melaksanakan   pekerjaan   pondasi   dan

basement

4.5   Disiplin  dalam  pengendalian  pekerjaan  untuk  memperkecil  risiko pekerjaan

5.   Aspek kritis

5.1   Kecermatan dan ketelitian dalam melaksanakan pekerjaan pondasi dan basement

5.2   Kecermatan   dan   ketelitian   dalam   menyusun   laporan   pekerjaan struktur bawah bangunan gedung

KODE UNIT                  :   F.410140.014.01

JUDUL UNIT                :   Mengendalikan  Pelaksanaan  Pekerjaan  Struktur Atas        Baja    Bangunan    Gedung    sesuai    dengan Gambar Rencana

DESKRIPSI UNIT       :   Unit     ini     berhubungan     dengan     pengetahuan, keterampilan,   dan   sikap   kerja   yang   diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan struktur atas baja pada pelaksanaan konstruksi bangunan gedung.

  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
1.Melakukan koordinasi1.1Jadwal      koordinasi     dengan      pihak
 dengan pihak terkait terkait       disusun       sesuai       dengan
 untuk melaksanakan kebutuhan.
 pekerjaan struktur1.2Bahan rapat koordinasi   dengan pihak
 atas baja bangunan gedung terkait disiapkan sesuai dengan materi koordinasi.
  1.3Koordinasi      dengan      pihak      terkait
   dilaksanakan            sesuai            dengan
   kebutuhan.
2.Membuat gambar kerja2.1Gambar          rencana          diidentifikasi
 struktur atas baja kesesuaiannya          dengan          kondisi
 bangunan gedung lapangan.
  2.2       2.3Gambar kerja struktur atas bangunan gedung dibuat sesuai dengan gambar rencana dan kondisi lapangan. Gambar  kerja  struktur  atas  bangunan
   gedung        diperiksa        kesesuaiannya
   dengan dokumen kontrak.
3.Mengendalikan3.1Gambar kerja disiapkan sesuai dengan
 pelaksanaan pekerjaan dokumen kontrak.
 kolom baja3.2Tenaga         kerja         dan         peralatan
   dikoordinasikan    kesiapannya    sesuai
   dengan kebutuhan.
  3.3       3.4Material yang digunakan untuk kolom baja disiapkan kesesuaiannya dengan spesifikasi teknis. Material yang digunakan untuk kolom baja diuji kualitasnya sesuai dengan spesifikasi teknis.
  3.5Pekerjaan    kolom    baja    dikendalikan
   pelaksanaannya sesuai dengan gambar kerja.
  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
  3.6Hasil  pekerjaan  kolom  baja  dievaluasi kesesuainnya  dengan  gambar  rencana dan spesifikasi teknis.
4.Mengendalikan4.1Gambar kerja disiapkan sesuai dengan
 pelaksanaan pekerjaan dokumen kontrak.
 balok baja4.2Tenaga         kerja         dan         peralatan
   dikoordinasikan    kesiapannya    sesuai
   dengan kebutuhan.
  4.3       4.4Material yang digunakan untuk balok baja disiapkan kesesuaiannya dengan spesifikasi teknis. Material yang digunakan untuk balok baja diuji kualitasnya sesuai dengan spesifikasi teknis.
  4.5Pekerjaan    balok    baja    dikendalikan
        4.6pelaksanaannya sesuai dengan gambar kerja. Hasil pekerjaan balok baja dievaluasi kesesuainnya dengan gambar rencana dan spesifikasi teknis.
5.Mengendalikan5.1Gambar kerja disiapkan sesuai dengan
 pelaksanaan pekerjaan dokumen kontrak.
 rangka atap5.2Tenaga         kerja         dan         peralatan
   dikoordinasikan    kesiapannya    sesuai
   dengan kebutuhan.
  5.3Material yang digunakan untuk rangka
   atap       disiapkan       sesuai       dengan
   spesifikasi teknis.
  5.4Material yang digunakan untuk rangka
   atap    baja    diuji    kualitasnya    sesuai
   dengan spesifikasi teknis.
  5.5Pekerjaan         rangka         atap         baja
   dikendalikan    pelaksanaannya    sesuai
      5.6dengan RKS dan gambar kerja. Hasil pekerjaan rangka atap dievaluasi kesesuainnya dengan gambar rencana dan spesifikasi teknis.
6.Membuat laporan6.1Data       untuk       membuat       laporan
 pelaksanaan pekerjaan disiapkan sesuai kebutuhan.
 struktur atas baja6.2Kualitas material yang digunakan pada
 bangunan gedung struktur      atas      bangunan      gedung
   dilaporkan     sesuai     pelaksanaan     di
   lapangan.
  6.3Proses pelaksanaan pekerjaan struktur atas  didokumentasikan  sesuai  dengan

94

  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
  kondisi   lapangan   pada   saat   proses
  konstruksi.
 6.4Dokumen        rekaman        pelaksanaan
  pekerjaan  struktur  atas  dibuat  sesuai dengan pelaksanaan di lapangan.
 6.5Laporan         pelaksanaan         pekerjaan
  struktur atas bangunan gedung dibuat
  sesuai       dengan       pelaksanaan       di
  lapangan.

BATASAN VARIABEL

1.   Konteks variabel

1.1   Struktur atas dari baja untuk bangunan gedung terdiri atas, balok, kolom, dan rangka atap.

1.2   Gambar rencana merupakan gambar hasil perancangan yang dibuat oleh      konsultan   perencana   yang   digunakan   untuk   pelelangan pekerjaan.

1.3   Gambar   kerja/gambar   pelaksanaan   (shop   drawing)   merupakan gambar yang dibuat sebagai dasar dalam pelaksanaan pekerjaan bangunan gedung.

1.4   RKS merupakan rencana kerja dan syarat-syarat berupa dokumen yang   berisi   persyaratan   teknis,   spesifikasi,   dan   rencana   kerja sebagai pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan.

1.5   Pihak terkait yang terlibat pada pekerjaan struktur atas dari  baja bangunan gedung adalah Arsitek, Ahli Manajemen Konstruksi, Ahli K3 Konstruksi,  Ahli MEP, PEMDA, dan Pengawas Lapangan.

1.6   Unit  kompetensi  ini  berlaku  untuk  mengendalikan  pelaksanaan struktur atas dari baja pada bangunan gedung.

2.   Peralatan dan perlengkapan

2.1   Peralatan

2.1.1    Alat transportasi

2.1.2    Alat komunikasi

2.1.3    Alat pengolah data

2.1.4    Alat perekam gambar

2.1.5    Alat viewer

2.1.6    Peralatan pengelasan

2.1.7    Peralatan K3

2.1.8    Peralatan uji material

2.1.9    Alat berat untuk mengangkat (crane)

2.2   Perlengkapan

2.2.1    Alat Tulis Kantor (ATK)

2.2.2    Gambar pelaksanaan bangunan gedung, terdiri atas gambar denah bangunan gedung, gambar tampak, gambar potongan

2.2.3    Gambar detail pelaksanaan struktur bangunan gedung

2.2.4    Manual  pengujian material

3.   Peraturan yang diperlukan

(Tidak ada.)

4.   Norma dan standar

4.1   Norma

(Tidak ada.)

4.2   Standar

4.2.1    Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-2847-2002 tentang Tata

Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung

4.2.2    Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-1729-2002 tentang Tata

Cara Perhitungan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung

4.2.3    American    Standard    Testing    Material    (ASTM)    tentang pengujian beton dan baja

PANDUAN PENILAIAN

1.   Konteks penilaian

1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat diterapkan secara individu.

1.2  Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh    atas    tercapainya    kompetensi    ini    terkait    dengan membuat perancangan pondasi dalam.

1.3  Penilaian dapat dilakukan antara lain dengan cara lisan, tertulis, demonstrasi/praktik,       simulasi,    dan    portofolio    di    tempat    Uji Kompetensi (TUK).

2.   Persyaratan kompetensi

2.1   INA.5220.213.06.01.05  :   Menerapkan         Ketentuan         Peraturan

Perundang-undangan          terkait          K3

Konstruksi

2.2INA.56303.13.09.02.07  :Menerapkan           Sistem           Manajemen
  Lingkungan (Environmental Management)
2.3F.410140.001.01              :Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja

3.   Pengetahuan dan keterampilan

3.1   Pengetahuan

3.1.1    Prosedur     pelaksanaan     pekerjaan     struktur     atas     dari konstruksi baja

3.1.2    Prosedur pengujian kualitas material

3.1.3    Standar pengujian kualitas material

3.1.4    Kualitas  material  dan  spesifikasinya  yang  digunakan  pada struktur atas bangunan gedung

3.1.5    Standar  dan  teknis  pelaksanaan  pekerjaan  struktur  atas dari konstruksi baja

3.2   Keterampilan

3.2.1    Berkoordinasi  dengan  ahli  dan  pihak  lain  terkait  dengan pelaksanaan pekerjaan struktur atas baja bangunan gedung

3.2.2    Berkomunikasi dengan bawahan terkait dengan pelaksanaan pekerjaan struktur atas baja bangunan gedung

3.2.3    Teknis pelaksanaan pekerjaan struktur atas baja bangunan gedung

4.   Sikap kerja yang diperlukan

4.1   Cermat dalam melaksanakan mobilisasi tenaga kerja dan peralatan

4.2   Disiplin   dalam   melaksanakan       pekerjaan   struktur   atas   dari konstruksi baja

4.3   Teliti  dalam  melaksanakan  perhitungan  kebutuhan  bahan,  tenaga kerja dan peralatan

4.4   Tanggung   jawab   dalam   melaksanakan   pekerjaan   struktur   atas bangunan gedung

4.5   Disiplin  dalam  pengendalian  pekerjaan  untuk  memperkecil  risiko pekerjaan

5.   Aspek kritis

5.1   Kecermatan dan ketelitian dalam melaksanakan pekerjaan struktur atap, balok, dan kolom dari konstruksi baja bangunan gedung

5.2   Kecermatan dan ketelitian dalam menyusun laporan hasil pekerjaan struktur atas bangunan gedung

KODE UNIT                  :   F.410140.015.01

JUDUL UNIT                :   Mengendalikan  Pelaksanaan  Pekerjaan  Struktur Atas Beton Bertulang Bangunan Gedung sesuai dengan Gambar Rencana

DESKRIPSI UNIT       :   Unit     ini     berhubungan     dengan     pengetahuan, keterampilan,   dan   sikap   kerja   yang   diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan struktur atas beton bertulang pada pelaksanaan konstruksi bangunan gedung.

  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
1.   Melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk melaksanakan pekerjaan struktur atas beton bertulang bangunan gedung1.1Jadwal      koordinasi      dengan      pihak
 terkait       disusun       sesuai       dengan
 kebutuhan.
1.2Bahan rapat koordinasi   dengan pihak
 terkait disiapkan sesuai dengan materi koordinasi.
1.3Koordinasi      dengan      pihak      terkait
 dilaksanakan            sesuai            dengan
 kebutuhan.
2.   Mengendalikan2.1Gambar          rencana          diidentifikasi
pembuatan gambar kesesuaiannya          dengan          kondisi
kerja struktur atas lapangan.
beton bertulang2.2Gambar kerja struktur atas bangunan
bangunan gedung gedung    dikendalikan    pembuatannya
  sesuai   dengan   gambar   rencana   dan
  kondisi lapangan.
 2.3Gambar  kerja  struktur  atas  bangunan
  gedung        diperiksa        kesesuaiannya
  dengan dokumen kontrak.
3.   Mengendalikan3.1Gambar kerja disiapkan sesuai dengan
pelaksanaan pekerjaan dokumen kontrak.
tie beam3.2Tenaga         kerja         dan         peralatan
  dikoordinasikan    kesiapannya    sesuai
  dengan kebutuhan.
 3.3Material   yang   digunakan   untuk   tie
  beam          dikendalikan     persiapannya
  sesuai dengan spesifikasi teknis.
 3.4Material   yang   digunakan   untuk   tie
  beam           dikendalikan           pengujian
  kualitasnya  sesuai  dengan  spesifikasi teknis.
  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
 3.5Pekerjaan        bekisting        tie        beam
  dikendalikan    pelaksanaannya    sesuai
  dengan gambar kerja.
 3.6Pekerjaan       penulangan       tie      beam
  dikendalikan    pelaksanaannya    sesuai
  dengan gambar kerja.
 3.7Pekerjaan       pengecoran       tie       beam
  dikendalikan    pelaksanaannya    sesuai
     3.8dengan gambar kerja. Hasil  pelaksanaan  pekerjaan  tie  beam dievaluasi.
4.   Mengendalikan4.1Gambar kerja disiapkan sesuai dengan
pelaksanaan pekerjaan dokumen kontrak.
kolom beton bertulang4.2Tenaga         kerja         dan         peralatan
  dikoordinasikan    kesiapannya    sesuai
  dengan kebutuhan.
 4.3Material  yang  digunakan  untuk  kolom
  beton           bertulang           dikendalikan
       4.4           4.5persiapannya sesuai dengan spesifikasi teknis. Material yang digunakan untuk kolom beton bertulang dikendalikan pengujian kualitasnya sesuai dengan spesifikasi teknis. Pekerjaan bekisting kolom dikendalikan
  pelaksanaannya sesuai dengan gambar
  kerja.
 4.6Penulangan         kolom         dikendalikan
  pelaksanaannya sesuai dengan gambar
  kerja.
 4.7Pekerjaan            pengecoran            kolom
  dikendalikan    pelaksanaannya    sesuai
  dengan gambar kerja.
 4.8Hasil    pelaksanaan    pekerjaan    kolom
  dievaluasi.
5.   Mengendalikan5.1Gambar kerja disiapkan sesuai dengan
pelaksanaan pekerjaan dokumen kontrak.
dinding geser5.2Tenaga         kerja         dan         peralatan
  dikoordinasikan    kesiapannya    sesuai
  dengan kebutuhan.
 5.3       5.4Material yang digunakan untuk dinding geser disiapkan kesesuaiannya dengan spesifikasi teknis. Material  yang  digunakan  untuk  kolom
  beton     bertulang     diuji     kualitasnya

100

  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
  sesuai dengan spesifikasi teknis.
 5.5Pekerjaan     bekisting     dinding     geser
  dikendalikan    pelaksanaannya    sesuai
     5.6dengan gambar kerja. Penulangan dinding geser dikendalikan pelaksanaannya sesuai dengan gambar kerja.
 5.7Pekerjaan    pengecoran    dinding    geser
  dikendalikan    pelaksanaannya    sesuai
     5.8dengan gambar kerja. Hasil   pelaksanaan   pekerjaan   dinding geser dievaluasi.
6.   Mengendalikan6.1Gambar kerja disiapkan sesuai dengan
pelaksanaan pekerjaan dokumen kontrak.
balok beton bertulang6.2Tenaga         kerja         dan         peralatan
  dikoordinasikan    kesiapannya    sesuai
  dengan kebutuhan.
 6.3Material  yang  digunakan  untuk  balok
  disiapkan        kesesuaiannya        dengan
  spesifikasi teknis.
 6.4Material  yang  digunakan  untuk  balok
  beton     bertulang     diuji     kualitasnya
     6.5sesuai dengan spesifikasi teknis. Pekerjaan bekisting balok dikendalikan
  pelaksanaannya sesuai dengan gambar
  kerja.
 6.6Penulangan         balok         dikendalikan
  pelaksanaannya sesuai dengan gambar
  kerja.
 6.7Pekerjaan             pengecoran             balok
  dikendalikan    pelaksanaannya    sesuai
  dengan gambar kerja.
 6.8Hasil    pelaksanaan    pekerjaan    balok
  beton bertulang dievaluasi.
7.   Mengendalikan7.1Gambar kerja disiapkan sesuai dengan
pelaksanaan pekerjaan dokumen kontrak.
pelat lantai7.2     7.3       7.4Peralatan dan personel dikoordinasikan kesiapannya sesuai dengan kebutuhan. Material yang digunakan untuk pelat lantai disiapkan kesesuaiannya dengan spesifikasi teknis. Material yang digunakan untuk pelat lantai diuji kualitasnya sesuai dengan spesifikasi teknis.
 7.5Pekerjaan      bekisting      pelat      lantai

101

  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
  dikendalikan    pelaksanaannyasesuai
  dengan gambar kerja. 
 7.6Pekerjaan     penulangan     pelatlantai
  dikendalikan    pelaksanaannyasesuai
  dengan gambar kerja. 
 7.7Pekerjaan     pengecoran     pelatlantai
  dikendalikan    pelaksanaannyasesuai
  dengan gambar kerja. 
 7.8Hasil     pelaksanaan     pekerjaanpelat
  lantai dievaluasi. 
8.   Mengendalikan8.1Gambar kerja disiapkan sesuai dengan
pelaksanaan pekerjaan dokumen kontrak. 
atap beton bertulang8.2Tenaga     kerja     dan     peralatan     dan
       8.3personel  dikoordinasikan  kesiapannya sesuai dengan kebutuhan. Material  yang  digunakan  untuk  atap
  disiapkan    sesuai    dengan    spesifikasi
  teknis. 
 8.4Material  yang  digunakan  untuk  atap
  beton     bertulang     diuji     kualitasnya
  sesuai dengan spesifikasi teknis. 
 8.5Pekerjaan       bekisting       atapbeton
  bertulang                                  dikendalikan
  pelaksanaannya sesuai dengan gambar
  kerja. 
 8.6Pekerjaan     penulangan     atapbeton
  bertulang                                  dikendalikan
  pelaksanaannya sesuai dengan gambar kerja.
 8.7Pekerjaan     pengecoran     atapbeton
  bertulang                                  dikendalikan
  pelaksanaannya sesuai dengan gambar kerja.
 8.8Hasil     pelaksanaan     pekerjaanatap
  beton bertulang dievaluasi. 
9.   Membuat laporan pelaksanaan pekerjaan struktur atas beton bertulang9.1Data       untuk       membuat       laporan
    9.2disiapkan sesuai kebutuhan. Kualitas material yang digunakan pada
 struktur        atas        beton        bertulang
 dilaporkan     sesuai     pelaksanaan     di
 lapangan. 
9.3Proses pelaksanaan pekerjaan struktur atas beton bertulang didokumentasikan sesuai dengan kondisi lapangan pada saat proses konstruksi.

102

  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
 9.4Dokumen        rekaman        pelaksanaan
  pekerjaan       struktur       atas       beton
  bertulang      dibuat      sesuai      dengan
  pelaksanaan di lapangan.
 9.5Laporan         pelaksanaan         pekerjaan
  struktur        atas        beton        bertulang
  bangunan gedung dibuat sesuai dengan pelaksanaan di lapangan.

BATASAN VARIABEL

1.   Konteks variabel

1.1   Struktur atas dari beton bertulang untuk bangunan gedung terdiri atas tie beam, balok, kolom, dinding geser, dan atap.

1.2   Gambar rencana merupakan gambar hasil perancangan yang dibuat oleh      konsultan   perencana   yang   digunakan   untuk   pelelangan pekerjaan.

1.3   Gambar   kerja/gambar   pelaksanaan   (shop   drawing)   merupakan gambar yang dibuat sebagai dasar dalam pelaksanaan pekerjaan bangunan gedung.

1.4   RKS merupakan rencana kerja dan syarat-syarat berupa dokumen yang   berisi   persyaratan   teknis,   spesifikasi,   dan   rencana   kerja sebagai pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan.

1.5   Pihak terkait yang terlibat pada pekerjaan struktur atas dari beton bertulang   adalah   Arsitek,   Ahli   Manajemen   Konstruksi,   Ahli   K3

Konstruksi,  dan Ahli MEP,  PEMDA, dan Pengawas Lapangan.

1.6   Unit  kompetensi  ini  berlaku  untuk  mengendalikan  pelaksanaan struktur atas dari beton bertulang.

2.   Peralatan dan perlengkapan

2.1   Peralatan

2.1.1    Alat transportasi

2.1.2    Alat komunikasi

2.1.3    Alat pengolah data

2.1.4    Alat perekam gambar

2.1.5    Alat viewer

2.1.6    Peralatan pengecoran beton bertulang

2.1.7    Peralatan K3

2.1.8    Peralatan pembesian

2.1.9    Peralatan uji material

2.1.10 Alat berat untuk mengangkat (crane)

2.2   Perlengkapan

2.2.1    Alat Tulis Kantor (ATK)

2.2.2    Gambar pelaksanaan bangunan gedung, terdiri atas:gambar denah bangunan gedung, gambar tampak, gambar potongan

2.2.3    Gambar detail pelaksanaan struktur bangunan gedung

2.2.4    Manual  pengujian material

3.   Peraturan yang diperlukan

(Tidak ada.)

4.   Norma dan standar

4.1   Norma

(Tidak ada.)

4.2   Standar

4.2.1    Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-2847-2002 tentang Tata

Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung

4.2.2    Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-1729-2002 tentang Tata

Cara Perhitungan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung

4.2.3    Standar  Nasional  Indonesia  (SNI)  dan  American  Standard

Testing Material (ASTM)tentang pengujian beton dan baja

PANDUAN PENILAIAN

1.   Konteks penilaian

1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat diterapkan secara individu.

1.2  Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh    atas    tercapainya    kompetensi    ini    terkait    dengan membuat perancangan pondasi dalam.

1.3  Penilaian dapat dilakukan antara lain dengan cara lisan, tertulis, demonstrasi/praktik,       simulasi,    dan    portofolio    di    Tempat    Uji Kompetensi (TUK).

2.   Persyaratan kompetensi

2.1   INA.5220.213.06.01.05  :   Menerapkan         Ketentuan         Peraturan

Perundang-undangan          terkait          K3

Konstruksi

2.2INA.56303.13.09.02.07  :Menerapkan           Sistem           Manajemen
  Lingkungan (Environmental Management)
2.3F.410140.001.01              :Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja

3.   Pengetahuan dan keterampilan

3.1   Pengetahuan

3.1.1    Prosedur  pelaksanaan  pekerjaan  struktur  atas  dari  beton bertulang

3.1.2    Prosedur pengujian kualitas material

3.1.3    Standar pengujian kualitas material

3.1.4    Kualitas  material  dan  spesifikasinya  yang  digunakan  pada struktur atas bangunan gedung

3.1.5    Standar  dan  teknis  pelaksanaan  pekerjaan  struktur  atas dari beton bertulang

3.2   Keterampilan

3.2.1    Berkoordinasi  dengan  ahli  dan  pihak  lain  terkait  dengan pelaksanaan pekerjaan struktur atas beton bertulang

3.2.2    Berkomunikasi dengan bawahan terkait dengan pelaksanaan pekerjaan struktur atas beton bertulang

3.2.3    Teknis pelaksanaan pekerjaan struktur atas beton bertulang

4.   Sikap kerja yang diperlukan

4.1   Cermat dalam melaksanakan mobilisasi tenaga kerja dan peralatan

4.2   Disiplin  dalam  melaksanakan    pekerjaan  struktur  atas  dari  beton bertulang

4.3  Teliti dalam melaksanakan perhitungan kebutuhan bahan, tenaga kerja dan peralatan

4.4 Tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan struktur atas bangunan gedung

4.5 Disiplin dalam pengendalian pekerjaan untuk memperkecil risiko pekerjaan

5.   Aspek kritis

5.1   Kecermatan dan ketelitian dalam melaksanakan pekerjaan struktur atap, pelat lantai, balok, kolom, dan dinding geser dari konstruksi beton bertulang bangunan gedung

5.2 Kecermatan  dan  ketelitian  dalam  menyusun  laporan  hasil pelaksanaan pekerjaan struktur atas beton bertulang

KODE UNIT                  :    F.410140.016.01

JUDUL UNIT                :   Mengendalikan  Pelaksanaan  Pekerjaan  Struktur Atas Beton Komposit Bangunan Gedung sesuai dengan Gambar Rencana

DESKRIPSI UNIT       :   Unit     ini     berhubungan     dengan     pengetahuan, keterampilan,   dan   sikap   kerja   yang   diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan struktur atas beton komposit pada pelaksanaan konstruksi bangunan gedung.

  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
1.Melakukan koordinasi1.1Jadwal      koordinasi      dengan      pihak
 dengan pihak terkait terkait       disusun       sesuai       dengan
 untuk melaksanakan kebutuhan.
 pekerjaan struktur1.2Bahan rapat koordinasi   dengan pihak
 atas beton komposit bangunan gedung terkait disiapkan sesuai dengan materi koordinasi.
  1.3Koordinasi      dengan      pihak      terkait
   dilaksanakan            sesuai            dengan
   kebutuhan.
2.Mengendalikan2.1Gambar          rencana          diidentifikasi
 pembuatan gambar kesesuaiannya          dengan          kondisi
 kerja struktur atas lapangan.
 beton komposit2.2Gambar kerja struktur atas bangunan
 bangunan gedung gedung    dikendalikan    pembuatannya
   sesuai   dengan   gambar   rencana   dan
   kondisi lapangan.
  2.3Gambar  kerja  struktur  atas  bangunan
   gedung        diperiksa        kesesuaiannya
   dengan dokumen kontrak.
3.Mengendalikan3.1Gambar kerja disiapkan sesuai dengan
 pelaksanaan pekerjaan dokumen kontrak.
 kolom beton komposit3.2Tenaga         kerja         dan         peralatan
   dikoordinasikan    kesiapannya    sesuai
   dengan kebutuhan.
  3.3Material  yang  digunakan  untuk  kolom
   beton            komposit            dikendalikan
        3.4persiapannya sesuai dengan spesifikasi teknis. Material  yang  digunakan  untuk  kolom beton komposit dikendalikan pengujian
   kualitas     sesuai     dengan     spesifikasi
  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
   teknis.
  3.5Pekerjaan bekisting kolom dikendalikan
   pelaksanaannya sesuai dengan gambar kerja.
  3.6Pekerjaan            pengecoran            kolom
   dikendalikan    pelaksanaannya    sesuai
   dengan gambar kerja.
  3.7Pekerjaan      kolom      beton      komposit
   dilaksanakan  sesuai  dengan  RKS  dan
   gambar kerja.
  3.8Hasil    pelaksanaan    pekerjaan    kolom
   beton     komposit     dievaluasi     sesuai
   dengan spesifikasi teknis.
4.Mengendalikan4.1Gambar kerja disiapkan sesuai dengan
 pelaksanaan pekerjaan dokumen kontrak.
 balok beton komposit4.2Tenaga         kerja         dan         peralatan
   dikoordinasikan    kesiapannya    sesuai
   dengan kebutuhan.
  4.3Material  yang  digunakan  untuk  balok
   disiapkan        kesesuaiannya        dengan
   spesifikasi teknis.
  4.4       4.5Material yang digunakan untuk balok beton komposit diuji kualitasnya sesuai dengan spesifikasi teknis. Pekerjaan bekisting balok dikendalikan
   pelaksanaannya sesuai dengan gambar kerja.
  4.6Pekerjaan             pengecoran             balok
   dikendalikan    pelaksanaannya    sesuai
   dengan gambar kerja.
  4.7Pekerjaan      balok      beton      komposit
   dilaksanakan  sesuai  dengan  RKS  dan
   gambar kerja.
  4.8Hasil    pelaksanaan    pekerjaan    balok
   beton     komposit     dievaluasi     sesuai
   dengan spesifikasi teknis.
5.   Mengendalikan5.1Gambar kerja disiapkan sesuai dengan
pelaksanaan pekerjaan dokumen kontrak.
pelat lantai komposit5.2Tenaga         kerja         dan         peralatan
  dikoordinasikan    kesiapannya    sesuai
  dengan kebutuhan.
 5.3       5.4Material yang digunakan untuk pelat lantai disiapkan kesesuaiannya dengan spesifikasi teknis. Material  yang  digunakan  untuk  pelat

108

  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
  lantai  diuji  kualitasnya  sesuai  dengan spesifikasi teknis.
 5.5Pekerjaan      bekisting      pelat      lantai
  dikendalikan    pelaksanaannya    sesuai
     5.6dengan gambar kerja. Penulangan   pelat   lantai   dikendalikan
  pelaksanaannya sesuai dengan gambar kerja.
 5.7Pekerjaan     pengecoran     pelat     lantai
  dikendalikan    pelaksanaannya    sesuai
  dengan gambar kerja.
 5.8Hasil     pelaksanaan     pekerjaan     pelat
  lantai     komposit     dievaluasi     sesuai
  dengan spesifikasi teknis.
6.   Membuat laporan pelaksanaan pekerjaan struktur atas beton komposit bangunan gedung6.1.Data       untuk       membuat       laporan
    6.2.disiapkan sesuai kebutuhan. Kualitas material yang digunakan pada
 struktur        atas        beton        komposit
 dilaporkan     sesuai     pelaksanaan     di
 lapangan.
6.3.Proses pelaksanaan pekerjaan struktur
 atas beton komposit didokumentasikan sesuai  dengan  kondisi  lapangan  pada saat proses konstruksi.
6.4.Dokumen        rekaman        pelaksanaan
 pekerjaan struktur atas beton komposit dibuat  sesuai  dengan  pelaksanaan  di lapangan.
6.5.Laporan         pelaksanaan         pekerjaan
 struktur   atas   beton   komposit   dibuat
 sesuai       dengan       pelaksanaan       di
 lapangan.

BATASAN VARIABEL

1.   Konteks variabel

1.1   Struktur atas dari beton komposit untuk bangunan gedung terdiri atas balok, kolom, dan pelat.

1.2   Gambar rencana merupakan gambar hasil perancangan yang dibuat oleh      konsultan   perencana   yang   digunakan   untuk   pelelangan pekerjaan.

1.3   Gambar   kerja/gambar   pelaksanaan   (shop   drawing)   merupakan gambar yang dibuat sebagai dasar dalam pelaksanaan pekerjaan bangunan gedung.

1.4   RKS merupakan rencana kerja dan syarat-syarat berupa dokumen yang   berisi   persyaratan   teknis,   spesifikasi,   dan   rencana   kerja sebagai pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan.

1.5   Pihak terkait yang terlibat pada pekerjaan struktur atas dari beton komposit   adalah   Arsitek,   Ahli   Manajemen   Konstruksi,   Ahli   K3

Konstruksi,  Ahli MEP, PEMDA, dan Pengawas Lapangan.

1.6   Unit  kompetensi  ini  berlaku  untuk  mengendalikan  pelaksanaan struktur atas dari beton komposit.

2.   Peralatan dan perlengkapan

2.1   Peralatan

2.1.1    Alat transportasi

2.1.2    Alat komunikasi

2.1.3    Alat pengolah data

2.1.4    Alat perekam gambar

2.1.5    Alat viewer

2.1.6    Peralatan pengelasan

2.1.7    Peralatan pengecoran beton bertulang

2.1.8    Peralatan K3

2.1.9    Peralatan pembesian

2.1.10 Peralatan uji material

2.1.11 Alat berat untuk mengangkat (crane)

2.2   Perlengkapan

2.2.1    Alat Tulis Kantor (ATK)

2.2.2    Gambar pelaksanaan bangunan gedung, terdiri atas gambar denah bangunan gedung, gambar tampak, gambar potongan

2.2.3    Gambar detail pelaksanaan struktur bangunan gedung

2.2.4    Manual  pengujian material

3.   Peraturan yang diperlukan

(Tidak ada.)

4.   Norma dan standar

4.1   Norma

(Tidak ada.)

4.2   Standar

4.2.1    Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-2847-2002 tentang Tata

Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung

4.2.2    Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-1729-2002 tentang Tata

Cara Perhitungan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung

4.2.3    American    Standard    Testing    Material    (ASTM)    tentang pengujian beton dan baja

PANDUAN PENILAIAN

1.  Konteks penilaian

1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat diterapkan secara individu.

1.2  Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh    atas    tercapainya    kompetensi    ini    terkait    dengan membuat perancangan pondasi dalam.

1.3  Penilaian dapat dilakukan antara lain dengan cara lisan, tertulis, demonstrasi/praktik, simulasi, dan portofolio di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

2.   Persyaratan kompetensi

2.1   INA.5220.213.06.01.05  :   Menerapkan         Ketentuan         Peraturan

Perundang-undangan          terkait          K3

Konstruksi

2.2INA.56303.13.09.02.07  :Menerapkan           Sistem           Manajemen
  Lingkungan (Environmental Management)
2.3F.410140.001.01              :Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja

3.   Pengetahuan dan keterampilan

3.1   Pengetahuan

3.1.1    Prosedur  pelaksanaan  pekerjaan  struktur  atas  dari  beton komposit

3.1.2    Prosedur pengujian kualitas material

3.1.3    Standar pengujian kualitas material

3.1.4    Kualitas  material  dan  spesifikasinya  yang  digunakan  pada struktur atas bangunan gedung

3.1.5    Standar  dan  teknis  pelaksanaan  pekerjaan  struktur  atas dari beton komposit

3.2   Keterampilan

3.2.1    Berkoordinasi  dengan  ahli  dan  pihak  lain  terkait  dengan pelaksanaan pekerjaan struktur atas beton komposit

3.2.2    Berkomunikasi dengan bawahan terkait dengan pelaksanaan pekerjaan struktur atas beton komposit

3.2.3    Teknis pelaksanaan pekerjaan struktur atas beton komposit

4.   Sikap kerja yang diperlukan

4.1   Cermat dalam melaksanakan mobilisasi tenaga kerja dan peralatan

4.2   Disiplin  dalam  melaksanakan    pekerjaan  struktur  atas  dari  beton komposit

4.3   Teliti  dalam  melaksanakan  perhitungan  kebutuhan  bahan,  tenaga kerja dan peralatan

4.4   Tanggung   jawab   dalam   melaksanakan   pekerjaan   struktur   atas bangunan gedung

4.5   Disiplin  dalam  pengendalian  pekerjaan  untuk  memperkecil  risiko pekerjaan

5.   Aspek kritis

5.1   Kecermatan dan ketelitian dalam melaksanakan pekerjaan struktur atas dari konstruksi baja bangunan gedung

5.2   Kecermatan    dan    ketelitian    dalam    menyusun    laporan    hasil pelaksanaan pekerjaan struktur atas beton komposit

KODE UNIT                  :    F.410140.017.01

JUDUL UNIT                :   Mengendalikan  Pelaksanaan  Pekerjaan  Struktur Atas Beton Pracetak Bangunan Gedung sesuai dengan Gambar Rencana

DESKRIPSI UNIT       :   Unit     ini     berhubungan     dengan     pengetahuan, keterampilan,   dan   sikap   kerja   yang   diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan struktur atas beton pracetak   pada    pelaksanaan    struktur    bangunan gedung.

  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
1.Melakukan koordinasi1.1Jadwal      koordinasi      dengan      pihak
 dengan pihak terkait terkait       disusun       sesuai       dengan
 untuk melaksanakan kebutuhan.
 pekerjaan struktur1.2Bahan rapat koordinasi   dengan pihak
 atas beton pracetak bangunan gedung terkait disiapkan sesuai dengan materi koordinasi.
  1.3Koordinasi      dengan      pihak      terkait
   dilaksanakan            sesuai            dengan
   kebutuhan.
2.Mengendalikan2.1Gambar          rencana          diidentifikasi
 pembuatan gambar kesesuaiannya          dengan          kondisi
 kerja struktur atas lapangan.
 beton pracetak2.2Gambar kerja struktur atas bangunan
 bangunan gedung gedung    dikendalikan    pembuatannya
   sesuai   dengan   gambar   rencana   dan
   kondisi lapangan.
  2.3Gambar  kerja  struktur  atas  bangunan
   gedung        diperiksa        kesesuaiannya
   dengan dokumen kontrak.
3.Mengoordinasikan3.1Gambar kerja disiapkan sesuai dengan
 pelaksanaan pekerjaan dokumen kontrak.
 kolom beton pracetak3.2Tenaga         kerja         dan         peralatan
   dikoordinasikan    kesiapannya    sesuai
   dengan kebutuhan.
  3.3Material  yang  digunakan  untuk  kolom
   beton            pracetak            dikendalikan
        3.4persiapannya sesuai dengan spesifikasi teknis. Material  yang  digunakan  untuk  kolom beton pracetak dikendalikan pengujian
   kualitas     sesuai     dengan     spesifikasi
  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
   teknis.
  3.5Pekerjaan      kolom      beton      pracetak
   dikendalikan    pelaksanaannya    sesuai
      3.6dengan RKS dan gambar kerja. Hasil  pekerjaan  kolom  beton  pracetak
   dievaluasi         kesesuainnya         dengan
   gambar rencana dan spesifikasi teknis.
4.Mengoordinasikan4.1Gambar kerja disiapkan sesuai dengan
 pelaksanaan pekerjaan dokumen kontrak.
 dinding beton pracetak4.2Tenaga         kerja         dan         peralatan
   dikoordinasikan    kesiapannya    sesuai
   dengan kebutuhan.
  4.3Material yang digunakan untuk dinding
   beton            pracetak            dikendalikan
        4.4persiapannya sesuai dengan spesifikasi teknis. Material yang digunakan untuk dinding beton pracetak dikendalikan pengujian sesuai dengan spesifikasi teknis.
  4.5Pekerjaan     dinding     beton     pracetak
   dikendalikan    pelaksanaannya    sesuai
      4.6dengan RKS dan gambar kerja. Hasil pekerjaan dinding beton pracetak
   dievaluasi         kesesuainnya         dengan
   gambar rencana dan spesifikasi teknis.
5.Mengoordinasikan5.1Gambar kerja disiapkan sesuai dengan
 pelaksanaan pekerjaan dokumen kontrak.
 balok beton pracetak5.2Tenaga         kerja         dan         peralatan
   dikoordinasikan    kesiapannya    sesuai
   dengan kebutuhan.
  5.3Material  yang  digunakan  untuk  balok
   dikendalikan       persiapannya       sesuai
      5.4dengan spesifikasi teknis. Material yang digunakan untuk balok beton pracetak dikendalikan pengujian kualitasnya sesuai dengan spesifikasi teknis.
  5.5Pekerjaan      balok      beton      pracetak
   dikendalikan    pelaksanaannya    sesuai
      5.6dengan gambar kerja. Hasil  pekerjaan  balok  beton  pracetak
   dievaluasi         kesesuainnya         dengan
   gambar rencana dan spesifikasi teknis.
6.Mengoordinasikan6.1Gambar kerja disiapkan sesuai dengan
 pelaksanaan pekerjaan dokumen kontrak.

114

  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
pelat lantai beton6.2Tenaga         kerja         dan         peralatan
pracetak dikoordinasikan    kesiapannya    sesuai
  dengan kebutuhan.
 6.3Material  yang  digunakan  untuk  pelat
  lantai       dikendalikan       persiapannya
     6.4sesuai dengan spesifikasi teknis. Material  yang  digunakan  untuk  pelat
  lantai           dikendalikan           pengujian
       6.5kualitasnya  sesuai  dengan  spesifikasi teknis. Pekerjaan  pelat  lantai  beton  pracetak
  dikendalikan    pelaksanaannya    sesuai
  dengan RKS dan gambar kerja.
 6.6Hasil    pekerjaan    pelat    lantai    beton
  pracetak       dievaluasi       kesesuainnya
  dengan gambar rencana dan spesifikasi teknis.
7.Membuat laporan7.1Data        untuk       membuat        laporan
 pelaksanaan pekerjaan disiapkan sesuai kebutuhan.
 struktur atas beton7.2Kualitas material yang digunakan pada
 pracetak bangunan struktur        atas        beton        pracetak
 gedung dilaporkan     sesuai     pelaksanaan     di
   lapangan.
  7.3Proses pelaksanaan pekerjaan struktur
   atas  beton  pracetak  didokumentasikan
   sesuai  dengan  kondisi  lapangan  pada saat proses konstruksi.
  7.4Dokumen        rekaman        pelaksanaan
   pekerjaan struktur atas beton pracetak dibuat  sesuai  dengan  pelaksanaan  di lapangan.
  7.5laporan         pelaksanaan         pekerjaan
   struktur atas beton pracetak bangunan
   gedung        dibuat        sesuai        dengan
   pelaksanaan di lapangan.

BATASAN VARIABEL

1.   Konteks variabel

1.1   Struktur atas dari beton pracetak untuk bangunan gedung terdiri atas balok, kolom, dinding, dan pelat.

1.2   Gambar rencana merupakan gambar hasil perancangan yang dibuat oleh      konsultan   perencana   yang   digunakan   untuk   pelelangan pekerjaan.

1.3   Gambar   kerja/gambar   pelaksanaan   (shop   drawing)   merupakan gambar yang dibuat sebagai dasar dalam pelaksanaan pekerjaan bangunan gedung.

1.4   RKS merupakan rencana kerja dan syarat-syarat berupa dokumen yang   berisi   persyaratan   teknis,   spesifikasi,   dan   rencana   kerja sebagai pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan.

1.5   Pihak terkait yang terlibat pada pekerjaan struktur atas dari beton

Pracetak   adalah   Arsitek,   Ahli   Manajemen   Konstruksi,   Ahli   K3

Konstruksi, Ahli MEP, PEMDA, dan Pengawas Lapangan.

1.6   Unit  kompetensi  ini  berlaku  untuk  mengendalikan  pelaksanaan struktur atas dari beton pracetak.

2.   Peralatan dan perlengkapan

2.1   Peralatan

2.1.1    Alat transportasi

2.1.2    Alat komunikasi

2.1.3    Alat pengolah data

2.1.4    Alat perekam gambar

2.1.5    Alat viewer

2.1.6    Peralatan pengecoran beton bertulang

2.1.7    Peralatan K3

2.1.8    Peralatan pembesian

2.1.9    Peralatan uji material

2.1.10 Alat berat untuk mengangkat (crane)

2.2   Perlengkapan

2.2.1    Alat Tulis Kantor (ATK)

2.2.2    Gambar pelaksanaan bangunan gedung, terdiri atas: gambar denah bangunan gedung, gambar tampak, gambar potongan

2.2.3    Gambar detail pelaksanaan struktur bangunan gedung

2.2.4    Manual  pengujian material

3.   Peraturan yang diperlukan

(Tidak ada.)

4.   Norma dan standar

4.1   Norma

(Tidak ada.)

4.2   Standar

4.2.1    Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-2847-2002 tentang Tata

Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung

4.2.2    Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-1729-2002 tentang Tata

Cara Perhitungan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung

4.2.3    American    Standard    Testing    Material    (ASTM)    tentang pengujian beton dan baja

PANDUAN PENILAIAN

1.  Konteks penilaian

1.1    Penilaian/asesmen  kompetensi  pada  unit  ini  dapat  dilakukan  di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat diterapkan secara individu.

1.2  Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh    atas    tercapainya    kompetensi    ini    terkait    dengan membuat perancangan pondasi dalam.

1.3  Penilaian dapat dilakukan antara lain dengan cara lisan, tertulis, demonstrasi/praktik,       simulasi,    dan    portofolio    di    Tempat    Uji Kompetensi (TUK).

2.   Persyaratan kompetensi

2.1   INA.5220.213.06.01.05  :   Menerapkan         Ketentuan         Peraturan

Perundang-undangan          terkait          K3

Konstruksi

2.2INA.56303.13.09.02.07  :Menerapkan           Sistem           Manajemen
  Lingkungan (Environmental Management)
2.3F.410140.001.01              :Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja

3.   Pengetahuan dan keterampilan

3.1   Pengetahuan

3.1.1    Prosedur  pelaksanaan  pekerjaan  struktur  atas  dari  beton pracetak

3.1.2    Prosedur pengujian kualitas material

3.1.3    Standar pengujian kualitas material

3.1.4    Kualitas  material  dan  spesifikasinya  yang  digunakan  pada struktur atas bangunan gedung

3.1.5    Standar  dan  teknis  pelaksanaan  pekerjaan  struktur  atas dari beton pracetak

3.2   Keterampilan

3.2.1    Berkoordinasi  dengan  ahli  dan  pihak  lain  terkait  dengan pelaksanaan pekerjaan struktur atas beton pracetak

3.2.2    Berkomunikasi dengan bawahan terkait dengan pelaksanaan pekerjaan struktur atas beton pracetak

3.2.3    Teknis pelaksanaan pekerjaan struktur atas beton pracetak

4.   Sikap kerja yang diperlukan

4.1   Cermat dalam melaksanakan mobilisasi tenaga kerja dan peralatan

4.2  Disiplin dalam melaksanakan   pekerjaan struktur atas dari beton pracetak

4.3  Teliti dalam melaksanakan perhitungan kebutuhan bahan, tenaga kerja dan peralatan

4.4 Tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan struktur atas bangunan gedung

4.5 Disiplin dalam pengendalian pekerjaan untuk memperkecil risiko pekerjaan

5.   Aspek kritis

5.1   Kecermatan dan ketelitian dalam melaksanakan pekerjaan struktur pelat lantai, balok, dan kolom dari konstruksi beton pracetak bangunan gedung

KODE UNIT                  :   F.410140.018.01

JUDUL UNIT                :   Melaksanakan    Uji    Kelaikan    Fungsi    Struktur

Bangunan Gedung

DESKRIPSI UNIT       :   Unit     ini     berhubungan     dengan     pengetahuan, keterampilan,   dan   sikap   kerja   yang   diperlukan dalam melaksanakan uji kelaikan fungsi struktur bangunan gedung.

  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
1.Menyiapkan bahan,1.1Kebutuhan   bahan,   tenaga   kerja   dan
 alat dan tenaga untuk pelaksanaan uji peralatan   diidentifikasi   sesuai   kondisi lapangan.
 kelaikan struktur1.2Kebutuhan   bahan,   tenaga   kerja   dan
 bangunan gedung peralatan       uji       kelaikan       struktur
   bangunan            gedung            ditentukan
      1.3jumlahnya sesuai kebutuhan. Bahan,  tenaga  kerja  dan  peralatan  uji
   kelaikan    struktur    bangunan    gedung
   disiapkan sesuai dengan kebutuhan.
2.Mengoordinasikan2.1Koordinasi      dengan      pihak      terkait
 pelaksanaan uji dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan.
 kelaikan fungsi pondasi bangunan gedung2.2Gambar terlaksana pondasi (as built drawing) diperiksa kesesuainnya dengan kondisi lapangan.
  2.3Pondasi    bangunan    gedung    diperiksa
   secara visual kondisinya sesuai dengan spesifikasi.
  2.4Data      hasil      pemeriksaan      pondasi
   dianalisis      sesuai      dengan      kondisi
   lapangan.
  2.5Kesimpulan  hasil  pemeriksaan  pondasi
   dibuat sesuai dengan kondisi lapangan.
3.Mengendalikan3.1Koordinasi      dengan       pihak       terkait
 pelaksanaan uji dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan.
 kelaikan fungsi tie beam3.2Gambar terlaksana tie beam (as built drawing) diperiksa kesesuainnya dengan kondisi lapangan.
  3.3Tie     beam     diperiksa     secara     visual
   kondisinya sesuai dengan spesifikasi.
  3.4Data     hasil     pemeriksaan     tie     beam
   dianalisis      sesuai      dengan      kondisi
   lapangan.
  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
  3.5Kesimpulan hasil pemeriksaan tie beam dibuat sesuai dengan kondisi lapangan.
4.Mengendalikan4.1Koordinasi      dengan       pihak       terkait
 pelaksanaan uji dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan.
 kelaikan fungsi4.2Gambar  terlaksana  basement  (as  built
 basement bangunan drawing) diperiksa kesesuainnya dengan
 gedung kondisi lapangan.
  4.3Basement      diperiksa      secara      visual
   kondisinya sesuai dengan spesifikasi.
  4.4Data     hasil     pemeriksaan     basement
   dianalisis      sesuai      dengan      kondisi
   lapangan.
  4.5Kesimpulan           hasil           pemeriksaan
   basement dibuat sesuai dengan kondisi lapangan.
5.Mengendalikan5.1Koordinasi      dengan       pihak       terkait
 pelaksanaan uji dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan.
 kelaikan fungsi kolom5.2Gambar    terlaksana    kolom    (as    built
   drawing) diperiksa kesesuainnya dengan kondisi lapangan.
  5.3Kolom        diperiksa        secara        visual
      5.4kondisinya sesuai dengan spesifikasi. Data hasil pemeriksaan kolom dianalisis sesuai dengan kondisi lapangan.
  5.5Kesimpulan   hasil   pemeriksaan   kolom
   dibuat sesuai dengan kondisi lapangan.
6.   Mengendalikan6.1Koordinasi      dengan       pihak       terkait
pelaksanaan uji dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan.
kelaikan fungsi balok6.2Gambar    terlaksana    kolom    (as    built
       6.3     6.4drawing) diperiksa kesesuainnya dengan kondisi lapangan. Balok diperiksa secara visual kondisinya sesuai dengan spesifikasi. Data hasil pemeriksaan balok dianalisis sesuai dengan kondisi lapangan.
 6.5Kesimpulan   hasil   pemeriksaan   balok
  dibuat sesuai dengan kondisi lapangan.
7.   Mengendalikan7.1Koordinasi      dengan       pihak       terkait
pelaksanaan uji dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan.
kelaikan fungsi pelat lantai7.2Gambar terlaksana pelat lantai (as built drawing) diperiksa kesesuainnya dengan kondisi lapangan.
 7.3Pelat    lantai    diperiksa    secara    visual
  kondisinya sesuai dengan spesifikasi.

120

  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
 7.4Data   hasil   pemeriksaan   pelat   lantai
  dianalisis      sesuai      dengan      kondisi
  lapangan.
 7.5Kesimpulan    hasil    pemeriksaan    pelat
  lantai   dibuat   sesuai   dengan   kondisi
  lapangan.
8.   Mengendalikan8.1Koordinasi      dengan       pihak       terkait
pelaksanaan uji dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan.
kelaikan fungsi rangka atap8.2Gambar terlaksana rangka atap (as built drawing) diperiksa kesesuainnya dengan kondisi lapangan.
 8.3Rangka   atap   diperiksa   secara   visual
  kondisinya sesuai dengan standar.
 8.4Data   hasil   pemeriksaan   rangka   atap
  dianalisis      sesuai      dengan      kondisi
  lapangan.
 8.5Kesimpulan  hasil  pemeriksaan  rangka
  atap    dibuat    sesuai    dengan    kondisi
  lapangan.
9.   Membuat laporan hasil pengujian kelayakan fungsi struktur bangunan gedung9.1     9.2Data untuk membuat laporan disiapkan sesuai kebutuhan. Bahan  dan  peralatan  yang  digunakan untuk  uji  kelaikan  struktur  bangunan
 gedung      dilaporkan      sesuai      kondisi
 lapangan.
9.3Data   hasil   pemeriksaan   uji   kelaikan
 fungsi     struktur     bangunan     gedung
    9.4disusun sesuai dengan kondisi gedung. Hasil  analisis  data  uji  kelaikan  fungsi
 struktur    bangunan    gedung    disusun
 sesuai dengan standar.
9.5Kesimpulan   hasil   uji   kelaikan   fungsi
 struktur     bangunan     gedung     dibuat
 sesuai dengan kondisi lapangan.
9.6Rekomendasi    dibuat    sesuai    dengan
 hasil pemeriksaan lapangan.
9.7Laporan     hasil     pengujian     kelayakan
 fungsi     struktur     bangunan     gedung
 disusun   sesuai   dengan   format   yang
 ditentukan.

121

BATASAN VARIABEL

1.   Konteks variabel

1.1   Gambar terlaksana (as built drawing)  merupakan gambar pekerjaan yang sudah dilaksanakan sesuai dengan kondisi lapangan.

1.2   Data  hasil  pemeriksaan  struktur  terdiri  atas  dimensi  dari  setiap elemen struktur dan mutu/kualitas setiap elemen struktur yang sudah dilaksanakan.

1.3   Pihak   terkait   yang   terlibat   pada   pekerjaan   uji   kelaikan   fungsi struktur    bangunan    gedung    adalah    Arsitek,    Ahli    Manajemen Konstruksi, Ahli K3 Konstruksi, Ahli MEP, PEMDA, dan Pengawas Lapangan.

1.4   Unit kompetensi ini berlaku untuk mengendalikan pelaksanaan uji kelaikan fungsi struktur bangunan gedung.

2.   Peralatan dan perlengkapan

2.1   Peralatan

2.1.1    Alat transportasi

2.1.2    Alat komunikasi

2.1.3    Alat pengolah data

2.1.4    Alat perekam gambar

2.1.5    Alat viewer

2.1.6    Peralatan uji kelaikan fungsi struktur

2.1.7    Peralatan K3

2.1.8    Peralatan survei

2.1.9    Peralatan uji material

2.2   Perlengkapan

2.2.1    Alat Tulis Kantor (ATK)

2.2.2    Gambar  terlaksana  (as  built  drawing)  bangunan  gedung, terdiri            atas:   gambar   denah   bangunan   gedung,   gambar tampak, gambar potongan

2.2.3    Gambar detail pelaksanaan struktur bangunan gedung

2.2.4    Manual  pengujian material

3.   Peraturan yang diperlukan

3.1 Peraturan  Menteri  Pekerjaan  Umum  Nomor  26/PRT/M/2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung

3.2 Peraturan  Menteri  Pekerjaan  Umum  Nomor  25/PRT/M/2007 tentang Pedoman Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung

4.   Norma dan standar

4.1   Norma

(Tidak ada.)

4.2   Standar

4.2.1    Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-2847-2002 tentang Tata

Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung

4.2.2    Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-1729-2002 tentang Tata

Cara Perhitungan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung

4.2.3    American    Standard    Testing    Material    (ASTM)    tentang pengujian beton dan baja

PANDUAN PENILAIAN

1.   Konteks penilaian

1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat diterapkan secara individu.

1.2  Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh    atas    tercapainya    kompetensi    ini    terkait    dengan membuat perancangan pondasi dalam.

1.3  Penilaian dapat dilakukan antara lain dengan cara lisan, tertulis, demonstrasi/praktik,       simulasi,    dan    portofolio    di    Tempat    Uji Kompetensi (TUK).

2.   Persyaratan kompetensi

2.1   INA.5220.213.06.01.05  :   Menerapkan         Ketentuan         Peraturan

Perundang-undangan          terkait          K3

Konstruksi

2.2   INA.56303.13.09.02.07  :   Menerapkan           Sistem           Manajemen

Lingkungan (Environmental Management)

2.3   F.410140.001.01              :   Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja

3.   Pengetahuan dan keterampilan

3.1   Pengetahuan

3.1.1    Prosedur pelaksanaan uji kelaikan fungsi struktur bangunan gedung

3.1.2    Standar kelaikan fungsi struktur bangunan gedung

3.1.3    Prosedur pengujian kualitas material

3.1.4    Standar pengujian kualitas material

3.1.5    Kualitas  material  dan  spesifikasinya  yang  digunakan  pada struktur bangunan gedung

3.1.6    Standar dan teknis pelaksanaan uji kelaikan fungsi struktur

3.2   Keterampilan

3.2.1    Berkoordinasi  dengan  ahli  dan  pihak  lain  terkait  dengan pelaksanaan uji kelaikan fungsi struktur bangunan gedung

3.2.2    Berkomunikasi dengan bawahan terkait dengan pelaksanaan uji kelaikan fungsi struktur bangunan gedung

3.2.3    Teknis  pelaksanaan  uji  kelaikan  fungsi  struktur  bangunan gedung

4.   Sikap kerja yang diperlukan

4.1   Cermat dalam melaksanakan mobilisasi tenaga kerja dan peralatan

4.2   Disiplin   dalam   melaksanakan       pekerjaan   uji   kelaikan   fungsi struktur bangunan gedung

4.3   Teliti  dalam  melaksanakan  perhitungan  kebutuhan  bahan,  tenaga kerja dan peralatan

4.4   Tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan uji kelaikan fungsi struktur bangunan gedung

4.5   Disiplin  dalam  pengendalian  pekerjaan  untuk  memperkecil  risiko pekerjaan

5.   Aspek kritis

5.1   Kecermatan dan ketelitian dalam melaksanakan pekerjaan struktur atas dari konstruksi baja bangunan gedung

5.2   Kecermatan    dan    ketelitian    dalam    menyusun    laporan    hasil pelaksanaan uji kelaikan struktur bangunan gedung

KODE UNIT                  :    F.410140.019.01

JUDUL UNIT                :   Menyiapkan     Serah     Terima     Hasil     Pekerjaan

Struktur Bangunan Gedung

DESKRIPSI UNIT       :   Unit     ini     berhubungan     dengan     pengetahuan, keterampilan,   dan   sikap   kerja   yang   diperlukan dalam menyiapkan data serah terima pekerjaan struktur bangunan gedung.

  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
1.Melakukan koordinasi1.1Jadwal      koordinasi      dengan      pihak
 dengan pihak terkait terkait disusun sesuai kebutuhan.
 untuk melaksanakan1.2Bahan rapat koordinasi   dengan pihak
 serah terima terkait       disiapkan       sesuai       materi
 pekerjaan koordinasi.
  1.3Koordinasi      dengan      pihak      terkait
   dilaksanakan sesuai kebutuhan.
2.Mengendalikan2.1Data  untuk  membuat  gambar  as  built
 pembuatan gambar as built drawing pekerjaan    2.2drawing disiapkan sesuai pelaksanaan. Gambar  as  built  drawing  dikendalikan
 struktur bangunan pelaksanaannya          sesuai          kondisi
 gedung lapangan.
  2.3Gambar  terlaksana  (as  built  drawing)
   diperiksa         kesesuainnya         kondisi
   lapangan.
3.Menyusun daftar3.1Jenis-jenis          pekerjaan          struktur
 kerusakan dan cacat diidentifikasi sesuai  kondisi gedung.
 (defect list) pekerjaan3.2Daftar    simak    kerusakan    dan    cacat
 struktur bangunan (defect       list)       pekerjaan       struktur
 gedung bangunan      gedung      dibuat      sesuai
   kebutuhan.
  3.3Daftar       simak       pemeriksaan       dan
   perbaikan  pekerjaan  struktur  gedung dibuat sesuai kebutuhan pemeriksaan.
4.Melakukan4.1Daftar       simak       pemeriksaan       dan
 pemeriksaan dan perbaikan  pekerjaan  struktur  gedung
 perbaikan pekerjaan disiapkan sesuai kondisi fisik lapangan.
 struktur gedung sesuai4.2Pemeriksaan  kondisi  struktur  gedung
 daftar simak diperiksa   sesuai   daftar   simak   yang
   sudah dibuat.
  4.3Perbaikan              struktur              gedung
   dikoordinasikan pelaksanaannya sesuai daftar simak.
  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
5.Menyiapkan bahan5.1Data    untuk    proses    serah    terima
 laporan serah terima hasil pekerjaan pekerjaan  disiapkan  sesuai  ketentuan yang berlaku.
 struktur bangunan5.2Gambar   as   built   drawing   pekerjaan
 gedung struktur  bangunan  gedung  disiapkan sesuai pelaksanaan.
  5.3Laporan      hasil      pemeriksaan      dan
        5.4perbaikan  pekerjaan  struktur  gedung disusun sesuai kondisi lapangan. Bahan untuk proses serah terima hasil
   pekerjaan   struktur   disiapkan   sesuai
   kebutuhan.

BATASAN VARIABEL

1.   Konteks variabel

1.1   Serah   terima   pekerjaan   merupakan   proses   penyerahan   hasil pelaksanaan pekerjaan konstruksi bangunan gedung dari pihak pelaksana (kontraktor) kepada pemberi pekerjaan (owner). Serah terima pekerjaan konstruksi ada 2, yaitu serah terima pekerjaan sementara  (Provisional Hand  Over/PHO)danserah  terima  pekerjaan akhir (Final Hand Over/FHO).

1.2   Data  untuk  proses  serah  terima  pekerjaan  sementara  terdiri  dari kontrak (beserta perubahannya jika ada), permintaan tertulis dari penyedia    kepada    Pejabat    Pembuat    Komitmen    (PPK)    untuk poenyerahan            pekerjaan,   surat   penugasan   PPK   kepada   Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP), pakta integritas dari PPHP, Berita Acara Serah Terima Pertama (PHO) yang ditandatangani oleh PPK dengan  Penyedia,   dengan   dilampiri    sekurang-kurangnya:Berita Acara Hasil Pekerjaan yang dibuat oleh PPHP, foto visual kemajuan pekerjaan (sekurang-kurangnya 0%, 50%, dan 100%), As Build Drawing, manual operasional penggunaan bangunan (jika ada), Sertifikat kelayakan bangunan (jika diperlukan dan sebagaimana ditetapkan dalam kontrak), dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB), laporan-laporan selama pelaksanaan pekerjaan (harian, mingguan dan bulanan yang telah diketahui dan dibenarkan oleh unsur pengawasan,  misal  konsultan  pengawas),  jaminan  pemeliharaan

atau  bukti  pembayaran  95%  (Sembilan pulu  lima  perseratus)  dari nilai kontrak (foto copy SP2D).

1.3   Data serah terima pekerjaan akhir terdiri atas permintaan tertulis dari Penyedia kepada PPK untuk penyerahan akhir pekerjaan (Final Hand Over /FHO), berita acara pemeriksaan akhir yang dibuat oleh PPHP,  berita  acara  serah  terima  akhir  antara  penyedia  dan  PPK, bukti pengembalian jaminan pemeliharaan atau pembayaran uang retensi sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak.

1.4   Pihak  terkait  yang  terlibat  pada  serah  terima  pekerjaan  adalah Arsitek, Ahli Manajemen Konstruksi, Ahli K3 Konstruksi, Ahli MEP,PPK, PPHP, dan Pengawas Lapangan.

1.5   Unit    kompetensi    ini    berlaku    untuk    serah    terima    pekerjaan konstruksi.

2.   Peralatan dan perlengkapan

2.1   Peralatan

2.1.1    Alat transportasi

2.1.2    Alat komunikasi

2.1.3    Alat pengolah data

2.1.4    Alat perekam gambar

2.1.5    Alat viewer

2.2   Perlengkapan

2.2.1    Alat Tulis Kantor (ATK)

2.2.2    Gambar terlaksana (as built drawing) bangunan gedung

3.   Peraturan yang diperlukan

3.1   Peraturan   Presiden   Nomor   70   Tahun   2012   tentang   Pengadaan

Barang dan Jasa

4.   Norma dan standar

4.1   Norma

(Tidak ada.)

4.2   Standar

4.2.1    Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-2847-2002 tentang Tata

Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung

4.2.2    Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-1729-2002 tentang Tata

Cara Perhitungan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung

4.2.3    American    Standard    Testing    Material    (ASTM)    tentang pengujian beton dan baja

PANDUAN PENILAIAN

1.  Konteks penilaian

1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat diterapkan secara individu.

1.2  Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh    atas    tercapainya    kompetensi    ini    terkait    dengan membuat perancangan pondasi dalam.

1.3  Penilaian dapat dilakukan antara lain dengan cara lisan, tertulis, demonstrasi/praktik,       simulasi,    dan    portofolio    di    Tempat    Uji Kompetensi (TUK).

2.   Persyaratan kompetensi

2.1   INA.5220.213.06.01.05  :   Menerapkan         Ketentuan         Peraturan

Perundang-undangan          terkait          K3

Konstruksi

2.2INA.56303.13.09.02.07  :Menerapkan           Sistem           Manajemen
  Lingkungan (Environmental Management)
2.3F.410140.001.01              :Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja

3.   Pengetahuan dan keterampilan

3.1   Pengetahuan

3.1.1    Prosedur pelaksanaan serah terima pekerjaan konstruksi

3.1.2    Prosedur pengujian kualitas material

3.1.3    Standar pengujian kualitas material

3.1.4    Kualitas  material  dan  spesifikasinya  yang  digunakan  pada struktur atas bangunan gedung

3.1.5    Standar dan teknis pelaksanaan serah terima pekerjaan

3.2   Keterampilan

3.2.1    Berkoordinasi  dengan  ahli  dan  pihak  lain  terkait  dengan pelaksanaan serah terima pekerjaan

3.2.2    Teknis pelaksanaan serah terima pekerjaan

4.   Sikap kerja yang diperlukan

4.1   Cermat dalam menyiapkan data untuk melaksanakan serah terima pekerjaan

4.2   Teliti  dalam  menyiapkan  data  untuk  melaksanakan  serah  terima pekerjaan

4.3   Tanggung   jawab   dalam   melaksanakan   serah   terima   pekerjaan bangunan gedung

4.4   Disiplin  dalam  pengendalian  pekerjaan  untuk  memperkecil  risiko pekerjaan

5.   Aspek kritis

5.1   Kecermatan   dan   ketelitian   dalam   melaksanakan   serah   terima pekerjaan bangunan gedung

5.2   Kecermatan dan ketelitian dalam menyusun laporan hasil persiapan serah terima pekerjaan

KODE UNIT                  :    F.410140.020.01

JUDUL UNIT                :   Memeriksa   Administrasi   Rencana   Pelaksanaan

Struktur Bangunan Gedung

DESKRIPSI UNIT       :   Unit     ini     berhubungan     dengan     pengetahuan, keterampilan,   dan   sikap   kerja   yang   diperlukan dalam       memeriksa       administrasi       pelaksanaan konstruksi bangunan gedung.

  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
1.Melakukan koordinasi1.1Pihak    terkait    yang    terlibat    dalam
 antar pihak terkait yang terlibat      1.2pekerjaan  struktur  bangunan  gedung diidentifikasi sesuai kebutuhan. Notulen  rapat  koordinasi  antar  pihak terkait dibuat sesuai kebutuhan.
  1.3Koordinasi       antar       pihak       terkait
   dilaksanakan            sesuai            dengan
   kebutuhan.
2.Menyusun rencana2.1Prosedur  standar  operasi  dan  formulir
 kerja pengawasan disusun      sesuai      keperluan      dalam
 pelaksanaan pekerjaan pengawasan.
 pembangunan gedung2.2Jadwal rencana pengawasan pekerjaan pembangunan gedung disusun sesuai dokumen kontrak.
  2.3Koordinasi             intern             persiapan
   pengawasan                             pelaksanaan
   pembangunan    gedung    dilaksanakan
   sesuai jadwal rencana.
  2.4Koordinasi     pada      Pre     Construction
   Meeting  (PCM)  pelaksanaan  pekerjaan
   pembangunan    gedung    dilaksanakan
   sesuai jadwal.
3.Memeriksa3.1Data  administrasi  dokumen  kontrak
 administrasi dokumen dikumpulkan sesuai dengan jenisnya.
 kontrak3.2Administrasi          dokumen          kontrak
   diperiksa sesuai dengan ketentuan.
  3.3Gambar     rencana     diperiksa     sesuai
   dengan dokumen kontrak.
  3.4Dokumen         spesifikasi         pekerjaan
   diperiksa     sesuai     dengan     dokumen
   kontrak.
4.Melaksanakan4.1Jadwal   rencana   pekerjaan   diperiksa
 pemeriksaan rencana sesuai dengan dokumen kontrak.
  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
pelaksanaandan4.2Gambar kerja (shop drawing) pekerjaan
gambar kerja (shop struktur   bangunan   gedung   diperiksa
drawing) kesesuaiannya          dengan          kondisi
  lapangan.
 4.3Kesesuaian  gambar  kerja  setiap  jenis
  pekerjaan        diperiksa        berdasarkan
  dokumen kontrak.
 4.4Gambar   kerja   setiap   jenis   pekerjaan
  dikoreksi      sesuai      dengan      kondisi
  lapangan.
5.Membuat laporan hasil5.1Data       untuk       membuat       laporan
 pemeriksaan dokumen administrasi pelaksanaan pekerjaan    5.2disiapkan sesuai kebutuhan. Hasil   pemeriksaan   dokumen   kontrak disusun sesuai kondisi lapangan.
 struktur bangunan5.3Hasil             pemeriksaan             rencana
 gedung pelaksanaan  dan  gambar  kerja  (shop
   drawing)      disusun      sesuai      dengan
   kebutuhan.
  5.4Laporan              hasil              pemeriksaan
   administrasi      pelaksanaan      struktur
   bangunan gedung dibuat sesuai dengan kondisi yang ada.

BATASAN VARIABEL

1.   Konteks variabel

1.1   Data administrasi dokumen kontrak terdiri atas: surat-surat tanda jaminan (bond) lelang, jaminan kinerja, jaminan peralatan, jaminan pembayaran,   dan   jaminan   subkontrak   serta   sertifikat   asuransi builder   all   risk,   asuransi   transit,   dan   asuransi   comprehensive general liability.

1.2   Gambar   kerja/gambar   pelaksanaan   (shop   drawing)   merupakan gambar yang dibuat sebagai dasar dalam pelaksanaan pekerjaan bangunan gedung.

1.3   Pihak terkait yang terlibat pada pekerjaan struktur atas dari beton pracetak   adalah   Arsitek,   Ahli   Manajemen   Konstruksi,   Ahli   K3

Konstruksi,  dan Ahli MEP, PEMDA, dan Pengawas Lapangan.

1.4   Unit    kompetensi    ini    berlaku    untuk    memeriksa    administrasi pelaksanaan konstruksi gedung.

2.   Peralatan dan perlengkapan

2.1   Peralatan

2.1.1    Alat pengolah data

2.2   Perlengkapan

2.2.1    Alat Tulis Kantor (ATK)

2.2.2    Gambar      kerja/gambar      pelaksanaan      (shop      drawing) bangunan gedung, terdiri atas: gambar denah bangunan gedung, gambar tampak, gambar potongan

2.2.3    Gambar detail struktur bangunan gedung

2.2.4    Dokumen kontrak

3.   Peraturan yang diperlukan

(Tidak ada.)

4.   Norma dan standar

4.1   Norma

(Tidak ada.)

4.2   Standar

4.2.1    Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-2847-2002 tentang Tata

Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung

4.2.2    Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-1729-2002 tentang Tata

Cara Perhitungan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung

4.2.3    American    Standard    Testing    Material    (ASTM)    tentang pengujian beton dan baja

PANDUAN PENILAIAN

1.   Konteks penilaian

1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat diterapkan secara individu.

1.2  Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh    atas    tercapainya    kompetensi    ini    terkait    dengan membuat perancangan pondasi dalam.

1.3  Penilaian dapat dilakukan antara lain dengan cara lisan, tertulis, demonstrasi/praktik,       simulasi,    dan    portofolio    di    Tempat    Uji Kompetensi (TUK).

2.   Persyaratan kompetensi

2.1   INA.5220.213.06.01.05  :   Menerapkan         Ketentuan         Peraturan

Perundang-undangan          terkait          K3

Konstruksi

2.2INA.56303.13.09.02.07  :Menerapkan           Sistem           Manajemen
  Lingkungan (Environmental Management)
2.3F.410140.001.01              :Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja

3.   Pengetahuan dan keterampilan

3.1   Pengetahuan

3.1.1    Dokumen kontrak dan persyaratannnya

3.1.2    Syarat-syarat   administrasi   dalam   pelaksanaan   pekerjaan konstruksi

3.1.3    Gambar pelaksanaan struktur bangunan gedung

3.2   Keterampilan

3.2.1    Mengoperasikan program komputer

3.2.2    Memeriksa administrasi pelaksaanaan pekerjaan konstruksi

4.   Sikap kerja yang diperlukan

4.1   Cermat   dalam   memeriksa   administrasi   pelaksanaan   pekerjaan konstruksi bangunan gedung

4.2   Disiplin  dalam  pengendalian  pekerjaan  untuk  memperkecil  risiko pekerjaan

5.   Aspek kritis

5.1   Kecermatan     dan     ketelitian     dalam     memeriksa     administrasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi bangunan gedung

5.2   Kecermatan    dan    ketelitian    dalam    menyusun    laporan    hasil pemeriksaan administrasi pekerjaan

KODE UNIT                  :   F.410140.021.01

JUDUL UNIT                :   Mengawasi     Pelaksanaan     Pekerjaan     Persiapan

Struktur Bangunan Gedung

DESKRIPSI UNIT       :   Unit     ini     berhubungan     dengan     pengetahuan, keterampilan,   dan   sikap   kerja   yang   diperlukan dalam       memeriksa       administrasi       pelaksanaan konstruksi bangunan gedung.

  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
1.Melaksanakan1.1Jadwal      koordinasi      dengan      pihak
 koordinasi dengan terkait       disusun       sesuai       dengan
 pihak terkait kebutuhan.
  1.2Bahan rapat koordinasi   dengan pihak
   terkait disiapkan sesuai dengan materi koordinasi.
  1.3Koordinasi      dengan      pihak      terkait
   dilaksanakan            sesuai            dengan
   kebutuhan.
2.Memeriksa gambar2.1Gambar          rencana          pelaksanaan
 rencana pelaksanaan diidentifikasi     sesuai     dengan     jenis
 pekerjaan struktur pekerjaan.
 bangunan gedung2.2Gambar           rencana           pelaksanaan
   pekerjaan    struktur    diperiksa    sesuai
   dengan dokumen kontrak.
  2.3Rekomendasi          izin          pelaksanaan
   pekerjaan     struktur     dibuat     sesuai
   dengan ketentuan.
3.Memeriksa metode3.1Metode pelaksanaan pekerjaan struktur
 pelaksanaan pekerjaan bangunan  gedung  diidentifikasi  sesuai
 struktur bangunan dengan jenis pekerjaan.
 gedung3.2Metode pelaksanaan pekerjaan struktur
   bangunan    gedung    dianalisis    sesuai
      3.3dengan jenis pekerjaan. Metode pelaksanaan pekerjaan struktur
   bangunan    gedung    diperiksa    sesuai
   dengan jenis pekerjaan.
4.Memeriksa data teknis,4.1Daftar     simak  material  untuk  setiap
 hasil tes dan contoh material yang akan digunakan pada pekerjaan struktur      4.2jenis  pekerjaan  struktur  dibuat  sesuai dengan kebutuhan. Peralatan  pengujian  material  diperiksa kondisi dan kelengkapannya.
 bangunan  gedung4.3Kualitas     material     yang     digunakan
  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
   diperiksa sesuai spesifikasi. 
  4.4Metode    pengujian    kualitasmaterial
   diawasi sesuai dengan standar. 
  4.5Hasil     pengujian     kualitasmaterial
   diperiksa        kesesuaiannyadengan
   spesifikasi. 
5.Mengawasi pekerjaan5.1Peralatan        yang    digunakanuntuk
 staking out struktur pelaksanaan     staking     outstruktur
 bangunan gedung bangunan             gedung             diperiksa
   ketelitiannya sesuai dengan standar.
  5.2Pekerjaan    penentuan    as    bangunan
   diawasi sesuai dengan standar. 
  5.3Posisi    titik    titik    utama    bangunan
   gedung      diperiksa      sesuaidengan
   gambar pelaksanaan. 
6.Membuat laporan6.1Data       untuk       membuatlaporan
 pengawasan pekerjaan disiapkan sesuai kebutuhan. 
 persiapan struktur6.2Hasil pemeriksaan metode pelaksanaan
 bangunan gedung disusun       sesuai       dengankondisi
   lapangan. 
  6.3Hasil             pemeriksaanrencana
   pelaksanaan  dan  gambar  kerja  (shop
   drawing)      disusun      sesuaidengan
   kebutuhan. 
  6.4Hasil    pemeriksaan    contohmaterial
   yang  akan  digunakan  pada  pekerjaan
   struktur   bangunan       gedungdibuat
      6.5sesuai dengan kondisi lapangan. Hasil pengawasan pekerjaan penentuan tata letak struktur bangunan gedung dibuat sesuai dengan kondisi lapangan
  6.6Dokumen        rekaman        pelaksanaan
   pekerjaan    persiapan    dibuatsesuai
      6.7dengan kondisi lapangan. Laporan hasil pengawasan pekerjaan persiapan struktur bangunan gedung dibuat sesuai dengan kondisi yang ada.

BATASAN VARIABEL

1.   Konteks variabel

1.1   Gambar rencana merupakan gambar hasil perancangan yang dibuat oleh      konsultan   perencana   yang   digunakan   untuk   pelelangan pekerjaan.

1.2   Gambar   pelaksanaan   (shop   drawing)   merupakan   gambar   yang dibuat sebagai   dasar   dalam   pelaksanaan   pekerjaan   bangunan gedung.

1.3   Pihak  terkait  yang  terlibat  pada  pekerjaan  persiapan  pelaksanaan proyekadalah   Arsitek,    Ahli    Manajemen    Konstruksi,    Ahli    K3

Konstruksi, Ahli Surveyor, Ahli Geoteknik, dan PEMDA.

1.4   Unit    kompetensi    ini    berlaku    untuk    melakukan    pengawasan pekerjaan persiapan proyek konstruksi bangunan gedung.

2.   Peralatan dan perlengkapan

2.1   Peralatan

2.1.1    Alat transportasi

2.1.2    Alat komunikasi

2.1.3    Alat pengolah data

2.1.4    Alat perekam gambar

2.1.5    Alat Viewer

2.1.6    White Board

2.2   Perlengkapan

2.2.1    Alat Tulis Kantor (ATK)

2.2.2    Gambar pelaksanaan bangunan gedung, terdiri atas gambar denah bangunan gedung, gambar tampak, gambar potongan

2.2.3    Gambar detail pelaksanaan struktur bangunan gedung

2.2.4    Manual  Soil Investigation lapangan dan laboratorium

2.2.5    Manual  survei pengukuran profil permukaan tanah

3.   Peraturan yang diperlukan

3.1   Peraturan    Menteri    Pekerjaan    Umum    Nomor    26/PRT/M/2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung

4.   Norma dan standar

4.1   Norma

(Tidak ada.)

4.2   Standar

4.2.1    Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-2847-2002 tentang Tata

Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung

4.2.2    Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-1729-2002 tentang Tata

Cara Perhitungan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung

4.2.3    American    Standard    Testing    Material    (ASTM)    tentang pengujian beton dan baja

PANDUAN PENILAIAN

1.   Konteks penilaian

1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat diterapkan secara individu.

1.2  Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh    atas    tercapainya    kompetensi    ini    terkait    dengan membuat perancangan pondasi dalam.

1.3  Penilaian dapat dilakukan antara lain dengan cara lisan, tertulis, demonstrasi/praktik,       simulasi,    dan    portofolio    di    Tempat    Uji Kompetensi (TUK).

2.   Persyaratan kompetensi

2.1   INA.5220.213.06.01.05  :   Menerapkan         Ketentuan         Peraturan

Perundang-undangan          terkait          K3

Konstruksi

2.2INA.56303.13.09.02.07  :Menerapkan           Sistem           Manajemen
  Lingkungan (Environmental Management)
2.3F.410140.001.01              :Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja

3.   Pengetahuan dan keterampilan

3.1   Pengetahuan

3.1.1    Prosedur      pekerjaan      persiapan      pelaksanaan      proyek konstruksi bangunan gedung

3.1.2    Kualitas  material  dan  spesifikasinya  yang  digunakan  pada struktur bangunan gedung

3.1.3    Prosedur     koordinasi     pekerjaan     persiapan     konstruksi bangunan gedung

3.1.4    Pelaksanaan rekayasa lapangan

3.1.5    Standar dan teknis kriteria pelaksanaan pekerjaan persiapan konstruksi bangunan gedung

3.2   Keterampilan

3.2.1    Koordinasi jadwal pekerjaan persiapan konstruksi bangunan gedung

3.2.2    Teknis     pelaksanaan     pekerjaan     persiapan     konstruksi bangunan gedung

4.   Sikap kerja yang diperlukan

4.1   Cermat  dalam  melaksanakan  pengawasan  mobilisasi  tenaga  kerja dan peralatan

4.2   Teliti dalam memeriksa jadwal pelaksanaan

4.3   Teliti dalam memeriksa gambar pelaksanaan

4.4   Disiplin  dalam  memeriksa  perhitungan  kebutuhan  bahan,  tenaga kerja dan peralatan

4.5   Tanggung jawab dalam mengawasi pekerjaan rekayasa lapangan

4.6   Disiplin  dalam  mengawasi  pelaksanaan  pekerjaan  penentuan  tata letak

5.   Aspek kritis

5.1   Kecermatan dan ketelitian dalam mengawasi pelaksanaan pekerjaan persiapan konstruksi bangunan gedung

5.2   Kepatuhan  dan  disiplin  dalam  menerapkan  standar  dan  teknis pelaksanaan pekerjaan persiapan konstruksi gedung

5.3   Kecermatan    dan    ketelitian    dalam    menyusun    laporan    hasil pengawasan pekerjaan persiapan bangunan gedung

KODE UNIT                  :    F.410140.022.01

JUDUL UNIT                :   Mengawasi     Pelaksanaan     Pekerjaan     Struktur

Bawah Bangunan Gedung

DESKRIPSI UNIT       :   Unit     ini     berhubungan     dengan     pengetahuan, keterampilan,   dan   sikap   kerja   yang   diperlukan dalam mengawasi pelaksanaan pekerjaan struktur bawah bangunan gedung.

  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
1.   Melaksanakan1.1Jadwal koordinasi dengan pihak terkait
koordinasi dengan disusun sesuai dengan kebutuhan.
pihak terkait1.2Bahan rapat koordinasi   dengan pihak
  terkait disiapkan sesuai dengan materi koordinasi.
 1.3Koordinasi      dengan      pihak      terkait
  dilaksanakan            sesuai            dengan
  kebutuhan.
2.   Memeriksa gambar pelaksanaan (shop drawing) struktur bawah bangunan gedung2.1Gambar   pelaksanaan   (shop   drawing)
 struktur   bawah   diidentifikasi   sesuai
 jenis pekerjaan.
2.2Gambar   pelaksanaan   (shop   drawing)
 struktur      bawah      diperiksa      sesuai
 dokumen kontrak.
2.3Rekomendasi          izin          pelaksanaan
 pekerjaan     struktur     bawah     dibuat
 sesuai dengan ketentuan.
3.   Memeriksa metode pelaksanaan pekerjaan pondasi bangunan gedung3.1       3.2     3.3Metode pelaksanaan pekerjaan struktur bangunan gedung diidentifikasi sesuai jenis pekerjaan. Metode pelaksanaan pekerjaan pondasi dianalisis sesuai kondisi lapangan. Metode pelaksanaan pekerjaan pondasi
 bangunan    gedung    diperiksa    sesuai
 kondisi lapangan.
4.   Mengawasi4.1Gambar  pelaksanaan  struktur  pondasi
pelaksanaan pekerjaan diperiksa        kesesuaiannya        dengan
pondasi dokumen kontrak.
 4.2Peralatan      dan      personel      diperiksa
  kesiapannya sesuai dengan kebutuhan.
 4.3Material      yang      digunakan      untuk
  pondasi        diperiksa        kesesuaiannya
  dengan spesifikasi teknis.
  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
 4.4Pengukuran penetapan posisi dan level
  pondasi    bangunan    gedung    diawasi
  pelaksanaanya  sesuai  dengan  gambar kerja.
 4.5Pekerjaan              pondasi              diawasi
  pelaksanaannya sesuai dengan metode kerja yang disetujui.
 4.6Pengujian      daya      dukung      pondasi
  (loading  test)  diawasi  pelaksanaannya sesuai dengan standar.
5.   Mengawasi5.1Gambar pelaksanaan pile cap diperiksa
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan dokumen kontrak.
pile cap5.2Peralatan      dan      personel      diperiksa
     5.3kesiapannya sesuai dengan kebutuhan. Material yang digunakan untuk pile cap
  diperiksa        kesesuaiannya        dengan
  spesifikasi teknis.
 5.4Pekerjaan   bekisting   pile   cap   diawasi
  pelaksanaannya sesuai dengan gambar
  kerja.
 5.5Penulangan         pile         cap         diawasi
  pelaksanaannya sesuai dengan gambar
  kerja.
 5.6Pekerjaan pengecoran pile cap diawasi pelaksanaannya sesuai dengan gambar kerja.
 5.7Hasil    pekerjaan    pile    cap    diperiksa
  kesesuaiannya       dengan       spesifikasi
  teknis.
6.   Mengawasi6.1Gambar  pelaksanaan  lantai  basement
pelaksanaan pekerjaan diperiksa     sesuai     dengan     dokumen
lantai basement kontrak.
 6.2Peralatan      dan      personel      diperiksa
     6.3kesiapannya sesuai dengan kebutuhan. Material  yang  digunakan  untuk  lantai
  basement      diperiksa      kesesuaiannya
  dengan spesifikasi teknis.
 6.4Pekerjaan   bekisting   lantai   basement
  diawasi pelaksanaannya sesuai dengan gambar kerja.
 6.5Penulangan  lantai  basement     diawasi
       6.6pelaksanaannya sesuai dengan gambar kerja. Pekerjaan  pengecoran  lantai  basement diawasi pelaksanaannya sesuai dengan

141

  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
  gambar kerja. 
 6.7Hasil      pekerjaan      lantaibasement
  diperiksa        kesesuaiannyadengan
  spesifikasi teknis. 
7.   Mengawasi7.1Gambar pelaksanaan dinding basement
pelaksanaan pekerjaan diperiksa     sesuai     dengandokumen
dinding basement kontrak. 
 7.2Peralatan      dan      personeldiperiksa
     7.3kesiapannya sesuai dengan kebutuhan. Material yang digunakan untuk dinding
  basement        diperiksa    kesesuaiannya
     7.4dengan spesifikasi teknis. Pekerjaan  bekisting  dinding diawasi pelaksanaannya sesuai dengan gambar kerja.
 7.5Penulangan dinding basement   diawasi pelaksanaannya sesuai dengan gambar kerja.
 7.6Pekerjaan           pengecorandinding
  basement        diawasi    pelaksanaannya
  sesuai dengan gambar kerja. 
 7.7Hasil     pekerjaan     dindingbasement
  diperiksa        kesesuaiannyadengan
  spesifikasi teknis. 
8.   Membuat dokumen rekaman pelaksanaan pekerjaan struktur bawah8.1Data      untuk      membuatdokumen
      8.2rekaman pelaksanaan disiapkan sesuai dengan kebutuhan. Proses pelaksanaan pekerjaan struktur
 bawah        didokumentasikansesuai
 dengan   kondisi   lapangan   pada   saat
 proses konstruksi. 
8.3Dokumen        rekaman        pelaksanaan
 pekerjaan     struktur     bawah     dibuat
 sesuai       dengan       pelaksanaan       di
 lapangan. 
9.   Membuat laporan9.1Data       untuk       membuatlaporan
progres pekerjaan kemajuan/progres   pekerjaan   struktur
struktur bawah bawah      disiapkan      sesuaidengan
  kebutuhan. 
 9.2Laporan harian, laporan mingguan, dan laporan bulanan dibuat sesuai dengan pelaksanaan di lapangan.
 9.3Perubahan-perubahan      yang      terjadi
  pada     saat     pelaksanaanpekerjaan
  struktur     bawah     dilaporkan     sesuai

142

  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
  dengan kondisi lapangan.
 9.4Laporan    progres    pekerjaan    struktur
  bawah    dibuat    sesuai    dengan    data
  pelaksanaan di lapangan.

BATASAN VARIABEL

1.   Konteks variabel

1.1   Struktur bawah bangunan gedung terdiri atas basement, pile cap, dan pondasi.

1.2   Pihak  terkait  yang  terlibat  pada  pekerjaan  pelaksanaan  struktur bawah       bangunan    gedung    adalah    Arsitek,    Ahli    Manajemen Konstruksi, Ahli K3 Konstruksi, Ahli Surveyor, Ahli MEP, Ahli Material, dan Ahli Geoteknik

1.3   Unit    kompetensi    ini    berlaku    untuk    mengawasi    pelaksanaan pekerjaan struktur bawah bangunan gedung.

2.   Peralatan dan perlengkapan

2.1    Peralatan

2.1.1    Alat transportasi

2.1.2    Alat komunikasi

2.1.3    Alat pengolah data

2.1.4    Alat perekam gambar

2.1.5    Peralatan      soil      investigation      di      lapangan      maupun

Laboratorium

2.1.6    Peralatan survei pengukuran tanah

2.1.7    Peralatan uji material

2.1.8    Peralatan loading test pondasi

2.1.9    Alat     berat:     crane,     excavator,     alat     pengeboran,     alat pemancangan pondasi

2.2   Perlengkapan

2.2.1    Alat Tulis Kantor (ATK)

2.2.2    Gambar pelaksanaan bangunan gedung, terdiri atas: gambar denah bangunan gedung, gambar tampak, gambar potongan

2.2.3    Gambar detail pelaksanaan struktur bangunan gedung

2.2.4    Manual  Soil Investigation lapangan dan laboratorium

2.2.5    Manual  pengujian material

3.   Peraturan yang diperlukan

3.1     Peraturan   Menteri   Pekerjaan   Umum   Nomor   26/PRT/M/2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung

4.   Norma dan standar

4.1   Norma

(Tidak ada.)

4.2   Standar

4.2.1    Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-2847-2002 tentang Tata

Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung

4.2.2    Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-1729-2002 tentang Tata

Cara Perhitungan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung

4.2.3    American    Standard    Testing    Material    (ASTM)    tentang pengujian beton dan baja

PANDUAN PENILAIAN

1.  Konteks penilaian

1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat diterapkan secara individu.

1.2  Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh    atas    tercapainya    kompetensi    ini    terkait    dengan membuat perancangan pondasi dalam.

1.3  Penilaian dapat dilakukan antara lain dengan cara lisan, tertulis, demonstrasi/praktik,       simulasi,    dan    portofolio    di    Tempat    Uji Kompetensi (TUK).

2.   Persyaratan kompetensi

2.1   INA.5220.213.06.01.05  :   Menerapkan         Ketentuan         Peraturan

Perundang-undangan          terkait          K3

Konstruksi

2.2   INA.56303.13.09.02.07  :   Menerapkan           Sistem           Manajemen

Lingkungan (Environmental Management)

2.3   F.410140.001.01              :   Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja

3.   Pengetahuan dan keterampilan

3.1   Pengetahuan

3.1.1    Prosedur pelaksanaan pekerjaan pondasi dan basement

3.1.2    Prosedur pengujian kualitas material

3.1.3    Prosedur pengujian daya dukung pondasi

3.1.4    Standar   pengujian   kualitas   material   dan   daya   dukung pondasi

3.1.5    Kualitas  material  dan  spesifikasinya  yang  digunakan  pada struktur bangunan gedung

3.1.6    Standar   dan   teknis   pelaksanaan   pekerjaan   pondasi   dan

basement

3.2   Keterampilan

3.2.1    Berkoordinasi  dengan  ahli  dan  pihak  lain  terkait  dengan pelaksanaan pekerjaan struktur bawah bangunan gedung

3.2.2    Berkomunikasi dengan bawahan terkait dengan pelaksanaan pekerjaan struktur bawah bangunan gedung

3.2.3    Teknis pelaksanaan pekerjaan struktur bawah bangunan

4.   Sikap kerja yang diperlukan

4.1   Cermat dalam mengawasi pelaksanaan mobilisasi tenaga kerja dan peralatan

4.2   Disiplin  dalam  mengawasi  pelaksanaan     pekerjaan  pondasi  dan

basement

4.3   Teliti dalam memeriksa perhitungan kebutuhan bahan, tenaga kerja dan peralatan

4.4   Tanggung jawab dalam mengawasi pelaksanaan pekerjaan pondasi dan basement

4.5   Disiplin  dalam  pengendalian  pekerjaan  untuk  memperkecil  risiko pekerjaan

5.   Aspek kritis

5.1   Kedisiplinan dalam mengawasi pelaksanaan pekerjaan pondasi dan

basement

5.2 Kecermatan  dan  ketelitian  dalam  menyusun  laporan  hasil pengawasan pelaksanaan   pekerjaan   struktur   bawah   bangunan gedung

KODE UNIT                  :    F.410140.023.01

JUDUL UNIT                :   Mengawasi  Pelaksanaan  Pekerjaan  Struktur  Atas

Baja Bangunan Gedung

DESKRIPSI UNIT       :   Unit     ini     berhubungan     dengan     pengetahuan, keterampilan,   dan   sikap   kerja   yang   diperlukan dalam mengawasi pelaksanaan pekerjaan struktur atas baja bangunan gedung.

  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
1.   Melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan struktur atas baja bangunan gedung1.1Jadwal koordinasi dengan pihak terkait disusun sesuai dengan kebutuhan.
1.2Bahan rapat koordinasi   dengan pihak
 terkait disiapkan sesuai dengan materi koordinasi.
1.3Koordinasi      dengan      pihak      terkait
 dilaksanakan            sesuai            dengan
 kebutuhan.
2.   Memeriksa gambar pelaksanaan (shop drawing) struktur atasbaja bangunan gedung2.1Gambar   pelaksanaan   (shop   drawing)
 struktur     atas     diidentifikasi     sesuai
 dengan jenis pekerjaan.
2.2Gambar   pelaksanaan   (shop   drawing)
 struktur  atas  diperiksa  sesuai  dengan dokumen kontrak.
2.3Rekomendasi          izin          pelaksanaan
 pekerjaan  struktur  atas  dibuat  sesuai dengan ketentuan.
3.   Memeriksa metode pelaksanaan pekerjaan struktur atas baja bangunan gedung3.1Metode pelaksanaan pekerjaan struktur
 atas   bangunan   gedung   diidentifikasi
    3.2       3.3sesuai dengan jenis pekerjaan. Metode pelaksanaan pekerjaan struktur atas dianalisis sesuai dengan kondisi lapangan. Metode pelaksanaan pekerjaan struktur atas diperiksa sesuai dengan kondisi lapangan.
4.   Mengawasi4.1Gambar  pelaksanaan  kolom  diperiksa
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan dokumen kontrak.
kolom baja4.2     4.3Peralatan  dan  tenaga  kerja  diperiksa kesiapannya sesuai dengan kebutuhan. Material  yang  digunakan  untuk  kolom
  diperiksa        kesesuaiannya        dengan
  spesifikasi teknis.
  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
 4.4Pekerjaan        kolom        baja        diawasi
       4.5pelaksanaannya sesuai dengan gambar kerja. Hasil  pekerjaan  kolom  baja  diperiksa
  kesesuaiannya       dengan       spesifikasi
  teknis.
5.   Mengawasi5.1Gambar   pelaksanaan   balok   diperiksa
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan dokumen kontrak.
balok baja5.2Peralatan      dan      personel      diperiksa
     5.3kesiapannya sesuai dengan kebutuhan. Material  yang  digunakan  untuk  balok
  diperiksa        kesesuaiannya        dengan
  spesifikasi teknis.
 5.4Pekerjaan        balok        baja        diawasi
       5.5pelaksanaannya sesuai dengan gambar kerja. Hasil   pekerjaan   balok   baja   diperiksa
  kesesuaiannya       dengan       spesifikasi
  teknis.
 5.6Hasil     pekerjaan     dinding     basement
  diperiksa        kesesuaiannya        dengan
  spesifikasi teknis.
6.   Mengawasi6.1Gambar     pelaksanaan     rangka     atap
pelaksanaan pekerjaan diperiksa     sesuai     dengan     dokumen
rangka atap kontrak.
 6.2Peralatan      dan      personel      diperiksa
     6.3kesiapannya sesuai dengan kebutuhan. Material yang digunakan untuk rangka
  atap  diperiksa  kesesuaiannya  dengan spesifikasi teknis.
 6.4Pekerjaan       rangka       atap       diawasi
  pelaksanaannya sesuai dengan gambar
  kerja.
 6.5Hasil  pekerjaan  rangka  atap  diperiksa
  kesesuaiannya       dengan       spesifikasi
  teknis.
7.   Membuat dokumen rekaman pelaksanaan pekerjaan struktur atas baja7.1Data      untuk      membuat      dokumen
      7.2rekaman pelaksanaan disiapkan sesuai dengan kebutuhan. Proses pelaksanaan pekerjaan struktur atas  didokumentasikan  sesuai  dengan
 kondisi   lapangan   pada   saat   proses
 konstruksi.
7.3Dokumen        rekaman        pelaksanaan
 pekerjaan  struktur  atas  dibuat  sesuai

148

  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
dengan pelaksanaan di lapangan.
8.   Membuat laporan8.1Data       untuk       membuat       laporan
progres pekerjaan kemajuan/progres   pekerjaan   struktur
struktur atas baja atas        disiapkan        sesuai        dengan
  kebutuhan.
 8.2Laporan harian, laporan mingguan, dan laporan bulanan dibuat sesuai dengan pelaksanaan di lapangan.
 8.3Perubahan-perubahan      yang      terjadi
  pada     saat     pelaksanaan     pekerjaan
  struktur atas dilaporkan sesuai dengan kondisi lapangan.
 8.4Laporan    progres    pekerjaan    struktur
  atas     dibuat     sesuai     dengan     data
  pelaksanaan di lapangan.

BATASAN VARIABEL

1.   Konteks variabel

1.1     Struktur atas bangunan gedung terdiri atas tie beam, balok, pelat, kolom, dinding geser, dan atap.

1.2     Gambar   rencana   merupakan   gambar   hasil   perancangan   yang dibuat           oleh    konsultan    perencana    yang    digunakan    untuk pelelangan pekerjaan.

1.3     Gambar  kerja/gambar  pelaksanaan  (shop  drawing)  merupakan gambar  yang  dibuat sebagai  dasar  dalam  pelaksanaan  pekerjaan bangunan gedung.

1.4     RKS merupakan rencana kerja dan syarat-syarat berupa dokumen yang   berisi   persyaratan   teknis,   spesifikasi,   dan   rencana   kerja sebagai pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan.

1.5     Pihak terkait yang terlibat pada pekerjaan struktur atas dari beton bertulang  adalah  Arsitek,  Ahli  Manajemen  Konstruksi,  Ahli  K3

Konstruksi,  dan Ahli MEP.

1.6     Unit   kompetensi   ini   berlaku   untuk   mengawasi   pelaksanaan struktur atas bangunan gedung.

2.   Peralatan dan perlengkapan

2.1   Peralatan

2.1.1    Alat transportasi

2.1.2    Alat komunikasi

2.1.3    Alat pengolah data

2.1.4    Alat perekam gambar

2.1.5    Alat viewer

2.1.6    Peralatan uji material

2.2   Perlengkapan

2.2.1    Alat Tulis Kantor (ATK)

2.2.2    Gambar pelaksanaan bangunan gedung, terdiri atas gambar denah bangunan gedung, gambar tampak, gambar potongan

2.2.3    Gambar detail pelaksanaan struktur bangunan gedung

2.2.4    Manual  pengujian material

3.   Peraturan yang diperlukan

3.1   Peraturan    Menteri    Pekerjaan    Umum    Nomor    26/PRT/M/2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung

4.   Norma dan standar

4.1   Norma

(Tidak ada.)

4.2   Standar

4.2.1    Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-2847-2002 tentang Tata

Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung

4.2.2    Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-1729-2002 tentang Tata

Cara Perhitungan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung

4.2.3    American    Standard    Testing    Material    (ASTM)    tentang pengujian beton dan baja

PANDUAN PENILAIAN

1.  Konteks penilaian

1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat diterapkan secara individu.

1.2  Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh    atas    tercapainya    kompetensi    ini    terkait    dengan membuat perancangan pondasi dalam.

1.3  Penilaian dapat dilakukan antara lain dengan cara lisan, tertulis, demonstrasi/praktik,       simulasi,    dan    portofolio    di    Tempat    Uji Kompetensi (TUK).

2.   Persyaratan kompetensi

2.1   INA.5220.213.06.01.05  :   Menerapkan         Ketentuan         Peraturan

Perundang-undangan          terkait          K3

Konstruksi

2.2INA.56303.13.09.02.07  :Menerapkan           Sistem           Manajemen
  Lingkungan (Environmental Management)
2.3F.410140.001.01              :Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja

3.   Pengetahuan dan keterampilan

3.1   Pengetahuan

3.1.1    Prosedur   pelaksanaan   pekerjaan   struktur   atas   prosedur pengujian kualitas material

3.1.2    Standar pengujian kualitas material

3.1.3    Kualitas  material  dan  spesifikasinya  yang  digunakan  pada struktur atas bangunan gedung

3.1.4    Standar  dan  teknis  pelaksanaan  pekerjaan  struktur  atas dari beton bertulang

3.2   Keterampilan

3.2.1    Berkoordinasi  dengan  ahli  dan  pihak  lain  terkait  dengan pelaksanaan pekerjaan struktur atas bangunan gedung

3.2.2    Berkomunikasi dengan bawahan terkait dengan pelaksanaan pekerjaan struktur atas bangunan gedung

3.2.3    Teknis   pelaksanaan   pekerjaan   struktur   atas   bangunan gedung

4.   Sikap kerja yang diperlukan

4.1   Cermat dalam mengawasi pelaksanaan mobilisasi tenaga kerja dan peralatan

4.2 Disiplin dalam mengawasi pelaksanaan pekerjaan struktur atas bangunan gedung

4.3   Teliti dalam memeriksa perhitungan kebutuhan bahan, tenaga kerja dan peralatan

4.4   Tanggung jawab dalam mengawasi pelaksanaan pekerjaan struktur atas bangunan gedung

4.5 Disiplin dalam pengendalian pekerjaan untuk memperkecil risiko pekerjaan

5.   Aspek kritis

5.1   Kedisiplinan   dalam   mengawasi   pelaksanaan   pekerjaan   struktur rangka atap, balok, dan kolom bangunan gedung

5.2 Kecermatan  dan  ketelitian  dalam  menyusun  laporan  hasil pengawasan pelaksanaan pekerjaan struktur atas baja bangunan gedung

KODE UNIT                  :    F.410140.024.01

JUDUL UNIT                :   Mengawasi  Pelaksanaan  Pekerjaan  Struktur  Atas

Beton Bertulang Bangunan Gedung

DESKRIPSI UNIT       :   Unit     ini     berhubungan     dengan     pengetahuan, keterampilan,   dan   Sikap   kerja   yang   diperlukan dalam mengawasi pelaksanaan pekerjaan struktur atas beton bertulang bangunan gedung.

  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
1.Melakukan koordinasi1.1Jadwal koordinasi dengan pihak terkait
 dengan pihak terkait disusun sesuai dengan kebutuhan.
 untuk mengawasi1.2Bahan rapat koordinasi   dengan pihak
 pelaksanaan pekerjaan struktur atas terkait disiapkan sesuai dengan materi koordinasi.
 bangunan gedung1.3Koordinasi      dengan      pihak      terkait
   dilaksanakan            sesuai            dengan
   kebutuhan.
2.Memeriksa gambar2.1Gambar   pelaksanaan   (shop   drawing)
 pelaksanaan (shop struktur     atas     diidentifikasi     sesuai
 drawing) struktur atas dengan jenis pekerjaan.
 beton bertulang2.2Gambar   pelaksanaan   (shop   drawing)
 bangunan gedung struktur  atas  diperiksa  sesuai  dengan dokumen kontrak.
  2.3Rekomendasi          izin          pelaksanaan
   pekerjaan  struktur  atas  dibuat  sesuai dengan ketentuan.
3.Memeriksa metode3.1Metode pelaksanaan pekerjaan struktur
 pelaksanaan pekerjaan atas   bangunan   gedung   diidentifikasi
 struktur atas beton bertulang bangunan gedung    3.2       3.3sesuai dengan jenis pekerjaan. Metode pelaksanaan pekerjaan struktur atas dianalisis sesuai dengan kondisi lapangan. Metode pelaksanaan pekerjaan struktur atas diperiksa sesuai dengan kondisi lapangan.
4.Mengawasi4.1Gambar       pelaksanaan       tie       beam
 pelaksanaan pekerjaan diperiksa        kesesuaiannya        dengan
 tie beam dokumen kontrak.
  4.2Peralatan      dan      personel      diperiksa
   kesiapannya sesuai dengan kebutuhan.
  4.3Material   yang   digunakan   untuk   tie
   beam  diperiksa  kesesuaiannya  dengan
  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
   spesifikasi teknis.
  4.4Pekerjaan bekisting tie beam diawasi pelaksanaannya sesuai dengan gambar kerja.
  4.5Penulangan        tie        beam        diawasi
        4.6pelaksanaannya sesuai dengan gambar kerja. Pekerjaan pengecoran tie beam diawasi
   pelaksanaannya sesuai dengan gambar kerja.
  4.7Hasil    pekerjaan    tie   beam   diperiksa
   kesesuaiannya       dengan       spesifikasi
   teknis.
5.Mengawasi5.1Gambar  pelaksanaan  kolom  diperiksa
 pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan dokumen kontrak.
 kolom5.2Peralatan      dan      personel      diperiksa
      5.3kesiapannya sesuai dengan kebutuhan. Material  yang  digunakan  untuk  kolom
   diperiksa        kesesuaiannya        dengan
   spesifikasi teknis.
  5.4Pekerjaan     kolom     beton     bertulang
        5.5diawasi pelaksanaannya sesuai dengan gambar kerja. Hasil pekerjaan kolom beton bertulang
   diperiksa        kesesuaiannya        dengan
   spesifikasi teknis.
6.   Mengawasi6.1Gambar    pelaksanaan    dinding    geser
pelaksanaan pekerjaan diperiksa     sesuai     dengan     dokumen
dinding geser kontrak.
 6.2Peralatan      dan      personel      diperiksa
     6.3kesiapannya sesuai dengan kebutuhan. Material yang digunakan untuk dinding
  geser   diperiksa kesesuaiannya dengan
  spesifikasi teknis.
 6.4Pekerjaan     bekisting     dinding     geser
  diawasi pelaksanaannya sesuai dengan gambar kerja.
 6.5Penulangan     dinding     geser     diawasi
  pelaksanaannya sesuai dengan gambar
  kerja.
 6.6Pekerjaan    pengecoran    dinding    geser
       6.7diawasi pelaksanaannya sesuai dengan gambar kerja. Hasil pekerjaan dinding geser diperiksa
  kesesuaiannya       dengan       spesifikasi

154

  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
teknis.
7.   Mengawasi7.1Gambar   pelaksanaan   balok   diperiksa
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan dokumen kontrak.
balok7.2Peralatan      dan      personel      diperiksa
     7.3kesiapannya sesuai dengan kebutuhan. Material  yang  digunakan  untuk  balok
  diperiksa        kesesuaiannya        dengan
  spesifikasi teknis.
 7.4Pekerjaan      balok      beton      bertulang
       7.5diawasi pelaksanaannya sesuai dengan gambar kerja. Hasil  pekerjaan  balok  beton  bertulang
  diperiksa        kesesuaiannya        dengan
  spesifikasi teknis.
8.   Mengawasi8.1Gambar     pelaksanaan     pelat     lantai
pelaksanaan pekerjaan diperiksa     sesuai     dengan     dokumen
pelat lantai kontrak.
 8.2Peralatan      dan      personel      diperiksa
     8.3       8.4kesiapannya sesuai dengan kebutuhan. Material yang digunakan untuk pelat lantai diperiksa kesesuaiannya dengan spesifikasi teknis. Pekerjaan bekisting pelat lantai diawasi
  pelaksanaannya sesuai dengan gambar kerja.
 8.5Penulangan      pelat      lantai      diawasi
  pelaksanaannya sesuai dengan gambar kerja.
 8.6Pekerjaan     pengecoran     pelat     lantai
  diawasi pelaksanaannya sesuai dengan gambar kerja.
 8.7Hasil  pekerjaan  pelat  lantai  diperiksa
  kesesuaiannya       dengan       spesifikasi
  teknis.
9.   Membuat dokumen rekaman pelaksanaan pekerjaan struktur atas beton bertulang9.1Data      untuk      membuat      dokumen
      9.2rekaman pelaksanaan disiapkan sesuai dengan kebutuhan. Proses pelaksanaan pekerjaan struktur atas  didokumentasikan  sesuai  dengan
 kondisi   lapangan   pada   saat   proses
 konstruksi.
9.3Dokumen        rekaman        pelaksanaan
 pekerjaan  struktur  atas  dibuat  sesuai dengan pelaksanaan di lapangan.

155

  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
10. Membuat laporan10.1 Data       untuk       membuat       laporan kemajuan/progres pekerjaan struktur atas                disiapkan        sesuai        dengan kebutuhan. 10.2 Laporan harian, laporan mingguan, dan laporan bulanan dibuat sesuai dengan pelaksanaan di lapangan. 10.3 Perubahan-perubahan      yang      terjadi pada saat     pelaksanaan     pekerjaan struktur atas dilaporkan sesuai dengan kondisi lapangan. 10.4 Laporan    progres    pekerjaan    struktur atas          dibuat     sesuai     dengan     data pelaksanaan di lapangan.
progres pekerjaan struktur atas beton bertulang

BATASAN VARIABEL

1.   Konteks variabel

1.1   Struktur atas bangunan gedung terdiri atas tie beam, balok, pelat, kolom, dinding geser, dan atap.

1.2   Gambar rencana merupakan gambar hasil perancangan yang dibuat oleh      konsultan   perencana   yang   digunakan   untuk   pelelangan pekerjaan.

1.3   Gambar   kerja/gambar   pelaksanaan   (shop   drawing)   merupakan gambar yang dibuat sebagai dasar dalam pelaksanaan pekerjaan bangunan gedung.

1.4   RKS merupakan rencana kerja dan syarat-syarat berupa dokumen yang   berisi   persyaratan   teknis,   spesifikasi,   dan   rencana   kerja sebagai pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan.

1.5   Pihak terkait yang terlibat pada pekerjaan struktur atas dari beton bertulang   adalah   Arsitek,   Ahli   Manajemen   Konstruksi,   Ahli   K3

Konstruksi,  dan Ahli MEP.

1.6   Unit    kompetensi    ini    berlaku    untuk    mengawasi    pelaksanaan struktur atas bangunan gedung.

2.   Peralatan dan perlengkapan

2.1   Peralatan

2.1.1    Alat transportasi

2.1.2    Alat komunikasi

2.1.3    Alat pengolah data

2.1.4    Alat perekam gambar

2.1.5    Alat viewer

2.1.6    White board

2.1.7    Peralatan uji material

2.2   Perlengkapan

2.2.1    Alat Tulis Kantor (ATK)

2.2.2    Gambar pelaksanaan bangunan gedung, terdiri atas: gambar denah bangunan gedung, gambar tampak, gambar potongan

2.2.3    Gambar detail pelaksanaan struktur bangunan gedung

2.2.4    Manual  pengujian material

3.   Peraturan yang diperlukan

3.1   Peraturan    Menteri    Pekerjaan    Umum    Nomor    26/PRT/M/2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung

4.   Norma dan standar

4.1   Norma

(Tidak ada.)

4.2   Standar

4.2.1    Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-2847-2002 tentang Tata

Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung

4.2.2    Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-1729-2002 tentang Tata

Cara Perhitungan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung

4.2.3    American    Standard    Testing    Material    (ASTM)    tentang pengujian beton dan baja

PANDUAN PENILAIAN

1.   Konteks penilaian

1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat diterapkan secara individu.

1.2  Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh    atas    tercapainya    kompetensi    ini    terkait    dengan membuat perancangan pondasi dalam.

1.3  Penilaian dapat dilakukan antara lain dengan cara lisan, tertulis, demonstrasi/praktik,       simulasi,    dan    portofolio    di    tempat    Uji Kompetensi (TUK).

2.   Persyaratan kompetensi

2.1   INA.5220.213.06.01.05  :   Menerapkan         Ketentuan         Peraturan

Perundang-undangan          terkait          K3

Konstruksi

2.2INA.56303.13.09.02.07  :Menerapkan           Sistem           Manajemen
  Lingkungan (Environmental Management)
2.3F.410140.001.01              :Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja

3.   Pengetahuan dan keterampilan

3.1   Pengetahuan

3.1.1    Prosedur   pelaksanaan   pekerjaan   struktur   atas   prosedur pengujian kualitas material

3.1.2    Standar pengujian kualitas material

3.1.3    Kualitas  material  dan  spesifikasinya  yang  digunakan  pada struktur atas bangunan gedung

3.1.4    Standar  dan  teknis  pelaksanaan  pekerjaan  struktur  atas dari beton bertulang

3.2   Keterampilan

3.2.1    Berkoordinasi  dengan  ahli  dan  pihak  lain  terkait  dengan pelaksanaan pekerjaan struktur atas bangunan gedung

3.2.2    Berkomunikasi dengan bawahan terkait dengan pelaksanaan pekerjaan struktur atas bangunan gedung

3.2.3    Teknis   pelaksanaan   pekerjaan   struktur   atas   bangunan gedung

4.   Sikap kerja yang diperlukan

4.1   Cermat dalam mengawasi pelaksanaan mobilisasi tenaga kerja dan peralatan

4.2 Disiplin dalam mengawasi pelaksanaan pekerjaan struktur atas bangunan gedung

4.3   Teliti dalam memeriksa perhitungan kebutuhan bahan, tenaga kerja dan peralatan

4.4   Tanggung jawab dalam mengawasi pelaksanaan pekerjaan struktur atas bangunan gedung

4.5 Disiplin dalam pengendalian pekerjaan untuk memperkecil risiko pekerjaan

5.   Aspek kritis

5.1   Kedisiplinan   dalam   mengawasi   pelaksanaan   pekerjaan   struktur pelat lantai, balok, kolom, dinding geser, dan tie beam bangunan gedung

5.2 Kecermatan  dan  ketelitian  dalam  menyusun  laporan  hasil pengawasan pelaksanaan pekerjaan struktur atas beton bertulang bangunan gedung

KODE UNIT                  :    F.410140.025.01

JUDUL UNIT                :   Mengawasi  Pelaksanaan  Pekerjaan  Struktur  Atas

Beton Komposit Bangunan Gedung

DESKRIPSI UNIT       :   Unit     ini     berhubungan     dengan     pengetahuan, keterampilan,   dan   sikap   kerja   yang   diperlukan dalam mengawasi pelaksanaan pekerjaan struktur atas beton komposit bangunan gedung.

  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
1.Melakukan koordinasi1.1Jadwal koordinasi dengan pihak terkait
 dengan pihak terkait disusun sesuai dengan kebutuhan.
 untuk mengawasi1.2Bahan rapat koordinasi   dengan pihak
 pelaksanaan pekerjaan struktur atas terkait disiapkan sesuai dengan materi koordinasi.
 bangunan gedung1.3Koordinasi      dengan      pihak      terkait
   dilaksanakan            sesuai            dengan
   kebutuhan.
2.Memeriksa gambar2.1Gambar   pelaksanaan   (shop   drawing)
 pelaksanaan (shop struktur     atas     diidentifikasi     sesuai
 drawing) struktur atas dengan jenis pekerjaan.
 beton komposit2.2Gambar   pelaksanaan   (shop   drawing)
 bangunan gedung struktur  atas  diperiksa  sesuai  dengan dokumen kontrak.
  2.3Rekomendasi          izin          pelaksanaan
   pekerjaan  struktur  atas  dibuat  sesuai dengan ketentuan.
3.Memeriksa metode3.1Metode pelaksanaan pekerjaan struktur
 pelaksanaan pekerjaan atas   bangunan   gedung   diidentifikasi
 struktur atas beton komposit bangunan gedung    3.2       3.3sesuai dengan jenis pekerjaan. Metode pelaksanaan pekerjaan struktur atas dianalisis sesuai dengan kondisi lapangan. Metode pelaksanaan pekerjaan struktur atas diperiksa sesuai dengan kondisi lapangan.
4.Mengawasi4.1Gambar  pelaksanaan  kolom  diperiksa
 pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan dokumen kontrak.
 kolom komposit4.2Peralatan      dan      personel      diperiksa
      4.3kesiapannya sesuai dengan kebutuhan. Material  yang  digunakan  untuk  kolom
   diperiksa        kesesuaiannya        dengan
   spesifikasi teknis.
  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
  4.4Pekerjaan    kolom    komposit    diawasi
        4.5pelaksanaannya sesuai dengan gambar kerja. Hasil  pekerjaan  kolom  beton  komposit
   diperiksa        kesesuaiannya        dengan
   spesifikasi teknis.
5.Mengawasi5.1Gambar   pelaksanaan   balok   diperiksa
 pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan dokumen kontrak.
 balok komposit5.2Peralatan      dan      personel      diperiksa
      5.3kesiapannya sesuai dengan kebutuhan. Material  yang  digunakan  untuk  balok
   diperiksa        kesesuaiannya        dengan
   spesifikasi teknis.
  5.4Pekerjaan     balok     komposit     diawasi
        5.5pelaksanaannya sesuai dengan gambar kerja. Hasil  pekerjaan  balok  beton  komposit
   diperiksa        kesesuaiannya        dengan
   spesifikasi teknis.
6.   Mengawasi6.1Gambar     pelaksanaan     pelat     lantai
pelaksanaan pekerjaan diperiksa     sesuai     dengan     dokumen
pelat lantai kontrak.
 6.2Peralatan      dan      personel      diperiksa
     6.3       6.4kesiapannya sesuai dengan kebutuhan. Material yang digunakan untuk pelat lantai diperiksa kesesuaiannya dengan spesifikasi teknis. Pekerjaan bekisting pelat lantai diawasi
  pelaksanaannya sesuai dengan gambar kerja.
 6.5Penulangan      pelat      lantai      diawasi
  pelaksanaannya sesuai dengan gambar kerja.
 6.6Pekerjaan     pengecoran     pelat     lantai
  diawasi pelaksanaannya sesuai dengan gambar kerja.
 6.7Hasil  pekerjaan  pelat  lantai  diperiksa
  kesesuaiannya       dengan       spesifikasi
  teknis.
7.   Membuat dokumen rekaman pelaksanaan pekerjaan struktur atas beton komposit7.1Data      untuk      membuat      dokumen
      7.2rekaman pelaksanaan disiapkan sesuai dengan kebutuhan. Proses pelaksanaan pekerjaan struktur atas  didokumentasikan  sesuai  dengan
 kondisi   lapangan   pada   saat   proses

161

  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
  konstruksi.
 7.3Dokumen        rekaman        pelaksanaan
  pekerjaan  struktur  atas  dibuat  sesuai dengan pelaksanaan di lapangan.
8.   Membuat laporan8.1Data       untuk       membuat       laporan
progres pekerjaan kemajuan/progres   pekerjaan   struktur
struktur atas beton atas        disiapkan        sesuai        dengan
komposit kebutuhan.
 8.2Laporan harian, laporan mingguan, dan laporan bulanan dibuat sesuai dengan pelaksanaan di lapangan.
 8.3Perubahan-perubahan      yang      terjadi
  pada     saat     pelaksanaan     pekerjaan
  struktur atas dilaporkan sesuai dengan kondisi lapangan.
 8.4Laporan    progres    pekerjaan    struktur
  atas     dibuat     sesuai     dengan     data
  pelaksanaan di lapangan.

BATASAN VARIABEL

1.   Konteks variabel

1.1   Struktur atas bangunan gedung terdiri atas tie beam, balok, pelat, kolom, dinding geser, dan atap.

1.2   Gambar rencana merupakan gambar hasil perancangan yang dibuat oleh       konsultan   perencana   yang   digunakan   untuk   pelelangan pekerjaan.

1.3   Gambar   kerja/gambar   pelaksanaan   (shop   drawing)   merupakan gambar yang dibuat sebagai dasar dalam pelaksanaan pekerjaan bangunan gedung.

1.4   RKS merupakan rencana kerja dan syarat-syarat berupa dokumen yang   berisi   persyaratan   teknis,   spesifikasi,   dan   rencana   kerja sebagai pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan.

1.5   Pihak terkait yang terlibat pada pekerjaan struktur atas dari beton bertulang   adalah   Arsitek,   Ahli   Manajemen   Konstruksi,   Ahli   K3

Konstruksi,  dan Ahli MEP.

1.6 Unit  kompetensi  ini  berlaku  untuk  mengawasi  pelaksanaan struktur atas bangunan gedung.

2.   Peralatan dan perlengkapan

2.1   Peralatan

2.1.1    Alat transportasi

2.1.2    Alat komunikasi

2.1.3    Alat pengolah data

2.1.4    Alat perekam gambar

2.1.5    Alat viewer

2.1.6    Peralatan uji material

2.2   Perlengkapan

2.2.1    Alat Tulis Kantor (ATK)

2.2.2    Gambar pelaksanaan bangunan gedung, terdiri atas: gambar denah bangunan gedung, gambar tampak, gambar potongan

2.2.3    Gambar detail pelaksanaan struktur bangunan gedung

2.2.4    Manual  pengujian material

3.   Peraturan yang diperlukan

3.1   Peraturan    Menteri    Pekerjaan    Umum    Nomor    26/PRT/M/2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung

4.   Norma dan standar

4.1   Norma

(Tidak ada.)

4.2   Standar

4.2.1    Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-2847-2002 tentang Tata

Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung

4.2.2    Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-1729-2002 tentang Tata

Cara Perhitungan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung

4.2.3    American    Standard    Testing    Material    (ASTM)    tentang pengujian beton dan baja

PANDUAN PENILAIAN

1.   Konteks penilaian

1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat diterapkan secara individu.

1.2  Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh    atas    tercapainya    kompetensi    ini    terkait    dengan membuat perancangan pondasi dalam.

1.3  Penilaian dapat dilakukan antara lain dengan cara lisan, tertulis, demonstrasi/praktik,       simulasi,    dan    portofolio    di    Tempat    Uji Kompetensi (TUK).

2.   Persyaratan kompetensi

2.1   INA.5220.213.06.01.05  :   Menerapkan         Ketentuan         Peraturan

Perundang-undangan          terkait          K3

Konstruksi

2.2INA.56303.13.09.02.07  :Menerapkan           Sistem           Manajemen
  Lingkungan (Environmental Management)
2.3F.410140.001.01              :Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja

3.   Pengetahuan dan keterampilan

3.1   Pengetahuan

3.1.1    Prosedur pelaksanaan pekerjaan struktur atas

3.1.2    Prosedur pengujian kualitas material

3.1.3    Standar pengujian kualitas material

3.1.4    Kualitas  material  dan  spesifikasinya  yang  digunakan  pada struktur atas bangunan gedung

3.1.5    Standar  dan  teknis  pelaksanaan  pekerjaan  struktur  atas dari beton komposit

3.2   Keterampilan

3.2.1    Berkoordinasi  dengan  ahli  dan  pihak  lain  terkait  dengan pelaksanaan pekerjaan struktur atas bangunan gedung

3.2.2    Berkomunikasi dengan bawahan terkait dengan pelaksanaan pekerjaan struktur atas bangunan gedung

3.2.3    Teknis   pelaksanaan   pekerjaan   struktur   atas   bangunan gedung

4.   Sikap kerja yang diperlukan

4.1   Cermat dalam mengawasi pelaksanaan mobilisasi tenaga kerja dan peralatan

4.2 Disiplin dalam mengawasi pelaksanaan pekerjaan struktur atas bangunan gedung

4.3   Teliti dalam memeriksa perhitungan kebutuhan bahan, tenaga kerja dan peralatan

4.4   Tanggung jawab dalam mengawasi pelaksanaan pekerjaan struktur atas bangunan gedung

4.5 Disiplin dalam pengendalian pekerjaan untuk memperkecil risiko pekerjaan

5.   AspekKritis

5.1   Kedisiplinan   dalam   mengawasi   pelaksanaan   pekerjaan   struktur pelat lantai, balok, dan kolom beton komposit bangunan gedung

5.2 Kecermatan  dan  ketelitian  dalam  menyusun  laporan  hasil pengawasan pelaksanaan pekerjaan struktur atas beton komposit bangunan gedung

KODE UNIT                  :    F.410140.026.01

JUDUL UNIT                :   Mengawasi  Pelaksanaan  Pekerjaan  Struktur  Atas

Beton Pracetak Bangunan Gedung

DESKRIPSI UNIT       :   Unit     ini     berhubungan     dengan     pengetahuan, keterampilan,   dan   Sikap   kerja   yang   diperlukan dalam mengawasi pelaksanaan pekerjaan struktur atas beton pracetak bangunan gedung.

  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
1.Melakukan koordinasi1.1Jadwal koordinasi dengan pihak terkait
 dengan pihak terkait disusun sesuai dengan kebutuhan.
 untuk mengawasi1.2Bahan rapat koordinasi   dengan pihak
 pelaksanaan pekerjaan struktur atas terkait disiapkan sesuai dengan materi koordinasi.
 bangunan gedung1.3Koordinasi      dengan      pihak      terkait
   dilaksanakan            sesuai            dengan
   kebutuhan.
2.Memeriksa gambar2.1Gambar   pelaksanaan   (shop   drawing)
 pelaksanaan (shop struktur     atas     diidentifikasi     sesuai
 drawing) struktur atas dengan jenis pekerjaan.
 beton pracetak2.2Gambar   pelaksanaan   (shop   drawing)
 bangunan gedung struktur  atas  diperiksa  sesuai  dengan dokumen kontrak.
  2.3Rekomendasi          izin          pelaksanaan
   pekerjaan  struktur  atas  dibuat  sesuai dengan ketentuan.
3.Memeriksa metode3.1Metode pelaksanaan pekerjaan struktur
 pelaksanaan pekerjaan atas   bangunan   gedung   diidentifikasi
 struktur atas beton pracetak bangunan gedung    3.2       3.3sesuai dengan jenis pekerjaan. Metode pelaksanaan pekerjaan struktur atas dianalisis sesuai dengan kondisi lapangan. Metode pelaksanaan pekerjaan struktur atas diperiksa sesuai dengan kondisi lapangan.
4.Mengawasi4.1Gambar  pelaksanaan  kolom  diperiksa
 pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan dokumen kontrak.
 kolom pracetak4.2Peralatan      dan      personel      diperiksa
      4.3kesiapannya sesuai dengan kebutuhan. Material  yang  digunakan  untuk  kolom
   diperiksa        kesesuaiannya        dengan
   spesifikasi teknis.
  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
  4.4Pekerjaan     kolom     pracetak     diawasi
        4.5pelaksanaannya sesuai dengan gambar kerja. Hasil  pekerjaan  kolom  beton  pracetak
   diperiksa        kesesuaiannya        dengan
   spesifikasi teknis.
5.Mengawasi5.1Gambar    pelaksanaan    dinding    geser
 pelaksanaan pekerjaan diperiksa     sesuai     dengan     dokumen
 dinding pracetak kontrak.
  5.2Peralatan      dan      personel      diperiksa
      5.3kesiapannya sesuai dengan kebutuhan. Material yang digunakan untuk dinding
   pracetak       diperiksa       kesesuaiannya
   dengan spesifikasi teknis.
  5.4Pekerjaan    dinding    pracetak    diawasi
   pelaksanaannya sesuai dengan gambar kerja.
  5.5Hasil     pekerjaan     dinding     pracetak
   diperiksa        kesesuaiannya        dengan
   spesifikasi teknis.
6.   Mengawasi6.1Gambar   pelaksanaan   balok   diperiksa
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan dokumen kontrak.
balok pracetak6.2     6.3Peralatan  dan  tenaga  kerja  diperiksa kesiapannya sesuai dengan kebutuhan. Material  yang  digunakan  untuk  balok
  diperiksa        kesesuaiannya        dengan
  spesifikasi teknis.
 6.4       6.5Pekerjaan balok beton pracetak diawasi pelaksanaannya sesuai dengan gambar kerja. Hasil  pekerjaan  balok  beton  pracetak
  diperiksa        kesesuaiannya        dengan
  spesifikasi teknis.
7.   Mengawasi7.1Gambar     pelaksanaan     pelat     lantai
pelaksanaan pekerjaan diperiksa     sesuai     dengan     dokumen
pelat lantai beton kontrak.
pracetak7.2Peralatan  dan  tenaga  kerja  diperiksa
     7.3kesiapannya sesuai dengan kebutuhan. Material  yang  digunakan  untuk  pelat
  lantai       beton       pracetak       diperiksa
  kesesuaiannya       dengan       spesifikasi
  teknis.
 7.4Pelaksanaan    pekerjaan    pelat    lantai
  beton pracetak diawasi pelaksanaannya sesuai dengan gambar kerja.

167

  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
 7.5Hasil  pekerjaan  pelat  lantai  diperiksa
  kesesuaiannya       dengan       spesifikasi
  teknis.
8.   Membuat dokumen rekaman pelaksanaan pekerjaan struktur atas beton pracetak8.1Data      untuk      membuat      dokumen
      8.2rekaman pelaksanaan disiapkan sesuai dengan kebutuhan. Proses pelaksanaan pekerjaan struktur atas  didokumentasikan  sesuai  dengan
 kondisi   lapangan   pada   saat   proses
 konstruksi.
8.3Dokumen        rekaman        pelaksanaan
 pekerjaan  struktur  atas  dibuat  sesuai dengan pelaksanaan di lapangan.
9.   Membuat laporan9.1Data       untuk       membuat       laporan
progres pekerjaan kemajuan/progres   pekerjaan   struktur
struktur atas beton atas        disiapkan        sesuai        dengan
pracetak kebutuhan.
 9.2Laporan harian, laporan mingguan, dan laporan bulanan dibuat sesuai dengan pelaksanaan di lapangan.
 9.3Perubahan-perubahan      yang      terjadi
  pada     saat     pelaksanaan     pekerjaan
  struktur atas dilaporkan sesuai dengan kondisi lapangan.
 9.4Laporan    progres    pekerjaan    struktur
  atas     dibuat     sesuai     dengan     data
  pelaksanaan di lapangan.

BATASAN VARIABEL

1.   Konteks variabel

1.1   Struktur atas bangunan gedung terdiri atas tie beam, balok, pelat, kolom, dinding geser, dan atap.

1.2   Gambar rencana merupakan gambar hasil perancangan yang dibuat oleh       konsultan   perencana   yang   digunakan   untuk   pelelangan pekerjaan.

1.3   Gambar   kerja/gambar   pelaksanaan   (shop   drawing)   merupakan gambar yang dibuat sebagai dasar dalam pelaksanaan pekerjaan bangunan gedung.

1.4   RKS merupakan rencana kerja dan syarat-syarat berupa dokumen yang   berisi   persyaratan   teknis,   spesifikasi,   dan   rencana   kerja sebagai pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan.

1.5   Pihak terkait yang terlibat pada pekerjaan struktur atas dari beton bertulang   adalah   Arsitek,   Ahli   Manajemen   Konstruksi,   Ahli   K3

Konstruksi,  dan Ahli MEP.

1.6 Unit  kompetensi  ini  berlaku  untuk  mengawasi  pelaksanaan struktur atas bangunan gedung.

2.   Peralatan dan perlengkapan

2.1   Peralatan

2.1.1    Alat transportasi

2.1.2    Alat komunikasi

2.1.3    Alat pengolah data

2.1.4    Alat perekam gambar

2.1.5    Alat viewer

2.1.6    Peralatan uji material

2.2   Perlengkapan

2.2.1    Alat Tulis Kantor (ATK)

2.2.2    Gambar pelaksanaan bangunan gedung, terdiri atas: gambar denah bangunan gedung, gambar tampak, gambar potongan

2.2.3    Gambar detail pelaksanaan struktur bangunan gedung

2.2.4    Manual  pengujian material

3.   Peraturan yang diperlukan

3.1   Peraturan    Menteri    Pekerjaan    Umum    Nomor    26/PRT/M/2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung

4.   Norma dan standar

4.1   Norma

(Tidak ada.)

4.2   Standar

4.2.1    Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-2847-2002 tentang Tata

Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung

4.2.2    Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-1729-2002 tentang Tata

Cara Perhitungan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung

4.2.3    American    Standard    Testing    Material    (ASTM)    tentang pengujian beton dan baja

PANDUAN PENILAIAN

1.   Konteks penilaian

1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat diterapkan secara individu.

1.2  Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh    atas    tercapainya    kompetensi    ini    terkait    dengan membuat perancangan pondasi dalam.

1.3  Penilaian dapat dilakukan antara lain dengan cara lisan, tertulis, demonstrasi/praktik,       simulasi,    dan    portofolio    di    Tempat    Uji Kompetensi (TUK).

2.   Persyaratan kompetensi

2.1   INA.5220.213.06.01.05  :   Menerapkan         Ketentuan         Peraturan

Perundang-undangan          terkait          K3

Konstruksi

2.2INA.56303.13.09.02.07  :Menerapkan           Sistem           Manajemen
  Lingkungan (Environmental Management)
2.3F.410140.001.01              :Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja

3.   Pengetahuan dan keterampilan

3.1   Pengetahuan

3.1.1    Prosedur   pelaksanaan   pekerjaan   struktur   atas   prosedur pengujian kualitas material

3.1.2    Standar pengujian kualitas material

3.1.3    Kualitas  material  dan  spesifikasinya  yang  digunakan  pada struktur atas bangunan gedung

3.1.4    Standar  dan  teknis  pelaksanaan  pekerjaan  struktur  atas dari beton bertulang

3.2   Keterampilan

3.2.1    Berkoordinasi  dengan  ahli  dan  pihak  lain  terkait  dengan pelaksanaan pekerjaan struktur atas bangunan gedung

3.2.2    Berkomunikasi dengan bawahan terkait dengan pelaksanaan pekerjaan struktur atas bangunan gedung

3.2.3    Teknis   pelaksanaan   pekerjaan   struktur   atas   bangunan gedung

4.   Sikap kerja yang diperlukan

4.1   Cermat dalam mengawasi pelaksanaan mobilisasi tenaga kerja dan peralatan

4.2 Disiplin dalam mengawasi pelaksanaan pekerjaan struktur atas bangunan gedung

4.3   Teliti dalam memeriksa perhitungan kebutuhan bahan, tenaga kerja dan peralatan

4.4   Tanggung jawab dalam mengawasi pelaksanaan pekerjaan struktur atas bangunan gedung

4.5 Disiplin dalam pengendalian pekerjaan untuk memperkecil risiko pekerjaan

5.   Aspek kritis

5.1   Kedisiplinan   dalam   mengawasi   pelaksanaan   pekerjaan   struktur pelat   lantai,   balok,   dan   kolom   beton   pracetak   pada   bangunan gedung

5.2 Kecermatan  dan  ketelitian  dalam  menyusun  laporan  hasil pengawasan pelaksanaan pekerjaan struktur atas beton pracetak bangunan gedung

KODE UNIT                  :    F.410140.027.01

JUDUL UNIT                :   Mengintegrasikan Perancangan, Pelaksanaan, dan

Pengawasan pada Pekerjaan Bangunan Gedung

DESKRIPSI UNIT       :   Unit     ini     berhubungan     dengan     pengetahuan, keterampilan,   dan   sikap   kerja   yang   diperlukan dalam    mengintegrasikan   pekerjaan   perancangan, pelaksanaan,     dan     pengawasan     pada     struktur bangunan gedung.

  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
1.Melakukan koordinasi1.1Jadwal koordinasi dengan pihak terkait
 dengan pihak terkait disusun sesuai dengan kebutuhan.
 untuk mengintegrasikan pekerjaan1.2Bahan rapat koordinasi   dengan pihak terkait disiapkan sesuai dengan materi koordinasi.
 perancangan,1.3Koordinasi        terkait        perancangan,
 pelaksanaan, dan pelaksanaan,          dan          pengawasan
 pengawasan struktur bangunan gedung dilaksanakan sesuai kebutuhan.
2.Menyusun program2.1Data    perancangan    disiapkan    sesuai
 perancangan yang kebutuhan.
 terintegrasi dengan2.2Konsep           perancangan           struktur
 pelaksanaan struktur bangunan     gedung     disusun     sesuai
 bangunan gedung    2.3dengan pelaksanaan di lapangan. Kriteria desain perancangan ditetapkan
   sesuai     dengan     pelaksanaan     yang
   direncanakan.
  2.4Metode           perancangan           struktur
   bangunan   gedung   ditentukan   sesuai
   dengan peraturan.
  2.5Perancangan        struktur        bangunan
   gedung   dilakukan   secara   terintegrasi
   dengan     pelaksanaan     pembangunan
   gedung.
  2.6Spesifikasi  teknis   struktur   bangunan
   gedung        disusun        sesuai        hasil
   perancangan.
  2.7Metode    konstruksi    disusun    sesuai
   dengan hasil perancangan.
  2.8Gambar     detail     struktur     bangunan
   gedung   dibuat   sesuai   dengan   hasil
   perancangan   dan   metode   konstruksi
   yang digunakan.
  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
  2.9Manajemen       perancangan       disusun
   terintegrasi dengan pelaksanaan.
3.Menyusun program3.1Data      untuk      menyusun      program
 manajemen manajemen       pelaksanaan       struktur
 pelaksanaan struktur bangunan    gedung    disiapkan    sesuai
 bangunan gedung kebutuhan.
  3.2Pengelolaan  tenaga  kerja  pelaksanaan
   struktur             bangunan             gedung
      3.3dilaksanakan sesuai kebutuhan. Pengelolaan  peralatan  pada  pekerjaan
   struktur             bangunan             gedung
   dilaksanakan sesuai kondisi lapangan.
  3.4Pengelolaan   material   pada   pekerjaan
   struktur             bangunan             gedung
   dilaksanakan sesuai kebutuhan.
  3.5Rencana        pelaksanaan        pekerjaan
   struktur   bangunan   gedung   disusun
   sesuai metode konstruksi.
  3.6Pelaksanaan        pekerjaan        struktur
   bangunan     gedung     dikelola     sesuai
   dengan metode konstruksi.
  3.7Pelaksanaan        pekerjaan        struktur
   bangunan  gedung  dievaluasi  hasilnya sesuai dengan spesifikasi teknis.
4.Menyusun program4.1Data      untuk      menyusun      program
 manajemen manajemen       pengawasan       struktur
 pengawasan bangunan    gedung    disiapkan    sesuai
 pelaksanaan struktur kebutuhan.
 bangunan gedung4.2Program         pengawasan         pekerjaan
   struktur   bangunan   gedung   disusun
   sesuai dengan kebutuhan.
  4.3Material     pada     pekerjaan     struktur
   bangunan             gedung             diperiksa
   kualitasnya sesuai spesifikasi teknis.
  4.4Peralatan     dan     personel     diperiksa
      4.5kesiapannya sesuai dengan kebutuhan. Pekerjaan struktur bangunan gedung diawasi pelaksanaannya sesuai dengan spesifikasi teknis.
  4.6Hasil    pekerjaan    struktur    bangunan
   gedung        diperiksa        kesesuaiannya
   dengan spesifikasi teknis.
5.Membuat laporan5.1Data       untuk       membuat       laporan
 perancangan pekerjaan  struktur  bangunan  gedung
 terintegrasi disiapkan sesuai dengan kebutuhan.

173

  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
pelaksanaan,5.2Laporan          perancangan          struktur
pengawasan pekerjaan bangunan      gedung      dibuat      sesuai
struktur bangunan dengan format yang ditentukan.
gedung5.3Laporan         pelaksanaan         pekerjaan
  struktur     bangunan     gedung     dibuat
  sesuai dengan format yang ditentukan.
 5.4Laporan         pengawasan         pekerjaan
  struktur     bangunan     gedung     dibuat
  sesuai dengan format yang ditentukan.

BATASAN VARIABEL

1.   Konteks variabel

1.1 Pihak terkait yang terlibat pada pekerjaan mengintegrasikan perancangan, pelaksanaan, dan pengawasan adalah Arsitek, Ahli Manajemen Konstruksi, Ahli K3 Konstruksi,  dan Ahli MEP.

1.2 Unit  kompetensi  ini  berlaku  untuk  mengawasi  pelaksanaan struktur atas bangunan gedung.

2.   Peralatan dan perlengkapan

2.1   Peralatan

2.1.1    Alat transportasi

2.1.2    Alat komunikasi

2.1.3    Alat pengolah data

2.1.4    Alat perekam gambar

2.1.5    Alat viewer

2.1.6    Peralatan uji material

2.2   Perlengkapan

2.2.1    Alat Tulis Kantor (ATK)

2.2.2    Gambar pelaksanaan bangunan gedung, terdiri atas: gambar denah bangunan gedung, gambar tampak, gambar potongan

2.2.3    Gambar detail pelaksanaan struktur bangunan gedung

2.2.4    Manual  pengujian material

3.   Peraturan yang diperlukan

3.1   Peraturan    Menteri    Pekerjaan    Umum    Nomor    26/PRT/M/2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung

4.   Norma dan standar

4.1   Norma

(Tidak ada.)

4.2   Standar

1.2.1    Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-2847-2002 tentang Tata

Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung

1.2.2    Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-1729-2002 tentang Tata

Cara Perhitungan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung

1.2.3    Standar  Nasional  Indonesia  (SNI)  1726-2012  tentang  Tata Cara  Perencanaan    Ketahanan    Gempa    untuk    Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung

1.2.4    Standar    Nasional    Indonesia    (SNI)    2847-2013    tentang

Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung

1.2.5    Standar Nasional Indonesia (SNI) 1727-2013 tentang Beban Minimum  Untuk    Perancangan    Bangunan    Gedung    dan Struktur Lain

PANDUAN PENILAIAN

1.  Konteks penilaian

1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat diterapkan secara individu.

1.2  Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh    atas    tercapainya    kompetensi    ini    terkait    dengan membuat perancangan pondasi dalam.

1.3  Penilaian dapat dilakukan antara lain dengan cara lisan, tertulis, demonstrasi/praktik,       simulasi,    dan    portofolio    di    Tempat    Uji Kompetensi (TUK).

2.   Persyaratan kompetensi

2.1   INA.5220.213.06.01.05  :   Menerapkan         Ketentuan         Peraturan

Perundang-undangan          terkait          K3

Konstruksi

2.2INA.56303.13.09.02.07  :Menerapkan           Sistem           Manajemen
  Lingkungan (Environmental Management)
2.3F.410140.001.01              :Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja

3.   Pengetahuan dan keterampilan

3.1   Pengetahuan

3.1.1    Pembuatan     model     struktur     atas     bangunan     gedung menggunakan program bantu struktur

3.1.2    Menginterpretasikan    peraturan    pembebanan    gedung    di dalam perancangan struktur

3.1.3    Cara merancang/menghitung struktur baja

3.1.4    Cara merancang/menghitung struktur beton

3.1.5    Cara merancang/menghitung struktur komposit

3.1.6    Cara merancang/menghitung struktur beton prategang

3.1.7    Metode pelaksanaan struktur bangunan gedung

3.1.8    Prosedur pelaksanaan pekerjaan struktur bangunan gedung

3.2   Keterampilan

3.2.1    Berkoordinasi      dengan      pihak      lain      terkait      dengan perancangan, pelaksanaan,    dan    pengawasan    pekerjaan struktur bangunan gedung

3.2.2    Berkomunikasi       dengan       bawahan       terkait       dengan perancangan,                               pelaksanaan,    dan    pengawasan    pekerjaan struktur bangunan gedung

3.2.3    Teknis pelaksanaan pekerjaan struktur bangunan gedung

4.   Sikap kerja yang diperlukan

4.1   Teliti dalam merancang struktur bangunan gedung

4.2   Teliti    dan    cermat    dalam    melaksanakan    pekerjaan    struktur bangunan gedung

4.3   Cermat     dalam     mengawasi     pelaksanaan     pekerjaan     struktur bangunan gedung

4.4   Disiplin     dalam     mengawasi     pelaksanaan     pekerjaan     struktur bangunan gedung

4.5   Teliti dalam memeriksa perhitungan kebutuhan bahan, tenaga kerja dan peralatan

4.6   Disiplin  dalam  pengendalian  pekerjaan  untuk  memperkecil  risiko pekerjaan

5.   Aspek kritis

5.1   Ketelitian dalam mengintegrasikan perancangan dan pelaksanaan

5.2   Kecermatan dan ketelitian dalam melaksanakan pekerjaan struktur bangunan gedung

5.3   Kedisiplinan   dalam   mengawasi   pelaksanaan   pekerjaan   struktur bangunan gedung

KODE UNIT                  :F.421120.028.01 
JUDUL UNIT                :Membuat Laporan Akhir
DESKRIPSI UNIT       :Unit     ini     berhubungan     denganpengetahuan,

keterampilan,   dan   sikap   kerja   yang   diperlukan dalam membuat laporan akhir terdiri atas: merangkum data/informasi, membuat kerangka laporan akhir, dan menyusun laporan akhir   teknik bangunan gedung.

  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
1.  Membuat laporan akhir1.1Data/informasi      proyek      bangunan
perancangan struktur gedung     untuk    pembuatan    laporan
bangunan gedung akhir  perancangan  struktur  disiapkan sesuai dengan kebutuhan.
 1.2Kriteria     dan     dasar     perancangan
  struktur   bangunan   gedung   disusun
  dalam    laporan    akhir    sebagai    dasar
     1.3melakukan perancangan struktur. Laporan  perhitungan  analisis  struktur
  atas   dan   struktur   bawah   bangunan
       1.4gedung  dibuat  sesuai  dengan  kondisi gedung. Laporan perhitungan struktur atas dan
  struktur     bawah     bangunan     gedung
  dibuat sesuai dengan kondisi gedung.
 1.5Gambar   hasil   perancangan   struktur
  disusun dalam laporan perancangan.
 1.6Gambar     detail     hasil     perancangan
  struktur bangunan gedung dilampirkan dalam laporan akhir perancangan.
 1.7Draft        laporan        akhir        pekerjaan
  perancangan        struktur        bangunan
  gedung        dievaluasi        kesesuaiannya
  dengan dokumen kontrak.
 1.8Laporan   akhir   perancangan   struktur
  bangunan gedung dibuat sesuai dengan
  kerangka        laporan        yang        sudah
  disiapkan.
2.  Membuat laporan akhir2.1 Data/informasi      proyek      bangunan gedung untuk pembuatan laporan akhir disiapkan sesuai dengan kebutuhan. 2.2  Proses pelaksanaan pekerjaan struktur didokumentasikan                                            sesuai       dengan
pelaksanaan proyek konstruksi bangunan gedung
  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
  kondisi    lapangan    pada    saat    proses
  konstruksi.
 2.3Dokumen        rekaman        pelaksanaan
  pekerjaan      struktur      dibuat      sesuai
     2.4dengan pelaksanaan di lapangan. Gambar  terlaksana  (as  built  drawing)
  disusun        dalam        laporan        akhir
  pelaksanaan.
 2.5Kerangka laporan akhir disusun sesuai dengan kebutuhan.
 2.6Draft      laporan      akhir      pelaksanaan
  pekerjaan     dievaluasi     kesesuaiannya
  dengan dokumen kontrak.
 2.7Laporan    akhir    pelaksanaan    proyek
  bangunan gedung dibuat sesuai dengan
  kerangka        laporan        yang        sudah
  disiapkan.
3.  Membuat laporan akhir pengawasan proyek konstruksi bangunan gedung3.1Data/informasi       proyek       bangunan
      3.2gedung untuk pembuatan laporan akhir disiapkan sesuai dengan kebutuhan. Proses pelaksanaan pekerjaan struktur
 dari    pra-konstruksi    sampai    selesai
 pekerjaan     didokumentasikan     sesuai
 dengan   kondisi   lapangan   pada   saat
 proses konstruksi.
3.3Perubahan-perubahan      yang      terjadi
 pada     saat     pelaksanaan     pekerjaan
 struktur    dilaporkan    sesuai    dengan
 kondisi lapangan.
3.4Laporan    progres    pekerjaan    struktur
      3.5dibuat sesuai dengan data pelaksanaan di lapangan. Gambar  terlaksana  (as  built  drawing)
 disusun        dalam        laporan        akhir
 pelaksanaan.
3.6Persiapan serah terima hasil pekerjaan
 dilaporkan      pelaksanaannya      sesuai
    3.7dengan berita acara yang sudah dibuat. Draft  laporan  akhir  seluruh  kegiatan
 pengawasan      pelaksanaan      struktur
 bangunan     gedung     disusun     sesuai
 dengan kebutuhan.
3.8Draft        laporan        akhir        pekerjaan
 pengawasan   dievaluasi   kesesuaiannya dengan dokumen kontrak.
  ELEMEN KOMPETENSI  KRITERIA UNJUK KERJA
3.9 Laporan            akhir            pengawasan pelaksanaan                                  struktur        bangunan gedung   dibuat   dibuat   sesuai   dengan hasil pelaksanaan.
4.  Menyusun metode4.1Metode   perawatan   dan   pemeliharaan
perawatan dan struktur              bangunan              gedung
pemeliharaan struktur diidentifikasi    sesuai    dengan    kondisi
bangunan gedung lapangan.
 4.2Koordinasi      dengan      pihak      terkait
  dilaksanakan untuk menyusun metode
  perawatan  dan  pemeliharaan  struktur bangunan gedung.
 4.3Manual       metode       perawatan       dan
  pemeliharaan       struktur       bangunan
  gedung disusun sesuai kebutuhan.

BATASAN VARIABEL

1.   Konteks variabel

1.1   Data   proyek   bangunan   untuk   menyusun   laporan   perancangan terdiri  dari  lokasi  (zona  gempa),  jenis/sifat  pengunaan  bangunan dan  dimensi  utamanya,  sistim  struktur  dan  ukuran  utamanya, serta banyaknya tingkat dan tinggi gedung.

1.2   Kriteria dan dasar perancangan dalam laporan akhir perancangan terdiri dari peraturan-peraturan yang dipakai, sistem struktur yang dipakai,  mutu  material,  serta  beban  dan  kombinasi  pembebanan yang ditinjau.

1.3   Data proyek untuk membuat laporan akhir pelaksanaan pekerjaan adalah     data   hasil   pengujian   mutu   material,   dokumentasi/foto pelaksanaan proyek, data laporan harian, mingguan, dan laporan bulanan.

1.4   Unit   kompetensi   ini   berlaku   untuk    membuat   laporan   akhir perancangan, pelaksanaan, dan pengawasan pekerjaan struktur bangunan gedung.

2.   Peralatan dan perlengkapan

2.1   Peralatan

2.1.1    Alat pengolah data

2.1.2    Alat viewer

2.2   Perlengkapan

2.2.1    Alat Tulis Kantor (ATK)

2.2.2    Dokumen  berisi  gambar  perancangan  struktur  bangunan gedung

2.2.3    Dokumen  berisi  gambar  kerja/gambar  pelaksanaan  (shop drawing) struktur bangunan gedung

2.2.4    Dokumen    berisi    gambar    terlaksana    (as   built   drawing)

struktur bangunan gedung

3.   Peraturan yang diperlukan

3.1 Peraturan  Menteri  Pekerjaan  Umum  Nomor  26/PRT/M/2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung

4.   Norma dan standar

4.1   Norma

(Tidak ada.)

4.2   Standar

4.2.1  Standar tata cara penulisan laporan

PANDUAN PENILAIAN

1.   Konteks penilaian

1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat diterapkan secara individu.

1.2  Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh    atas    tercapainya    kompetensi    ini    terkait    dengan membuat perancangan pondasi dalam.

1.3  Penilaian dapat dilakukan antara lain dengan cara lisan, tertulis, demonstrasi/praktik,       simulasi,    dan    portofolio    di    Tempat    Uji Kompetensi (TUK).

2.   Persyaratan kompetensi

2.1   INA.5220.213.06.01.05  :   Menerapkan         Ketentuan         Peraturan

Perundang-undangan          terkait          K3

Konstruksi

2.2INA.56303.13.09.02.07  :Menerapkan           Sistem           Manajemen
  Lingkungan (Environmental Management)
2.3F.410140.001.01              :Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja

3.   Pengetahuan dan keterampilan

3.1   Pengetahuan

3.1.1    Prosedur       pembuatan       laporan       akhir       perancangan, pelaksanaan, dan pengawasan pekerjaan struktur bangunan gedung

3.2   Keterampilan

3.2.1    Berkoordinasi  dengan  ahli  dan  pihak  lain  terkait  dengan pembuatan laporan akhir pekerjaan bangunan gedung

3.2.2    Teknis   pelaksanaan   pembuatan   laporan   akhir   pekerjaan struktur bangunan gedung

4.   Sikap kerja yang diperlukan

4.1   Cermat  dalam  mengumpulkan  data  untuk  penyusunan  laporan akhir

4.2   Disiplin dalam menyusun laporan akhir

4.3   Teliti dalam membuat laporan akhir pekerjaan bangunan gedung

4.4   Disiplin  dalam  pengendalian  pekerjaan  untuk  memperkecil  risiko pekerjaan

5.   Aspek kritis

5.1   Kedisiplinan, kecermatan, dan ketelitian dalam pembuatan laporan akhir pekerjaan struktur bangunan gedung

BAB III PENUTUP

Dengan   ditetapkannya   Standar   Kompetensi   Kerja   Nasional   Indonesia Kategori  Konstruksi Golongan Pokok Konstruksi Gedung pada Jabatan Kerja Ahli  Teknik  Bangunan  Gedung, maka  SKKNI  ini secara  nasional  menjadi acuan dalam penyusunan jenjang kualifikasi nasional, penyelenggaran pendidikan clan pelatihan profesi, uji kompetensi dan sertifikasi profesi.

M. HANIF DHAKIRI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Buka Chat
1
Pembuatan SKA SKT
Hello,
Kami Siap Membantu
0812-1100-4556